Detail Artikel

Rabu, 15 Maret 2006

Hikmah Penciptaan Telur
“seakan-akan mereka adalah telur yang tersimpan dengan baik” (QS. Ash Shaafaat [37] : 49)

Barangkali hampir semua kita mengenal telur. Ya, telur adalah produk ternak unggas (ayam, itik, puyuh) yang sangat akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Telur ayam, telur itik dan telur puyuh seringkali menjadi lauk pauk menemani sepiring nasi ketika makan. Telur merupakan sumber bahan pangan yang bermanfaat bagi tubuh manusia. Telur goreng, telur rebus dan telur mata sapi merupakan bentuk lauk pauk murah namun memiliki nilai nutrisi yang lengkap. Komposisi nutrisi telur yang amat lengkap dan mudah dicerna membuat bahan pangan hewani yang satu ini digemari oleh banyak kalangan, mulai dari anak-anak balita sampai orang-orang tua. Karena itu, bila Anda memakan sebutir telur, maka pada dasarnya sama dengan Anda memakan "seekor ayam utuh".

Namun mungkin sedikit diantara kita yang persis mengetahui bahwa telur merupakan wadah tempat penimbunan zat gizi seperti protein, air, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral yang diperlukan untuk pertumbuhan embrio (bakal anak) sampai menetas. Perkembangan embrio di dalam telur yang dibuahi dapat terjadi karena dierami oleh induk atau dengan bantuan mesin tetas yang dibuat oleh manusia.

Pada prinsipnya semua jenis telur mempunyai struktur yang sama. Telur terdiri dari enam bagian yaitu: kerabang telur (shell), selaput kerabang, putih telur (albumin), kuning telur (yolk), tali kuning telur (chalaza) dan sel benih (germ plasm). Masing-masing bagian memiliki fungsi khas. Kerabang telur berfungsi sebagai pelindung embrio dari gangguan luar yang tidak menguntungkan. Kerabang juga berfungsi melindungi putih telur dan kuning telur agar tidak keluar dan terkontaminasi dari benda-beda yang tidak diinginkan. Kerabang telur memiliki pori-pori sebagai tempat lalu lintas gas oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) selama proses penetasan. Oksigen diperlukan embrio untuk proses pernafasan dan perkembangannya.
[newpage]
Putih telur merupakan tempat penyimpanan zat makanan dan air dalam telur yang digunakan embrio untuk pertumbuhannya. Kuning telur merupakan bagian telur yang bulat bentuknya, berwarna kuning sampai jingga dan terdapat di tengah-tengah telur. Kuning terlur mengandung zat lemak yang penting bagi pertumbuhan embrio. Di dalam kuning telur terdapat sel benih betina dan sekaligus tempat berkembangnya embrio. Pada bagian ujung yang tumpul dari telur terdapat rongga udara yang berguna untuk bernafas bagi embrio selama penetasan.

Rahasia penciptaan telur

Tak dipungkiri telur merupakan sebuah keajaiban besar di alam yang mengandung zat gizi sempurna untuk kehidupan embrio ternak unggas. Meskipun begitu, untuk dapat menghasilkan bakal anak, sang telur harus mendapatkan lingkungan yang nyaman (comfort) supaya embrio berkembang dengan baik dan menetas pada waktunya. Biasanya sang induk akan mengerami telur secara alami atau menggunakan mesin tetas. Embrio berkembang di dalam telur setelah ditetaskan di luar tubuh induk. Sang induk harus menyediakan sejumlah makanan yang cukup untuk perkembangan embrio mulai dari awal penetasan sampai embrio bertumbuh menjadi seekor anak ayam dan menetas. “Makanan” yang disediakan disimpan dalam sebuah wadah yang disebut telur. Sewaktu ditetaskan, embrio akan berkembang dengan memanfaatkan zat putih telur dan kuning telur yang berada disekitarnya.

Uniknya, perkembangan embrio unggas terjadi diluar tubuh induknya, karena sejak telur dikeluarkan dari tubuh induknya maka sejak itulah bakal embrio terpisah dari induknya. Agar dapat berkembang dan menetas pada waktunya, sang embrio hanya mendapatkan suplai makanan dari dalam telur. Seolah-olah si induk cukup mengatakan bahwa kandungan dalam telur telah cukup untuk perkembangan embrio.
[newpage]
Subhanallah, inilah kebesaran Allah yang diperlihatkan dalam sebutir telur. Bandingkan dengan embrio manusia yang terus menerus menerima suplai makanan dari ibunya di dalam rahim selama 9 bulan 10 hari. Sedikit saja suplai makanan terganggu maka pertumbuhan janin juga akan terganggu, dan tidak jarang berdampak mematikan sang janin.

Setelah dierami selama 20-21 hari anak ayampun menetas. Ia menggunakan paruhnya untuk mematuk kerabang dan keluar dari kerabang yang mengungkungnya. Begitu berhasil memecahkan kerabang, anak ayam akan bercuap-cuap untuk pertama kalinya. Pembaca, inilah tasbihnya anak ayam. Bukankah semua makhluk yang ada di muka bumi bertasbih mensucikan nama-Nya. Ya Allah, sungguh dalam sebutir telur ayam yang kecil mungil terserak pelajaran yang penting yang bila diamati seyogyanya akan membuat kita bertafakkur dan takjub akan ke-Maha Besar-an Sang Khalik, Allah SWT. Wallahu a’lam bisshawaab.


"Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya"

Dr. A. Rusfidra
(Penggiat di Komunitas Lebah)