Universitas Bung Hatta

Menuju Perguruan Tinggi Berkelas Dunia

Bg Universitas Bung Hatta
Senin, 21 Juli 2008 Umum

INFORMASI DAN BURSA KERJA DI NAGARI

Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan yang berjudul “Lembaga Latihan Kerja dan Kompetensi” (Padang Ekspres edisi 20,21 Juni 2007).

Dalam tulisan tersebut kita membahas program hulu-hilir bidang ketenagakerjaan yang menyangkut fungsi pelatihan kerja dengan out put kompetensi kerja dan pada tulisan ini kita akan membahas masih dalam konteks program hulu yakni yang menyangkut dengan informasi pasar kerja dan bursa tenaga kerja untuk mendukung penempatan tenaga kerja.

Informasi Pasar kerja adalah kegiatan yang menyangkut dengan informasi penawaran dan permintaan tenaga kerja sedangkan Bursa Kerja adalah kegiatan yang terkait dengan proses mulai dari pendaftaran pencari kerja, rekuitmen sampai dengan penempatan tenaga kerja.

Penempatan tenaga kerja sendiri terbagi dalam ; penempatan dalam negeri dan penempatan tenaga kerja luar negeri.

Sebelum jauh membahas masalah tersebut, terlebih dahulu mari kita lihat potensi yang dimiliki oleh Sumatera Barat. Ada 2 potensi yang dapat dimanfaatkan dalam program ini yakni potensi budaya dan potensi sistim pemerintahan.

Dari segi budaya ada beberapa pituah orang tua yang perlu kita simak diantaranya ;

“Karatau madang dihulu, babuah babungo balun, marantaulah bujang dahulu dirumah paguno balun”

“Dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung”

“ Iyu beli belanak beli, ikan panjang beli lebih dahulu, ibu cari dunsanak dicari, induk semang cari lebih dahulu”.

Dari 3 pituah ini kata dapat menarik makna bahwa budaya orang Sumatera Barat adalah budaya masyarakat yang produktif dan menjunjung tinggi produktifitas tenaga kerjanya, produktif adalah lawan dari menganggur dan kalau boleh kita terjemahkan “dari pada menganggur dirumah (dikampung) lebih baik merantaulah dahulu” Merantau bagi masyarakat Sumatera Barat adalah dengan tujuan mencari ilmu, pengalaman dan harta untuk dibawa pulang kekampung halaman. Sedangkan tempat merantau bisa diluar Nagari atau bisa diluar Negara asal ada bumi tempat berpijak karena dimana pun buminya adalah milik Allah, begitulah paham yang dianut

Makna berikutnya; Induk semang cari lebih dahulu, kalau induk semang tentu konteksnya adalah dengan pekerjaan sebab arti lain dari induk semang adalah majikan/pimpinan usaha atau perusahaan yang memberi pekerjaan sekaligus pendapatan dan berbeda artinya dengan “induk bako dan induk bareh” konteksnya ada pada hubungan dalam keluarga.

Potensi kedua sistim pemerintahan, sistim pemerintahan di Sumatera Barat terdapat sistim pemerintahan Nagari yang dipimpin oleh Walinagari untuk mengurus kepentingan masyarakat nagari termasuk kepentingan untuk mendapatan pekerjaan.

Sekarang bagaimana pemerintah Sumatera Barat agar dapat memanfaatkan potensi-potensi ini dalam membangun sistim ketenagakerjaan terutama dalam subsistim informasi pasar kerja dan penempatan tenaga kerja, caranya adalah meninggalkan cara-cara konvensional yang manual kearah yang lebih modren, yang effisien dan effektif dengan pola ;

Pertama : Membentuk Bursa Kerja disetiap kantor Nagari atau setida-tidaknya satu untuk tiga Nagari yang berdekatan dengan memperhitungkan jumlah penduduk dan angkatan kerjanya..

Kedua : Beri pelatihan pengatar kerja kepada Walinagari sebagai pimpinan Bursa Kerja dan satu orang staf kantor Walinagari untuk mengelola informasi dan penempatan tenaga kerja.

Ketiga : Pencari kerja yang ingin memperoleh kartu pencari kerja (kartu kuning) cukup atau dapat diperoleh dikanor Walinagari saja.

Keempat : Setiap kantor Walinagari dipasang Papan Pengumuman Infomasi Pasar Kerja sehingga setiap masyarakat dapat membaca dan mengetahuinya.

Kelima : Untuk mendukung kegiatan tsb pada kantor Walinagari diberi sarana berupa ;

a. 1 (satu) buah papan informasi pasar kerja.

b. 1 (satu) unit komputer yang dilengkapi dengan printer dan modem.

c. 1 (satu) buah scanner untuk fasilitas pengiriman lamaran kerja melalui e-mail.

d. 1 (satu) buah faximile.

e. Blangko-blangko yang dibutuhkan serta almari arsip.



Keenam : Bangun sistim informasi, monitoring dan pelaporan yang online antara Propinsi, Daerah dan Nagari.

Ketujuh : Kembangkan pusat informasi pasar kerja ditingkat propinsi yang online dengan Bursa Kerja Nasional agar dapat dimanfaatkan oleh user tenaga kerja untuk dalam dan luar negeri.

Kedelapan : Diharapkan dilakukan secara terpadu Biro Pemerintahan Nagari dengan Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Prop. Sumbar serta telkom Sumatera Barat dan mes media.



Nilai manfaat program ini adalah ;

Pertama : Menciptakan rasa keadilan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan ketenagakerjaan antara kota dan Nagari, apalagi Nagari yang letaknya nun jauh disana.

Kedua : Anak-anak atau masyarakat yang telah menyelesaikan pendidikan/pelatihan dapat kembali dulu kampung halaman, toh dikampung juga akan mendapatkan kemudahan dalam meng akses informasi dan pelayanan yang sama dengan dikota, sambil menunggu kesempatan kerja, tenaga mereka akan tetap produktif membantu aktivitas sosial dan ekonomi di Nagari sesuai dengan keilmuanya.

Ketiga : Perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dapat merekruit langsung kepada Bursa Kerja Nagari, sehingga Walinagarinya akan tahu anak nagarinya kerja didaerah apa, dinegara apa, perusahaannya apa, perjanjian kerjanya macam apa, bila untuk keluar negeri job order (permintaan resmi yang diketahui oleh pemeritah masing-masing negara) ada atau tidak, semua file tersimpan dikantor nagari dan jika terjadi permasalahan mudah mengetahui dan penyelesaiannya.

Keempat: Manfaat keempat adalah sangat membantu calon investor yang akan menanam modalnya disuatu Nagari karena dapat mengetahui tingkat ketersedian ketenagakerjaannya.

Kelima : Manfaat berikut yang tidak kalah pentingnya yakni akan mudah mendapatkan angka statistiknya sehingga dapat dilakukan berbagai pengkajian terhadap sumber daya manusia Sumatera Barat, khususnya antara penawaran dan permintaan kompetensi tenaga kerja yang ada maupun tingkat kecenderungannya sehingga masyarakat jadi tahu untuk membekali anaknya dan bagi Lembaga Latihan Kerja .sebagai dasar untuk mengembangkan dan menyelenggarakan program latihan, maksudnya setiap jenis pelatihan yang dibuka untuk masyarakat secara kuantatif memang ada permintaanya.

Keenam : Lembaga latihan swasta di Sumatera Barat akan berkembangan dan Balai Latihan Kerja (BLK) milik Propinsi Sumatera Barat sebagai “Pilar Penyangga” dalam desain program (training program design) dan pelaksanaan pelatihan karena keterbatasan peralatan latihan (tools, equiment, hardware) dan instruktur yang dipunyai oleh lembaga latihan swasta.

Kita menyadari sepenuhnya, membuka Bursa Kerja disetiap kantor Walinagari akan membutuhkan biaya besar tetapi kita harus ingat bahwa selama ini kita tidak pernah menghitung berapa besar biaya dan waktu yang dikeluarkan masyarakat untuk memperoleh satu lembar “kartu kuning” dan membaca papan informasi pasar kerja dari Tapan kekantor Dinas Tenaga Kerja Painan, dari Air Bangis ke Simpang Empat, dari Duku ke Pariaman, dari Surian ke Lubuk Silasih, dari Koto Baru ke Sungai Dareh, diri Suliki ke Payakumbuh, dari Lintau ke Batusangkar, belum lagi dari pulau ke pulau di Mentawai dan seterusnya.

Sehingga pencari kerja (masyarakat yang telah menyelesaikan pendidikan/pelatihan) lebih suka berkumpul dikota walaupun menganggur, dan ini menimbulkan kondisi yang kontra produktif untuk pembangunan daerah.