Universitas Bung Hatta

Menuju Perguruan Tinggi Berkelas Dunia

Bg Universitas Bung Hatta
Selasa, 24 April 2012 Perikanan

Gugusan Pulau-Pulau Kecil, Mampu Hadang Laju Gelombang Tsunami

Menurut pembentukannya, pulau-pulau kecil dapat terbagi menjadi dua tipe yaitu pulau oseanik dan pulau kontinental. Lebih lanjut lagi, pulau oseanik dapat digolongkan atas dua kategori yaitu pulau vulkanis dan pulau karang (pulau datar). Umumnya pulau-pulau kecil di Indonesia memiliki karakteristik biogeofisik yang tersendiri sebagai berikut (Bengen 2004).

Seiring dengan kekuatiran masyarakat akan datangnya bencana tsunami yang hingga kini tetap menyelimuti warga Kota Padang. Gugusan Pulau-Pulau kecil sepanjang pantai Pesisir Selatan sampai pantai Pariaman, merupakan bentengnya daratan dan mampu mengurangi dampak becana Tsunami jika terjadi. Gugusan pulau-pulau kecil itu akan mampu memecah gelombang tsunami, dan mengurangi kecepatannya menuju daratan jika hal itu terjadi.

Tercatat sekitar 185 pulau-pulau kecil (termasuk Kep.Mentawai) yang melindungi daratan sepanjang pantai Pesisir Selatan sampai pantai Air Bangis-Pasaman. Dari 185 pulau-pulau kecil tersebut, lima diantaranya, letaknya sejajar dalam Kawasan Taman Wisata Perairan Pulau Pieh dan sekitarnya yang akan berfungsi menjadi benteng secara alami jika bencana tsunami terjadi.

Berdasarkan data terbaru dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UBH, kelima pulau tersebut adalah Pulau Bando seluas 7.2 Ha dengan jarak ke daratan Sumatera 27.9 KM, Pulau Pieh seluas 10.7 Ha jarak ke daratan 26.3 Km, Pulau Pandan 4.7 Ha sejauh 14.7 KM, Pulau Air 16.6 Ha jaraknya ke daratan 23.6 Km dan Toran seluas 28.3 Ha, jaraknya kedaratan Sumatera 22.7 KM. Jika bencana tsunami terjadi, kelima pulau tersebut bisa berfungsi menghadang kekuatan kekuatan laju gelombang tsunami dan ketinggiannya.

Pada bagian lain disebutkan juga, bahwa berdasarkan hasil survey terbaru, kondisi terumbu karang di kawaan taman wisata perairan Pulau Pieh tersebut jauh menurun bila dibandingkan dengan data survey yang pernah dilakukan pada tahun 1994, 1997,2002, 2007 dan data terkini tahun 2010.

Diduga turunnya kondisi terumbu karang di kawasan itu selain bencana alam dan bleaching akibat blooming alga merah yang terjadi tahun 2000, di sinyalir saat ini masih terjadi penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak maupun racun.

Sementara untuk Kota Padang sendiri terdapat 19 pulau-pulau kecil yang membentenginya yakni : Bintagur, Sikuai, Sirandah, Pasumpahan, Sibonta, Sironjong, Sinyaru, Setan, Setan Kecil, Kasik, Ular, Toran, Bindalang, Pisang, Pandang,Pasir Gadang,Pisang Ketek, Sao dan Pulau Air.

Mengingat pentingnya fungsi pulau-pulau tersebut sebagai bentengnya daratan, disamping menjaga terumbu karang di dasar laut, di daratan pun perlu menjaga ekosistim pantai seperti hutan mangrove. Hutan Mangrove terbukti mampu mengurangi dampak gelombang tsunami seperti yang pernah terjadi di Aceh.

Untuk itu diperlukan juga perhatian semua pihak untuk meningkatkan pengawasan guna mengatasi penurunan kerusakan tersebut dan merehabilitasi kembali dengan metode-motode yang telah dilakukan di berbagai negara.