Detail Artikel

Kamis, 17 Maret 2005

Sekilas Tentang Terumbu Karang
Fungsi dan Nilai Terumbu Karang

Terumbu karang merupakan gudang persediaan makanan dan obat-obatan bagi manusia di masa kini maupun di masa mendatang. Selain itu, keindahannya juga menjadi sumber devisa pariwisata bagi negara. Saat ini wisata bahari Indonesia tengah berkembang pesat dan terumbu karang merupakan salah aset utamanya.

Terumbu karang adalah rumah bagi ribuan hewan dan tumbuhan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Berbagai jenis hewan mencari makan dan berlindung di ekosistem ini. Berjuta penduduk Indonesia bergantung sepenuhnya pada terumbu karang sebagai sumber pencaharian. Jumlah panenan ikan, kerang dan kepiting dari terumbu karang secara lestari di seluruh dunia dapat mencapai 9 juta ton atau sedikitnya 12% dari jumlah tangkapan perikanan dunia. Sumber perikanan yang ditopang terumbu karang memiliki arti penting bagi masyarakat setempat yang pada umumnya masih memakai alat tangkap tradisional.

Selain nilai ekonominya, terumbu karang merupakan laboratorium alam yang sangat unik untuk berbagai penelitian yang dapat mengungkapkan penemuan yang berguna bagi kehidupan manusia. Beberapa jenis sponge misalnya, merupakan hewan terumbu karang yang berpotensi sebagai obat antara lain untuk penyakit kanker.

Selain itu, hewan karang yang mengandung kalsium karbonat telah dipergunakan untuk pengobatan tulang rapuh. Juga, terumbu karang yang hidup di dekat pantai juga memberikan perlindungan bagi berbagai bangunan dari ancaman pengikisan yang disebabkan oleh ombak dan arus.


Apa yang disediakan terumbu karang untuk kepentingan manusia?

  • sumber makanan dengan protein tinggi.

  • sumber obat-obatan.

  • sumber penghasilan:
    • berupa penjualan hasil tangkapan seperti ikan, udang dan agar-agar.

    • dalam usaha pariwisata seperti menyelam dan memancing.

    • melindungi pantai dari pukulan ombak dan hantaman arus.
  • sumber bahan bangunan.



Sebaliknya, apa yang telah dilakukan manusia terhadap terumbu karang?

  • menggunakan alat-alat tangkapan yang merusak seperti bom, dan potas sehingga terjadi:
    • tangkapan yang berlebihan.

    • terumbu karang hancur dan mati.

    • ikan-ikan kecil yang tidak menjadi sasaran tangkapan ikut mati dan menjadi terbuang sia-sia.
  • membangun terlalu dekat dengan garis pantai, dan menguruk pantai menjadi lahan untuk pembangunan sehingga terjadi pelumpuran.

  • mencari terumbu karang dengan sampah, tumpahan minyak, buangan industri dan sisa-sisa pestisida dan insektisida untuk pertanian.

  • melempar jangkar dan berjalan-jalan diatas terumbu karang.

  • penebangan hutan dan pohon-pohon disepanjang aliran sungai yang menyebabkan pelumpuran.

  • pengambilan karang berlebihan untuk diperdagangkan.

  • penambangan karang berlebihan untuk bahan dasar kapur dan bangunan.


Setelah mengenali, maka cintai dan periharalah terumbu karang kita, karena terumbu karang adalah:

  • proses kehidupan yang memerlukan waktu yang sangat lama untuk tumbuh berkembang dan membentuk seperti kondisi saat ini.

  • tempat tinggal, berkembang biak dan mencari makan ribuan jenis hewan dan tumbuhan yang menjadi tumpuan kita.

  • Indonesia memiliki terumbu karang terluas didunia (60.000 km2), tetapi hanya tinggal sedikit saja (6,20%) dalam kondisi yang masih sangat bagus.

  • sumber daya laut yang mempunyai potensi ekonomi yang sangat tinggi (bidang perikanan, pariwisata dan perlindungan daerah pesisir), dengan kondisi yang sangat baik.

  • labotorium alam yang sangat menunjang pendidikan dan penelitian.

  • potensi dimasa depan untuk sumber lapangan kerja rakyat kita.


Apa masalah dasar yang dihadapi terumbu karang Indonesia?

  • kurangnya kesadaran akan nilai penting sumber daya terumbu karang baik dari segi ekonomi, sosial maupun budaya.

  • hampir tidak ada pengelolaan sumber daya terumbu karang.

  • walaupun telah ada peraturan undang-undang yang menyangkut pemanfaatan dan pelestarian sumber daya terumbu karang, penegakan hukum yang terjadi sangat lemah.

  • pembangunan industri yang tidak terkontrol dan kemiskinan masyarakat pesisir yang menyebabkan tidak adanya jalan lain selain terus-menerus memanfaatkan sumber daya yang ada.

  • kurangnya kemampuan politis untuk menanggulangi masalah.


Apa langkah yang telah diambil oleh pemerintah?

Diantaranya adalah menetapkan kawasan konservasi laut. Sampai tahun 1998, telah ditetapkan seluas lebih dari 4 juta ha, yang tersebar dilebih dari 25 lokasi diseluruh Indonesia, termasuk diantaranya 6 lokasi yang telah ditetapkan sebagai taman nasional laut. Dengan adanya pembagian yang disesuaikan untuk kepentingan yang berbeda, maka aktivitas manusia dapat dipantau.

Diharapkan sistem zonasi ini dapat mengatur usaha pemanfaatan sekaligus dapat menjaga kelestarian sumber daya terumbu karang yang ada didalamnya.



Indrawadi, S.Pi
Pengamat Kelautan Fakultas Perikanan UBH