Universitas Bung Hatta

Menuju Perguruan Tinggi Berkelas Dunia

Bg Universitas Bung Hatta
Jum'at, 01 Agustus 2008 Keteknikan

Ketidak pastian uji korosi

[html] Ketidak pastian uji korosi menggunakan metode elektrokimia

Prediksi kecepatan korosi dengan menggunakan metode kehilangan berat atau prinsip elektrokimia mempunyai ketidak pastaian yang tinggi. Alat uji korosi dengan prinsip elektro kimia (linear polarisasi resistance/LPR), misalnya, telah dihitung bahwa faktor kesalahan yang timbul dari kesalahan mutlak saja (yaitu kesalahan diturunkan dari rumus yang diguankan) dapat mencapai 27% [1]. Jika kesalahan ini dijimlah dengan kesalahan akibat percobaan dan manusia (assumsi 5%) akan menjadi 32 %. Selanjutnya pengasumsian bahwa uji LPR yang hanya menelan waktu 5 menit, biasanya dirgresikan untuk mendapatkan hasil dengan satuan mm/tahun. Ini mengakibatkan error lagi yang tidak sedikit. Kecepatan korosi biasanya meningkat sebagai fungsi logaritmik, sehingga untuk mendapatkan satuan mm/tahun tidak dapat secara langsung dikalikan dengan faktor konversi linier begitu saja. Tetapi cara ini sudah umum sekali dilakukan, dan jika ini terjadi akan menambah error lagi sebanyak sekitar 10%. Jika diaplikasikan di lapangan kadang kondisi berubah, material tidak seperti yang kita asumsikan, tenaga kerja yang merakit instalasi tidak sesuai, pengelasan tidak sempurna, faktor cuaca yang berubah, jika semua kesalahan ini menyumbang error sebanyak 10 % maka sekarang total error perhitungan korosi menjadi 52%.

Error lebih dari 50% artinya benar dan salah bernilai 50:50. Dengan demikian hasil ini sama saja dengan tidak melakukan penelitian, sebab dengan tebak-tebak saja kemungkinan benar dan salah kita juga 50:50. Jika begini apakah kita masih menggunakan prinsip elektrokimia untuk iji korosi??


Referency
[1] uncertainty corrosion measurements using electrochemical principle, in-press.









[/html]