Universitas Bung Hatta

Menuju Perguruan Tinggi Berkelas Dunia

Bg Universitas Bung Hatta
Peluncuran Buku Autobiografi Karya Drs. H. Zuiyen Rais, M.S., dan Golden Wedding Anniversary
Minggu, 29 Desember 2019 Informasi Kampus

Peluncuran Buku Autobiografi Karya Drs. H. Zuiyen Rais, M.S., dan Golden Wedding Anniversary

Peluncuran buku autobiografi bertajuk Wartawan Wali Kota; Wali Kota Wartawan karya Drs. H. Zuiyen Rais, M.S., Ketua Badan Pembina Yayasan Pendidikan Bung Hatta resmi dilaksanakan di Convention Hall (Gedung L) Universitas Bung Hatta, Kampus 1 Ulak Karang, Padang (28/12/19).

Peluncuran buku itu sekaligus merayakan peringatan ke-50 tahun pernikahan Drs. H. Zuiyen Rais, M.S., dengan istri tercinta, Dra. Hj. Asni Ayub (1969-2019).

Acara itu dihadiri oleh Gubernur Sumatra Barat, Prof. Dr. Irwan Prayitno; H. Mas'oed Abidin, H. Basril Djabar, Dr. Fauzi Bahar, Prof. Dr. Fachri Ahmad, Aristo Munandar, Dr. Indra Catri, Bupati Agam; Herman Nawas, Ketua Pembina Yayasan dari Universitas Putra Indonesia, Prof. Ganefri, Rektor UNP; H. Masri Hasyar, S.H., Ketua Badan Pengurus YPBH serta jajarannya, dan masih banyak lagi tamu undangan yang turut serta memeriahkan acara tersebut. Yang tidak kalah pentingnya juga, acara tersebut dihadiri oleh seluruh keluarga besar Zuiyen Rais dan Asni Ayub.

Ezra Aditya, anak dari pasangan Zuiyen Rais dan Asni Ayub, mengatakan dalam sambutannya bahwa sebagai orangtua, sosok Zuiyen Rais dan Asni Ayub adalah figur yang tegas dalam mengajarkan kedisiplinan terhadap anak-anaknya. "Menjadi pribadi yang tegas dan berdisiplin merupakan bagian karakter yang telah ditanamkan Zuiyen Rais dan istri kepada anak-anaknya,"imbuh Ezra Aditya.

Dalam kesempatan itu pula, H. Basril Djabar, sahabat baik Zuyein Rais, mengatakan bahwa sebagian pemimpin, baik dulu sebagai Wali Kota Padang maupun sekarang sebagai Ketua Badan Pembina YPBH, ia memiliki talenta. Sebagai birokrat, ia seorang konseptor ulung. Sebagai ketua badan pembina, ia figur bagi generasi selanjutnya. Memang berat bahwa nama Bung Hatta yang telah melekat pada institusi ini harus diperjuangkan. Mengingat pada masa dahulu, para pendiri Wawasan Nusantara (sekarang Yayasan Pendidikan Bung Hatta) begitu serius dan sungguh-sungguh membangun dan merawat perguruan tinggi ini. Oleh sebab itu, Universitas Bung Hatta tak akan pernah lekang karena dinamanya itu melekat sebuah sejarah, yakni 'Bung Hatta'. Sebagai pemerintah dan wartawan, ia memiliki pengalaman yang luar biasa; memiliki kekuatan dan ketegasan dalam melaksanakan tugas.

Masri Hasyar juga mengatakan bahwa Zuiyen Rais adalah sosok yang berani menghadapi tantangan. Dalam bukunya yang diterbitkan pada dua tahun belakangan, jelas ditegaskan bahwa membangun Yayasan Pendidikan Bung Hatta ini dilewati dengan tantangan dan keberanian.

Usai memberikan pengantar terhadap buku karangan Zuiyen Rais, para tamu undangan khusus, mendapatkan kesempatan untuk foto bersama dan memperoleh buku autobiografi bertajuk Wartawan Wali Kota; Wali Kota Wartawan.

Selanjutnya, acara bergulir ke pemotongan kue oleh Zuiyen Rais dan istri didampingi oleh anak dan cucu beliau. (**Rio/Humas)