Universitas Bung Hatta

Menuju Perguruan Tinggi Berkelas Dunia

Bg Universitas Bung Hatta
Siswa dan Guru SMA Negeri 12 Padang Kunjungi Prodi Budi Daya Perairan UBH
Jum'at, 04 Oktober 2019 Informasi Kampus

Siswa dan Guru SMA Negeri 12 Padang Kunjungi Prodi Budi Daya Perairan UBH

Dalam rangka mengenal penyelenggaraan pendidikan dan kompetensi Program Studi Budidaya Perairan (Prodi BDP) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Bung Hatta, salah satu SMA Unggul Terakreditasi "A"di Kota Padang didampingi Guru Pembina OSIS, SMA Negeri 12 Padang, membawa 15 siswa terpilihnya mengunjungi Prodi BDP UBH.

Siswa yang berkunjung itu mewakili tiap kelas dari 6 kelas Jurusan IPA. Mereka disambut hangat oleh Ir. Yuneidi Basri, MS., sebagai Koordinator Lab. BDP; Dr. Ir. Usman Bulanin, M. Si., selaku Ketua Prodi BDP; Prof. Dr. Hafrijal Syandri, M. Si., sebagai dosen senior, dan sejumlah mahasiswa dan asisten yang dikoordinir oleh Amelia Sri Wahyuni, S. Pi.

Siswa dan guru pendamping, yakni Yusdawati, S. Pd., terkesan dengan kegiatan di Laboratorium BDP yang mempunyai reputasi tinggi dalam mendukung kegiatan praktikum dan penelitian dosen serta mahasiswa. Di antaranya penelitian multiyear Ikan Gurami Sago pimpinan Prof. Dr. Hafrijal Syandri yang dirilis oleh Kementerian Perikanan dan Kelautan di Jakarta. Juga, terdapat upaya penelitian ikan sidat yang bernilai ekonomi tinggi, yakni Rp 900.000,-/kg.

Yuneidi Basri menjelaskan bahwa pihak Jepang punya perhatian besar terhadap impor ikan sidat. Namun, sejauh ini, Prodi BDP belum mendapatkan mitra untuk membangun kerja sama penelitian dan pengembangannya yang sangat memerlukan biaya besar. "Daerah ruaya ikan sidat ini adalah dari hulu sungai hingga perairan laut Mentawai dan dewasa ini menjadi ikan langka,"ungkapnya.

Inisiator dan koordinator kegiatan kunjungan siswa dan guru SMA N 12 Padang ke FPIK, Dr. Ir. Abdullah Munzir, M. Si., yang juga Dekan FPIK periode 2003-2007, mengemukakan bahwa gagasan kegiatan ini pada hakikatnya bukan sekedar promosi kompetensi FPIK untuk rekrutmen calon mahasiswa baru secara lebih dini, melainkan lebih jauh adalah untuk menyosialisasikan penyelenggaran pendidikan di Prodi BDP agar bisa diketahui dan dimanfaatkan masyarakat luas.

Dulu, pimpinan FPIK saat itu berbekal visi dan misi institusi terus menjalin silaturrahmi ke stakeholder pendidikan, khususnya kepada SMA-SMA di daerah yang disiapkan untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat dan provinsi dalam pendirian SMK-SMK Perikanan dan Kelautan. Kebutuhan guru pada SMK tersebut banyak dapat diisi oleh Alumni FPIK UBH yang sebelumnya sudah didorong untuk mengikuti pendidikan Akta IV di FKIP UBH pada masa silam. Dampaknya, banyak lulusan SMK termasuk yang melanjutkan pendidikan S1 di FPIK UBH.

Menurut Dr. Munzir, sekarang pola kunjungan perlu diubah menjadi visitasi timbal balik. Perlu dikomunikasikan dan diupayakan agar siswa SMA dan gurunya berkunjung ke FPIK. Bukan sekadar untuk iven olah raga atau seni, melainkan untuk mengenali kegiatan akademik, terutama pada kalangan SMA berakreditasi A seperti SMA N 12 yang memiliki bibit-bibit unggul untuk disemai di BDP FPIK. Sebab, banyak siswa dan masyarakat belum paham bahwa Akreditasi A yang dimiliki Prodi BDP dan juga PSP di FPIK adalah setara dengan prodi yang sama di PTN nasional seperti di IPB University, UNRI, UNDIP, dsb. Apalagi Prodi BDP memiliki SDM yang kuat dan teruji.

Prodi BDP dan PSP serta FPIK umumnya juga dibangun oleh lulusan PTN unggulan nasional. Empat dari tujuh Dekan FPIK adalah lulusan S1 IPB University yang juga telah berkontribusi membina lulusan FPIK UBH untuk sukses pendidikan S3 di luar negeri, seperti di Jerman dan Malaysia. Di antaranya berkiprah sebagai Ketua Prodi di UNAND, Rektor, dan Wakil Rektor di PTS luar Sumbar maupun Profesor di Malaysia di samping sukses di birokrasi dan dunia usaha. Sementara itu, doktor, professor, rektor pertama dari Dosen Tetap serta pendiri Pascasarjana UBH juga berasal dari FPIK. Ini artinya FPIK siap mendidik siswa-siswa terbaik dalam bidang ilmu Perikanan dan Kelautan serta Manajemen Sumberdaya Perairan. Keberadaan FPIK sangat membantu Pimpinan SMA dan masyarakat yang menginginkan anak didik atau anggota keluarga mereka memperoleh pendidikan berkualitas dengan biaya relative murah dibandingkan biaya besar jika mereka kuliah di luar Sumbar dengan akreditasi Prodi yang sama-sama A.

Menurut Dr. Munzir, Pemda Sumbar sudah sepatutnya meluncurkan kebijakan insentif seperti penyediaan beasiswa khusus bagi siswa berprestasi untuk kuliah di FPIK karena FPIK UBH telah menjadi aset Sumbar yang punya akses untuk kontribusi pemikiran pembangunan nasional ke BAPPENAS, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan LIPI. Dukungan Pemda Sumbar sangat diperlukan karena FPIK UBH berjuang menjadi kompetitor PTN mentornya dalam rekrutmen mahasiswa baru.

Keberhasilan merekrut calon mahasiswa unggul juga berdampak bagi kemajuan institusi dan dunia Pendidikan Sumbar. Kunjungan Siswa dan Guru SMA N 12 Padang terselenggara dengan baik atas dukungan Kepala SMA N 12 Padang, M. Isya, S.Pd., M.Pd sebagai sosok pribadi berdedikasi tinggi dalam dunia pendidikan. (**Rio/Humas/Munzir)