Detail Artikel

Rabu, 17 Desember 2008

Mutualisme Bimbel
[html] Bisnis yang saling menguntungkan kedua belah pihak. Sang murid (peserta bimbel) lebih matang dalam materi pembelajaran,sehingga ketika ujian mendapatkan nilai yang bagus sehingga dapat meneruskan ke jenjang selanjutnya yang sangat berkualitas, setelah lulus dapat pekerjaan dengan gaji yang tinggi. Sang guru atau pendiri bimbel dapat keuntungan secara material ataupun non material (ilmu pngetahuan).

Dilihat dari tahun ketahun. Syarat kelulusan yang naik memberatkan berat mereka. Kemampuan mereka rata-rata mumpuni, tetapi bayaknya pelajaran di sekolah membuat mereka terbebani untuk mendapatkan target. Ini terbukti dengan meningkatnya murid-murid yang tidak lulus ujian dalam UANAS.

Ini adalah salah satu kesempatan mencari uang secara terhormat bagi sang guru atau pendiri bimbel. paling tidak biaya bimbel termurah untuk kelas IX SMP berkisar Rp 1,35 juta hingga Rp 1,65 juta per tahun. Sedangkan rinciannya adalah Rp 1,35 juta terinci uang pendaftaran Rp 50.000, biaya sarana dan fasilitas Rp 400.000 serta biaya bimbingan Rp 900.000. itu baru contoh untuk satu anak untuk tingkat kelas SMP. Apabila kita mengalikan jumlah kelas dan murid maka berapa besar gaji sang guru. Tapi disisi lain sang murid akan terbantu dengan bimbel, mereka akan terbiasa dalam mengerjakan soal-soal latihan, supplemen, trik-trik mengerjakan soal.

Karena di dalam bimbel menyediakan paket-paket balajar secara efektif, mudah dimengerti dan materi ajar sesuai dengan kebutuhan siswa-siswi bersangkutan. Jadi mereka gak terlalu banyak menghafal rumus-rumus karena dalam bimbel biasanya mempunyai rumus-rumus tersendiri yang mudah di ingat oleh para siswa. Tentunya rumus itu telah di uji secara ilmiah. Dan tentunya para murid akan mendapatkan nilai yang maksimal sehingga mereka dapat masuk perguruan yang favorit. Tapi harus ada kerajinan, keuletan, dan kemauan yang kuat untuk belajar dari sang murid.

Dalam mendirikan bimbel kita harus memperhatikan banyak aspek, pertama mencari seorang pengajar yang berkualitas (kemampuan mereka dalam penguasaaan materi dan memberikan pemahaman) serta reputasinya. Biasanya mereka lulusan dari PTN, tapi ini bukan seratus persen sebagai patokan, karena bayak perguruan swasta yang mempunyai lulusan dengan kemampuan yang lebih. Kemudian tempat yang stategis artinya dekat dari sekolahan ini memudahkan mereka untuk belajar.

 Dan mengevalusi perubahan kebutuhan siswa. Didalam materi Bimbel harus mempunyai standart dan referensi yang sesuai dengan kebutuhan para siswa. Dan perencanaan pembelajaran juga harus matang artinya ketika sang murid ujian, pembahasan materi telah sampai pada murid sehingga mereka dapat mengerjakan soal-soal yag ada.untuk itu pertemuan harus terencana dengan matang serta syllabusnya. Memberikan metode yang menarik (tidak membosankan),fasilitas tempat yang nyaman dan kelengkapan peralatan dalam proses belajar-mengajar.

Kualitas di utamakan agar lulusan dapat masuk PTN. Secara tidak langsung akan meningkatkan kemampuan jual Bimbel. Maka apabila bimbel telah mempunyai nama, maka sang murid akan banyak masuk ke bimbel dan uang akan mengalir sendirinya. Sang guru mendapatkan penghasilan yang lumayan tinggi dan ilmu pengetahuan, sedangkan sang murid mendapatkan bantuan dalam belajar di sekolah sehingga mereka dapat menggapai cita-citanya.
[/html]