Detail Artikel

Senin, 25 Februari 2008

MAHASISWA SEBAGAI AGENT OF CHANGE
[html] Mahasiswa dan gerakannya sudah lama menjadi pokok bahasan dalam berbagai kesempatan pada hampir sepanjang tahun. Begitu banyaknya forum-forum diskusi yang diadakan, telah menghasilkan pula pelbagai tulisan, makalah, maupun buku-buku yang diterbitkan tentang hakikat, peranan, dan kepentingan gerakan mahasiswa dalam pergulatan politik di Indonesia. Bahkan, gerakan mahasiswa seakan tak pernah absen dalam menanggapi setiap upaya depolitisasi yang dilakukan PEMERINTAH/PENGUASA. Terutama, ketika maraknya Korupsi, ketidakadilan, ketimpangan, pembodohan, dan penindasan terhadap hak-hak rakyat

Kehadiran mahasiswa sebagai perpanjangan aspirasi rakyat memang amat dibutuhkan sebagai upaya pemberdayaan kesadaran politik rakyat dan advokasi atas konflik-konflik yang terjadi. Secara umum, gerakan advokasi yang dilakukan lebih ditujukan pada upaya penguatan posisi tawar rakyat maupun tuntutan-tuntutan atas konflik yang terjadi menjadi lebih signifikan. Dalam peran yang itu, motivasi gerakan mahasiswa lebih banyak mengacu pada panggilan nurani atas kepeduliannya terhadap lingkungannya serta agar dapat berbuat lebih banyak bagi perbaikan kualitas hidup bangsa. Dengan demikian, segala ragam bentuk gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa lebih merupakan kerangka koreksi/kontrol atas perilaku-perilaku politik (penguasa) yang dirasakan telah mengalami distorsi dan meninggalkan jauh komitmen awalnya dalam melakukan serangkaian perbaikan bagi kesejahteraan hidup rakyat. Oleh sebab itu, peranan Mahasiswa menjadi begitu penting dan berarti tatkala berada di tengah masyarakat. Sangat begitu berartinya, hal ini terdapat dalam sejarah perjalanan sebuah bangsa pada kebanyakkan negara di dunia telah mencatat bahwa perubahan sosial (social change) yang terjadi hampir sebagian besar dipicu dan dipelopori oleh adanya gerakan mahasiswa, yang menyatakan bahwa mahasiswa adalah bagian dari agent of change. Walaupun memang tak dipungkiri, faktor pemihakan terhadap ideologi tertentu turut pula mewarnai aktifitas dan gerakan politik mahasiswa yang telah memberikan konstribusi yang tak kalah besar dari kekuatan politik lainnya.Pemihakan terhadap ideologi tertentu dalam gerakan mahasiswa memang tak bisa dihindari. Karenanya, pada diri mahasiswa terdapat sifat-sifat intelektualitas dalam berpikir dan berbuat secara kritis dan merdeka serta berani menyatakan kebenaran apa adanya. Maka, diskursus-diskursus kritis seputar konstelasi politik yang tengah terjadi kerap dilakukan sebagai sajian wajib yang mesti disuguhkan serta dianggap sebagai tradisi yang melekat pada gerakan mahasiswa. Potensi-potensi mahasiswa yang dapat dikualifikasikan sebagai modernizing agents. Praduga bahwa dalam kalangan mahasiswa kita semata-mata menemukan transforman sosial berupa label-label penuh amarah, sebenarnya harus diimbangi pula oleh kenyataan bahwa dalam gerakan mahasiswa terdapat pahlawan-pahlawan damai yang dalam kegiatan pengabdiannya terutama didorong oleh aspirasi-aspirasi murni dan semangat yang ikhlas. Kelompok ini bukan saja haus edukasi, akan tetapi berhasrat sekali untuk meneruskan dan menerapkan segera hasil edukasinya itu, sehingga pada gilirannya mereka itu sendiri berfungsi sebagai edukator-edukator Khas. Masa studi merupakan sarana penempaan diri yang telah merubah pikiran, sikap, dan persepsi dalam merumuskan kembali masalah-masalah yang terjadi di sekitar. Kemandekan suatu pandangan dan ideologi dalam pemecahan masalah yang terjadi membuat dan merangsang mahasiswa untuk mencari alternatif ideologi lain yang secara empiris dianggap berhasil. Maka tak jarang, kajian-kajian kritis yang kerap dilakukan lewat pengujian terhadap pendekatan ideologi atau metodologis tertentu yang diminati. Disaat, mereka menemukan kebijakan publik yang dilansir penguasa tidak sepenuhnya akomodatif dengan keinginan rakyat kebanyakan, bagi mahasiswa yang committed dengan mata hatinya, mereka akan merasa "terpanggil" sehingga terangsang untuk bergerak. Adanya kedekatan dengan rakyat dan juga kekauatan massif mereka menyebabkan gerakan mahasiswa bisa bergerak cepat berkat adanya jaringan komunikasi antar mereka yang aktif. Oleh karena itu, sejarah telah mencatat peranan yang amat besar yang dilakukan gerakan mahasiswa selaku prime mover dan agent of change terjadinya perubahan politik suatu negara.
[/html]