Universitas Bung Hatta

Menuju Perguruan Tinggi Berkelas Dunia

Bg Universitas Bung Hatta
Ketua Jurusan Teknik Ekonomi Konstruksi Universitas Bung Hatta Jadi Pembicara Seminar Internasional di Jakarta
Jum'at, 11 Mei 2018 Informasi Kampus

Ketua Jurusan Teknik Ekonomi Konstruksi Universitas Bung Hatta Jadi Pembicara Seminar Internasional di Jakarta

Pendidikan Quantity Surveyor (QS) adalah salah satu jurusan di Perguruan Tinggi yang berkaitan dengan manjemen biaya proyek pembangunan, pengendalian biaya konstruksi, administrasi serta arbitrator dalam sebuah aktifitas proyek. Meskipun QS lebih dikenal di negara luar seperti Inggris, Malaysia, India, Australia hingga New Zealand. Namun saat ini mulai menjadi pasar yang menjadi perhatian di dunia pendidikan.

QS memiliki urgensi dalam sistem pembangunan konstruksi terutama menghitung biaya proyek, dan akan berakibat fatal seperti kerugian finansial suatu proyek apabila terjadi kesalahan dalam menghitung biaya.

Ketua Jurusan QS Universitas Bung Hatta Dr. Zulherman, ST, M.Sc menjelaskan bahwa di negara Indonesia sangat banyak sekali tenaga QS yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek pembangunan seiring angaran proyek pemerintahan maupun swasta dinegeri ini. Walaupun sangat dibutuhkan akan tetapi profesi ini masih sepi peminat dikalangan dunia pendidikan. Hal ini disebabkan karena masyarakat belum kenal dengan profesi QS ini.

Menurut Zulherman supaya profesi ini lebih dikenal oleh masyarakat, maka Podomoro University menyelenggarakan seminar internasional dengan tema "Quantity Surveying Education in Indonesia and Overseas – the Supply and Demand" bertempat diarea 'Indonesia Building Technology Expo' ICE BSD City pada 6 Mei 2018.

Dikataknnya, Universitas Bung Hatta di Padang merupakan satu-satunya universitas yang memiliki program studi (prodi) QS dengan nama Teknik Ekonomi Konstruksi sejak tahun 2002 lalu. Profesional QS yang dihasilkan oleh universitas Bung Hatta baru mencapai 388 orang. Sementara kebutuhan QS di Indonesia saat ini adalah 8.800 orang.

Zulherman menyebutkan di Malaysia terdapat 7 universitas negeri dan 10 universitas swasta yang menyelengarakan prodi QS dan tiap tahun menghasilkan 500 QS dengan perbandingan penduduk Malaysia dan proyek konstruksi bangunan lebih kecil dibanding Indonesia. Hal ini mengakibatkan berpotensi masuknya tenaga asing ke Indonesia. Dan ini menjadi peluang yang sangat besar bagi lulusan SMA atau SMK mengemban pendidikan di Jurusan QS.

Pembicara seminar diantaranya Dr. Ir. Paristyanti Nurwardani Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek RI, SR Permadi Soemarahatianto MRICS Dewan Pengawas IQSI, Paul Christian Ariyanto Direktur Agung Podomoro Land dan Prof. Zakaria Moch. Yusof Associate Professor UTM Malaysia, Dr. Zulherman, ST, M.SC Akademisi Universitas Bung Hatta Padang dan Ferdinand Fassa Akademisi Podomoro University. (**Humas UBH/KabarKerinci.com)