Universitas Bung Hatta

Menuju Perguruan Tinggi Berkelas Dunia

Bg Universitas Bung Hatta
Ramayandi, Kuliah di Teknik Kimia Universitas Bung Hatta Hingga Dapat Beasiswa S2 ke Jepang
Jum'at, 30 Agustus 2019 Informasi Kampus

Ramayandi, Kuliah di Teknik Kimia Universitas Bung Hatta Hingga Dapat Beasiswa S2 ke Jepang

Ramayandi, akrab dipanggil Rama, lahir di Sibak 5 Juli 1996. Ia memulai kuliah di Prodi Teknik Kimia Universitas Bung Hatta sejak September 2014.

Pada awal masuk, ia dipilih sebagai komting/ketua angkatan 2014. Awal-awal kuliah, ia mulai mencoba mengikuti beberapa organisasi yang ada di univeritas. Organisasi yang pernah diikutiya adalah Himpunan Masyarakat Mahasiswa Juruan Teknik Kimia (HMMJ-TK) tahun periode 2015/2016 dan Pers Kampus Wawasan Proklamator periode 2015 hingga akhir periode tahun 2018.

Kegiatan produktifnya di akademik dimulai pada tahun 2017 ketika ia diangkat menjadi asisten dosen oleh Prof. Dr. Eng. Reni Desmiarti S.T, M.T.

September 2017, sepulang dari Kerja Praktek di PT Pupuk Sriwidjaja, Palembang, ia ditunjuk oleh Prof. Reni untuk mempresentasikan artikel penelitiannya tentang "Behavior of microorganisms in drinking water treatment by inductively coupled plasma system investigation based on model evaluation" di ICIMECE Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Solo.

Sempat ia ragu karena event itu merupakan seminar internasional pertama yang diikutinya. Namun, dengan dukungan yang tinggi dari Prof. Reni, ia akhirnya bisa dan sukses mempresentasikan artikel penelitian tersebut.

November 2017, ia dipilih menjadi asisten laboratorium Teknologi Bioproses (Tekbio). Selain labor tekbio, ia juga pernah menjadi asisten labor lain, seperti Laboratorium Teknologi Bioproses (November 2017 s.d. Januari 2018); Laboratorium Operasi Teknik Kimia (Mei s.d. Juli 2018); Laboratorium Komputasi (Oktober s.d. Desember 2018); Asisten labor untuk praktikum dari sekolah SMK 1 Koto Besar, Dharmasraya (Januari 2018) dan Teknik Kimia Universitas Negeri Jambi yang melaksanakan Praktikum Pembelajaran di Laboratorium Teknik Kimia Universitas Bung Hatta.

Agustus 2018, ia menyelesaikan studi S1 dengan judul skripsi "Prarancangan Pabrik Akrilamida dengan Kapasitas 10.000 ton/tahun" dengan IPK 3,71. Setelah sidang akhir skripsi tepatnya tanggal 24 Agustus 2018, ia mempresentasikan penelitiannya tentang "Drinking Water Treatment by Combination of Microfiltration and Plasma Technology to Remove Phategonic Bacteria" pada seminar internasional ICBSA di Universitas Andalas.

Sambil menunggu wisuda, ia mengikuti kursus TOEFL karena nilai sebelumnya sangat rendah, yaitu 390 dan karena itu ia sempat gagal dalam seleksi student exchange ke Universitas Gifu, Jepang tahun 2017. Disela-sela kursus, ia menemani Masanari Motoyama, mahasiswa student exchange dari Universitas Gifu, Jepang.

Ia juga mengikuti beberapa proyek dosen, seperti Research Assistant untuk proyek PERTAMINA, Universitas Andalas dan Universitas Bung Hatta untuk penelitian proses pembuatan Precipitated Calcium Carbonate (PCC) di laboratorium Teknik Kimia (Agustus s.d. Desember 2018); Tim peninjau lingkungan SKPT Kepulauan Mentawai di bawah naungan dosen Perikanan Universitas Bung Hatta, Dr. Harfiandri Damanhuri.

Selain proyek dosen, Oktober, ia juga menjadi kepanitiaan “Musyawarah Nasional APTEKIM ke-5, Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia, International Symposium of Indonesian Chemical Engineering” yang diselenggarakan oleh UBH dan ITS. Karena kesibukan tersebut, ia hanya bisa menaikkan TOEFL hingga 470.

Pada Oktober-Desember, ia ditunjuk sebagai research assistant untuk program research collaboration di Universitas Gifu, Jepang guna menganalisis sampel penelitian "Removal of Pathogenic and Phenol by Radio Frequency Inductived Coupled Plasma System". Selain penelitian, ia juga bertemu langsung dan mengobrol dengan Prof. Fusheng Li yang merupakan Kepala River Basin Research Center. Dari obrolan tersebut, beliau menyarankan kepadanya untuk melanjutkan S2 di Jepang dan Cina dengan rekomendasi beliau.

Setelah pulang ke Indonesia, Rama hanya fokus kepada kursus TOEFL. Akhirnya, Maret 2018, nilai TOEFL-nya naik hingga 560 dan 30 Maret 2018, ia mendaftar beasiswa AGP (Advance Global Program) di universitas Gifu, Jepang dengan rekomendasi dari Prof. Reni dan Supervisor Prof. Fusheng Li.

Beasiswa ini merupakan beasiswa di bawah naungan Fakultas Natural Science and Technology, Gifu University dengan sarat mengikuti beasiswa ini adalah universitas asal studi sebelumnya menjalin kerja sama dengan Universitas Gifu.

Tepat pada tanggal 29 Mei 2019, ia di-email-kan oleh GPO bahwa ia lulus beasiswa AGP untuk perkuliahan Oktober 2019. Ia merasa sangat bahagia dan bersyukur atas perjuangan yang selama ini terbayarkan.

Dari pengalaman kuliah hingga mendapatkan beasiswa AGP di universitas Gifu, ia belajar untuk tidak menjadi mahasiswa yang standar, tidak hanya menyelesaikan kewajiban kuliah, tapi juga meningkatkan kualifikasi diri. Ia tidak pernah menyerah akan sesuatu yang ingin dicapai walaupun harus berkali-kali dilakukan karena menurutnya setiap orang itu tidak mungkin menguasai semua bidang ilmu ataupun keahlian dalam sekali percobaan. (**Rio/Humas)

Foto: Ramayandi Disambut Hangat oleh Rektor dan Wakil Rektor III dengan didampingi oleh Dosen Pembimbing dan Kabid. Kerja Sama BPPKP UBH