Kamis, 06 Oktober 2005
Bulan Ramadhan Menuju Cooling Down
Tanpa terasa saat ini kita sudah berada pula pada bulan Ramadhan 1426 H, bulan penuh rahmat, bulan pengumpulan amalan dan pengumpulan berbagai macam pahala, dan akhirnya bulan ramadhan disebut pula dengan bulan penuh ampunan. Setiap umat islam yang beriman jika melaksanakan puasa dengan benar akan mendapat ampunan dari segala dosa yang telah diperbuat sehingga pada bulan syawal nanti ia seakan dilahirkan kembali, ibarat bayi yang baru lahir terbebas dari dosa.Beberapa bulan yang lalu kita disibukan oleh pemilihan kepala daerah (pilkada), mulai di tingkat propinsi untuk memilih gubernur dan ditingkat kabupaten kota untuk memilih bupati dan walikota. Ahamdulillah pilkada telah selesai, terakhir dengan dilantiknya Bupati Tanah Datar oleh Bapak Gubernur Sumbar. Ada yang senang karena pilihannya menang dan yang kalah dengan berbagai cara mencoba untuk beraksi menentang dengan alasan tidak jujur, tidak adil, dan lain-lain.
Masalah lain yang juga sempat mengusik masyarakat Sumatera Barat adalah masalah kesehatan, dengan ditemukannya ada anak atau masyarakat yang busung lapar, polio, demam berdarah dan terakhir cukup mengejutkan ada flu burung yang terbawa ke Sumbar melalui pegawai yang berkunjung/berada di kawasan endemic di Ragunan Pasar Minggu.
Jatuhnya pesawat mandala di medan juga masalah kita bersama, apalagi kenaikan bahan bakar minyak 1 Oktober 2005 yang dijadikan pemicu untuk naiknya berbagai kebutuhan bahan pokok sehari-hari, membuat sebagian masyarakat bingung atau panik ? karena tidak tahu lagi apa yang akan diperbuat. Dan, yang terbaru adalah bom bali jilid dua dengan puluhan orang yang meninggal dan mungkin ratusan orang yang luka atau cidera. Apalagi bencana atau masalah yang akan datang ? Kita memang tidak mengetahui, karena itu merupakan kekuasaan dan skenarionya ada di tangan Allah semata. Sebagai seorang manusia secara individu atau sebagai bagian dari masyarakat kita dituntut untuk menjalani hidup masing-masing sesuai dengan scenario yang kita miliki.
[newpage]
Hari ini bertepatan dengan bulan ramadhan, kita lupakan sejenak semua permasalahan dan segala bencana yang telah ditimpakan Allah kepada kita. Caci maki, perasaan tidak senang atau apalah istilahnya, kita singkirkan. Mari kita hadapkan muka kita kepada Allah, karena semua apa yang terjadi dimuka bumi tidak terlepas dari scenario Allah. Mari kita tafakur, berserah diri kepadaNya, introspeksi diri dari apa yang telah kita perbuat. Mana yang banyak telah kita lakukan apakah perbuatan bermanfaat atau perbuatan yang mudharat ? Kita tidak akan menyalahkan siapa-siapa, kita hanya mencoba ingat apa perbuatan tidak baik atau jahat yang telah kita lakukan.
Bulan ramadhan bukan saja bulan pelaksanaan ibadah puasa, tetapi lebih dari itu adalah bulan Allah menurunkan Al-Quran (Al Baqarah: 185). Al-Quran sebagai petunjuk dan pemisah antara yang benar dengan yang batal. Pada bulan ramadhan Allah memilih sesuatu yang dikehendaki; Allah memilih tempat yang dikehendaki; dan pada bulan ini pula Allah memilih beberapa hambanya untuk menjadi Rasul, Ulama, filosof, menjadi pemimpim, menjadi panglima tentara, dan sebagainya.
Sungguh benarlah bulan Ramadhan mengandung beraneka keistimewaan, diantaranya adalah :
a) masa terjadinya perang Badr Al Kubra dimana umat islam menang. Merayakan 17 ramadhan sekaligus merayakan malam Nuzulul Quran dan kemenangkan Badr,
b) nabi mengalahkan kota Mekah dan mengambilnya dari kaum musyrikin dan kemudian mensyiarkan agama islam,
c) pada bulan ramadhan, terdapat malam al qadar (malam yang tinggi nilainya),
d) sebagai tanda kesyukuran kepada Allah dengan turunnya al quran yang membawa hidayah dan petunjuk kepada segala manusia, dan
e) untuk meningkatkan aktivitas-aktivitas ibadah misalnya membaca al-quran, memperbanyak sedekah kepada fakir miskin, dan lain-lain.
Ibadah puasa adalah ibadah ritual yang sangat dinanti-nantikan umat islam, dengan puasa fikiran menjadi jernih dan hati menjadi tenang. Dengan puasa segala tabir yang menghalangi manusia memandang nur Ilahi yang maha kudus akan tersingkap. Tinggal lagi kemauan untuk membuka tabir-tabir tersebut sehingga nur ilahi dapat menyinari kehidupan kita dan alam semesta. Allah akan membalas perbuatan baik dengan pahala yang tidak terhingga nilainya. Oleh karena itu, dalam menyikapi permasalahan atau bencana yang telah dilalui mari kita berfikiran positif (positive thinking) kita sinsingkan lengan baju, maju menatap masa depat yang sangat didambakan yaitu masyarakat yang sejahtera lahir maupun bathin. Rasanya melalui kebersamaan tidak ada masalah yang tidak terselesaikan. Kita isi ramadhan yang 30 hari dengan berbagai amalan baik yang bersifat wajib atau bersifat sunat.
Mudah-mudahan bulan ramadhan 1426 H dapat menjadi penyejuk hati, hati menjadi tenang kembali (cooling down) untuk menghadapi bulan-bulan depan yang penuh tantangan dan semakin berat. Kita berharap dengan ketenangan hati dan sikap berserah diri kepada sang pencipta menbuat jalan ke depan semakin lurus dan permasalahan yang dihadapi merupakan bagian hidup yang tidak perlu dicemasi apalagi diratapi, semoga Allah memberkati hidup kita sesuai dengan kehendakNya.