Selasa, 02 Mei 2006
Lebah
LebahOleh : Ahmad Rusfidra
''Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, buatlah sarang-sarang dibukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia, kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.'' (QS An-Nahl (16): 68-69).
Lebah diabadikan sebagai nama surat di dalam Alquran, yakni surat ke-16 (An-Nahl). Penyebutan ini menjadi pertanda banyaknya keajaiban, hikmah, manfaat, dan rahasia dalam penciptaannya. Selain menghasilkan madu, lebah juga menghasilkan royal jelli, polen, propolis, lilin (wax), sengat (venom), dan membantu penyerbukan tanaman (polinasi).
''Seorang Mukmin itu diumpamakan seperti lebah, tidak makan kecuali yang baik, tidak menghasilkan kecuali yang bermanfaat, dan tidak bersifat merusak.'' (HR Ibnu Umar). Begitulah profil Mukmin ideal yang diharapkan. Kaum Muslimin seharusnya memiliki multimanfaat sebagaimana madu yang memiliki komposisi nutrisi lengkap dan mudah dicerna. Madu juga potensial sebagai antioksidan, antimikroba, antijamur, merawat kecantikan tubuh, pengawet makanan, dan sebagai obat luka.
[newpage]
Riset ilmiah terbaru membuktikan kebenaran Ilahiah tentang madu. Imam Ja'far As-Shadiq menerangkan bahwa Muhammad SAW sangat senang minum madu yang dicampur dengan segelas air setiap pagi ketika perut kosong. Mencermati pola kehidupan lebah, setidaknya ada enam sifat yang perlu dijadikan pelajaran kaum Muslimin. Pertama, multimanfaat. Meski lebah mengambil nektar dari bunga tanaman, tapi ia tidak pernah merusak tanaman yang disinggahinya.
Kedua, bekerja keras. Sikap ini ditunjukkan lebah pekerja dalam mengumpulkan nektar. Ketiga, bekerja profesional dan fungsional. Di dalam koloni terdapat pembagian tugas sesuai keahlian anggota koloni. Lebah ratu bertugas bertelur dan menjaga keutuhan koloni. Lebah jantan mengawini ratu, dan lebah pekerja mengumpulkan nektar, polen, air, membersihkan sarang, dan menjaga koloni dari invasi musuh.
Keempat, bersatu padu dan tidak bercerai-berai yang ditunjukkan oleh kompaknya koloni lebah. Kelima, menghormati pemimpin. Lebah ratu merupakan satu-satunya pemimpin dalam koloni. Keenam, rela berkorban yang ditunjukkan lebah pekerja. Ketika ada serangan musuh, ia bertempur sampai mati demi kehormatan koloni. Pada musim pakan kurang, lebah jantan harus rela dieksekusi mati demi keutuhan koloni. Lebah jantan yang mengawini ratu harus rela organ reproduksinya lepas dari tubuh, yang berujung pada kematiannya.
Sumber: Kolom Hikmah Republika (22 April 2006)
"Ikatlah ilmu dengan menuliskannya"