Senin, 22 Januari 2007
Presiden Mahasiswa Harapan Kita
Akan tetapi, berbeda dengan Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas yang telah terbentuk ternyata Presiden Mahasiswa yang definitif belum terbentuk. Saat ini kekuasaan dijalankan oleh seorang pelaksana tugas Presiden Mahasiswa. Ketika diminta konfirmasi atas hal tersebut, ternyata alasan mengapa Presiden Mahasiswa yang definitif belum terbentuk karena pemilihannya harus melalui mekanisme pemilu langsung atau yang lebih dikenal dengan nama Pemilu Raya. Pemilu Raya ini nantinya akan difasilitasi oleh sebuah badan pemilihan umum yang direncanakan akan terlaksana pada bulan Februari. Untuk itu, seiring dengan semangat mendukung Pemilu Raya inilah saya mengemukakan pendapat mengenai kriteria ââ¬â kriteria Presiden Mahasiswa yang ideal.Menjadi seorang Presiden Mahasiswa bukanlah sebuah hal yang ringan. Untuk menduduki posisi tersebut kita harus melalui perjalanan dan pembelajaran yang optimal. Seorang Presiden Mahasiswa nantinya diharapkan mampu menjadi seorang pemimpin yang handal serta menjadi panutan bagi seluruh mahasiswa. Untuk itu, menurut saya seorang Presiden Mahasiswa harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Visioner
Dalam hal ini seorang Presiden Mahasiswa dituntut harus mampu memiliki pandangan strategis ke depan. Hal ini erat kaitannya dengan akan kemanakah kelembagaan ini dibawanya. Disamping itu, seorang Presiden Mahasiswa harus mampu menetapkan target ââ¬â target yang berupa gebrakan menuju ke arah yang lebih baik.
2. Arif dan Bijaksana
Ini merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang Presiden Mahasiswa. Seorang Presiden Mahasiswa merupakan seorang pemimpin dan seorang pemimpin merupakan panutan. Dalam universitas tentunya kita akan menemukan dinamika sosial dan budaya. Maka dari itu, tak jarang bermunculan permasalahan ââ¬â permasalahan atau pandangan ââ¬â pandangan yang berseberangan dengan pandangan Presiden Mahasiswa tersebut. Disinilah kemampuan seorang Presiden Mahasiswa diuji. Seorang Presiden Mahasiswa yang handal ialah ketika ia mampu mengelola dinamika ini untuk memajukan kelembagaan. Misalnya ketika muncul perbedaan ââ¬â perbedaan pandangan, alih ââ¬â alih bereaksi, seorang Presiden Mahasiswa harus mampu menggunakan kemampuan asertifnya. Seorang Presiden Mahasiswa harus diharamkan dari sikap ââ¬â sikap yang berbau anarkis,intimidasi, serta sikap ââ¬â sikap yang tidak mencerminkan kearifan dan kebijaksanaan.
3. Berkompeten
Berkompeten disini bermakna bahwa seorang Presiden Mahasiswa haruslah orang yang benar ââ¬â benar qualified. Dalam hal ini meskipun seorang Presiden Mahasiswa harus berperan sebagai sebagai praktisi, ia juga dituntut harus mampu bertindak sebagai konseptor. Kemampuan seorang Presiden Mahasiswa sebagai seorang praktisi harus sama baiknya dengan kemampuan konseptornya. Hal ini berangkat dari pemikiran bahwa Presiden Mahasiswa berperan untuk menjalankan kekuasaan dan kekuasaan tidak pernah terlepas dari sistem. Untuk merancang sebuah sistem itulah seorang Presiden Mahasiswa harus memiliki kemampuan sebagai konseptor.
4. Berwawasan
Tentunya dalam hal ini kita sepakat bahwa seorang Presiden Mahasiswa harus memiliki wawasan yang luas. Hal ini didasarkan bahwa seorang Presiden Mahasiswa sebagai panutan akan dicontoh oleh mahasiswa lainnya. Disamping itu, seorang Presiden Mahasiswa secara tidak langsung juga berperan sebagai duta universitas ketika bertemu dengan pihak ââ¬â pihak di luar universitas. Oleh karena itu, wawasan seorang Presiden Mahasiswa yang nantinya dapat dinilai oleh pihak ââ¬â pihak lain tersebut akan sangat menentukan karena ketika seorang Presiden Mahasiswa menyampaikan wawasannya, hal ini akan menjadi sebuah cerminan dari wawasan seluruh mahasiswa. Untuk melihat seberapa besar wawasan orang yang ingin menjadi Presiden Mahasiswa dapat dilihat dengan cara seberapa banyak ia telah menuangkan pemikirannya. Hal tersebut dapat berupa tulisan ââ¬â tulisannya, ide ââ¬â idenya, serta konsep ââ¬â konsep rancangannya.
5. Mampu memposisikan diri
Hari ini sangat tidak tepat lagi apabila seorang Presiden Mahasiswa ketika menyelesaikan sebuah permasalahan harus berperan sebagai orang yang reaktif dan bermental pembangkang. Sudah saatnya seorang Presiden Mahasiswa mampu menempatkan diri secara efektif. Ada saatnya seorang Presiden Mahasiswa berperan sebagai seorang diplomat dan menempuh jalan diplomatis dalam menyelesaikan permasalahan ââ¬â permasalahan yang ada. Disamping itu, ada pula saatnya ketika sikap kritis dan membangkang perlu ditunjukkan oleh seorang Presiden Mahasiswa tetapi untuk tujuan ââ¬â tujuan positif dan konstruktif. Untuk itu, kemampuan memposisikan diri harus ditempatkan secara objektif dan efektif.
6. Profesional
Saat ini kita hidup pada era informasi yang berjalan dengan cepat. Tentunya era tersebut juga menimbulkan perbedaan ââ¬â perbedaan yang kontras bagi kehidupan kelembagaan. Untuk itu, seorang Presiden Mahasiswa harus mampu bersikap profesional dalam menanggapi perbedaan tersebut. Artinya, ketika menanggapi perbedaan tersebut seorang Presiden Mahasiswa harus menempatkan sikap profesionalitas serta sportivitasnya di tempat yang terdepat. Seorang Presiden Mahasiswa dituntut untuk dapat membedakan permasalahan ââ¬â permasalahan sesuai dengan dasar permasalahan tersebut. Misalnya, ketika seorang Presiden Mahasiswa memiliki permasalahan ââ¬â permasalahan pribadi hendaknya permasalahan tersebut ditempatkan pada posisi yang wajar dan tidak dicampur aduk dengan urusan kelembagaan. Fenomena like and dislake ini tak jarang menghancurkan kelembagaan ketika tidak dikelola secara profesional.
Dan mungkin masih banyak kriteria ââ¬â kriteria yang dibutuhkan oleh seorang Presiden Mahasiswa. Akan tetapi, ada satu hal yang tidak boleh kita lupakan yaitu bagaimanapun juga seorang Presiden Mahasiswa juga adalah manusia yang tidak terlepas dari kelemahan dan kekurangannya. Dengan demikian, yang mampu kita harapkan ialah seorang sosok Presiden Mahasiswa yang sewajarnya. Artinya ialah seorang Presiden Mahasiswa yang mampu berpikir, berjuang, dan bekerja layaknya seorang Presiden Mahasiswa. Terima kasih.(penulis adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi UBH, angkatan 2003)