Universitas Bung Hatta

Menuju Perguruan Tinggi Berkelas Dunia

Bg Universitas Bung Hatta
Ketua UKP Pembinaan Ideologi Pancasila Beri Kuliah Umum di Universitas Bung Hatta
Kamis, 01 Maret 2018 Informasi Kampus

Ketua UKP Pembinaan Ideologi Pancasila Beri Kuliah Umum di Universitas Bung Hatta

Indonesia memiliki tokoh bangsa yang dapat menjadi tauladan bagi masyarakat saat ini. Ada dwitunggal yang tidak bisa dipisahkan dalam perjalanan perjuangan kemerdekaan Indonesia yaitu Bung Karno dan Bung Hatta. Ibarat sayap burung garuda yang saling melengkapi, bila satu dalam keadaan tidak baik, maka tidak akan seimbang.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latif, MA, P.hD saat memberikan Kuliah Umum Revitalisasi Ideologi dan Dasar Negara Pancasila Guna Menjamin Kelangsungan NKRI yang bertempat di Aula Balairung Caraka Gedung B Kampus Proklamator I Universitas Bung Hatta, Kampus (01/03/2018).

Yudi Latif mengatakan Bung Hatta itu selalu memperjuangkan kemajemukan dari kebhinekaan Indoensia dan Bung Karno menekankan persatuan dan kesatuan bangga. Hal ini yang menjadi pengguat untuk bangsa ini. Bung Hatta dengan kebeningan dan kedalaman samudera pemikirannya bak mata air yang menjadi teladan. Bung Karno yang semangatnya menjulang tinggi seperti mercusuar. Itu tokoh bangsa ini.

“Seperti kata Bung Hatta, Indonesia itu cita-cita politik masa depan untuk meperjuangkannya dipreslukan segala upanya. Dalam memimpin bangsa ini harus memiliki keluasan mental yang seluas Indonesia dan kekayaan rohani sebanyak penduduk Indonesia,” imbuhnya.

Ia menyebutkan perbedaan bukan untuk membatasi segalanya, tapi untuk saling melengkapi. Untuk itu harus mencari satu titik temu untuk mejaga persatuan dan kesatun. Cita –cita Bung Hatta dalam membangun negara ini menginginkan semua masyarakatnya bahagia, maka dicari titik temu akan keberagaaam yang dimiliki oleh Indoensia.

Sedangkang Bung Karno menyebutkan negara ini ibarat perhitangan matematika, pecahan-pecahan tidak bisa dijumlahkan secara bersamaan kecuali bila disamakan penyebutnya yang kemudian dikristalkan dan menjadi Pancasila. Itu titik temu dari keberagaman Indonesia.

“Ditengah kehidupan masyarakat saat ini perlu ada penguatan kembali pemahaman ideologi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kemudian mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. UKP Pembinaan Ideologi Pancasila telah membuat 5 isu strategis terkait hal ini mulai dari pemahaman tentang pancasila, eksklusivisme yang terjadi saat ini, keadilan dan kesenjangan sosial, pelembagaaan/institusionalisasi dan keteladanan,” sebutnya.

Ia berpesan Bung Hatta adalah tower nalar dan nurani Indonesia. Semoga Universitas Bung Hatta menjadi tempat persemaian ilmu dan karakter yang kuat .

Sementara, Rektor Universitas Bung Hatta Prof. Dr. Azzwar Ananda, MA sangat senang dengan hadirnya Ketua UKP Pembinaan Ideologi Pancasila dan tim yang dapat berbagi pemahaman dan menumbuhkan semangat akan pentingnya menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Kuliah umum ini sangat penting ditengah keadaan bangsa saat ini.

“Universitas Bung Hatta dalam pembelajarannya tetap menanamkan mata kuliah pancasila dan kewarganegaraan yang menjadi jati diri bangsa. Ditambah dengan mata kuliah kebunghattaan sebagai nilai tambah yang tidak dimilii ditempat lain. Tentunya semua lulusan dari kampus yang meraih posisi ke-71 sebagai perguruan tinggi terbaik nasional ini dapat menjadi Bung Hatta-Bung Hatta Muda dimasa depannya,” ungkapnya. (**Ubay-Humas UBH)