Detail Artikel

Selasa, 11 Oktober 2005

Manfaat Virgin Coconut Oil Bagi Kesehatan
Manfaat Virgin Coconut Oil Bagi Kesehatan

Oleh: Dr. A. Rusfidra,S.Pt
(Pemerhati pertanian, alumni S3 IPB, akademisi UT Jakarta)

Tanaman kelapa (Cocos nucifera) merupakan tanaman daerah tropis dan banyak tumbuh di kawasan pesisir. Negara Indonesia dikenal sebagai sentra tanama kelapa dunia, yang memiliki areal perkebunan kelapa sekitar 3,74 juta hektar, hampir 96% merupakan perkebunan kelapa rakyat. Pengelolaannya masih bersifat sub-sisten, adopsi teknologi rendah dan harga jual kelapa yang rendah, sehingga kelapa belum dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan masyarakat petani kelapa di Indonesia. Dua daerah sentra kelapa di Indonesia adalah provinsi Sulawesi Utara dan Sumatera Barat.

Tanaman Serbaguna

Tanaman kelapa termasuk komoditi strategis bagi masyarakat Indonesia. Kelapa merupakan penghasil utama minyak nabati di dalam negeri, sebagai komoditi ekspor, sumber devisa negara, dan sebagai lapangan pekerjaan di perdesaan. Kelapa termasuk tanaman yang berbuah sepanjang tahun dan tidak tergantung musim. Buah kelapa siap petik dapat langsung dijual sebagai sumber uang tunai bagi petani. Sudah lama pula kelapa dikenal sebagai tanaman serbaguna yang memiliki banyak manfaat, karena hampir semua bagian kelapa dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia.

Daging kelapa dapat diolah menjadi santan dan kelapa parut kering yang menjadi bahan baku pembuatan minyak goreng. Air kelapa muda dapat diminum untuk penghilang rasa haus dan sebagai bahan baku pembuatan nata de coco (sari kelapa). Serat sabut merupakan bahan baku keset dan jok mobil yang ramah lingkungan. Pohon kelapa dapat diolah sebagai kayu untuk bahan bangunan. Selain itu, produk olahan kelapa yang populer belakangan ini adalah virgin coconut oil (VCO) yang diduga bermanfaat bagi kesehatan manusia.

Virgin coconut oil (VCO)

VCO merupakan produk olahan dari daging kelapa dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Mary Enig (2001) diketahui bahwa VCO sangat kaya dengan kandungan asam laurat (lauric acid) berkisar 50-70%. VCO diduga berpotensi sebagai anti virus dan anti bakteri sehingga dapat digunakan untuk melawan virus HIV penyebab penyakit AIDS.

Asam laurat termasuk asam lemak jenuh rantai sedang yang mudah dimetabolis di dalam tubuh. Menurut Prof. Dr. Walujo Soerjohadibroto (Guru Besar Ilmu Gizi FKUI), konsumsi minyak kelapa dalam menu harian dalam jumlah wajar dapat menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah serta tidak meningkatkan kolesterol jahat. Kenyataan ini mampu mematahkan pendapat negatif yang berkembang selama ini yang menyebutkan minyak kelapa merupakan pemicu penyakit jantung koroner dan pembuluh darah (atherosklerosis). Penelitian Mary Enig juga menemukan bahwa VCO mengandung anti oksidan alami. Karena itu ia menyarankan setiap orang dewasa mengkonsumsi VCO dalam menu makannya sehari-hari.
[newpage]
Di dalam tubuh manusia, asam laurat akan diubah menjadi monolaurin. Mono laurin ini memiliki komposisi nutrisi setara dengan air susu ibu (ASI). Selain asam laurat, VCO juga mengandung asam kaprilik sebanyak 8% dan asam kaprik sebanyak 7% (Fife, 2001). Asam laurat pertamakali ditemukan oleh Profesor John Karbara, peneliti dari Departemen Kimia dan Farmakologi Universitas Michigan Amerika Serikat pada tahun 1960-an. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa asam laurat mampu membunuh jenis mikroba yang membran selnya terdiri dari asam lemak.
Asam lemak jenuh asal minyak kelapa tergolong asam lemak jenuh rantai sedang (MCFA) yang mudah dicerna, sedangkan asam lemak jenuh minyak hewani terglong rantai karbon panjang (LCFA). LCFA merupakan penyebab utama meningkatnya kadar kolesterol darah, penyebab kekentalan darah, tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit pembuluh darah (atherosklerosis), jantung koroner, stroke, diabetes, kegemukan (obesitas) dan kanker (Budiarso, 2005).

Catatan Akhir

Menurut Gumbira-Said (2001) jumlah produksi kelapa nasional sebesar 12.915 milyar butir per tahun, sebuah potensi yang luar biasa besar. Namun hingga kini daging kelapa baru diolah menjadi minyak goreng dan santan. Dengan ditemukannya teknologi pembuatan VCO asal kelapa, tentu diharapkan diversifikasi produk olahan daging kelapa semakin beragam. Apalagi konon VCO memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Akhirnya dapat diharapkan harga buah kelapa menjadi semakin membaik dan dapat meningkatkan pendapatan petani kelapa di Indonesia. Semoga.

Dr. A. Rusfidra, S. Pt
(Pemerhati pertanian, alumnus S3 IPB, akademisi UT Jakarta)