Detail Artikel

Kamis, 17 Maret 2005

Menyelam Di Sumatera Barat
Industri pariwisata bahari di Indonesia di Indonesia akhir-akhir ini menunjukan perkembangan yang pesat. Kenyataan ini ditunjukkan oleh semua pemerintah daerah yang berusaha mengembangkan potensi daerahnya masing-masing sesuai tuntutan otonomi daerah yang seluas-luasnya. Masing-masing daerah berusaha mengelola potensi daerahnya masing-masing baik dari segi kultur, keindahan, budaya, peninggalan sejarah, pegunungan ataupun keindahan wilayah pesisirnya.

Sumatra Barat, dalam hal pariwisata mempunyai potensi yang sangat besar sekali, obyek-obyek wisata sangat banyak dan tersebar di seluruh tanah Ranah Minang. Salah satu dari potensi tersebut adalah dengan tersedianya obyek wisata bahari di lingkungan laut. Hal ini ditunjang oleh letak Ranah Minang di bagian barat Pulau Sumatra yang memiliki garis pantai sepanjang lebih dari 450 Km dengan luas perairan laut lebih dari 138.759 km, termasuk daerah ZEE.

Maka sangatlah wajar bila tahun-tahun terakhir ini mulai banyak berkembang lokasi-lokasi wisata bahari di sepanjang pantai Sumatera Barat.

Beberapa pulau kecil yang terletak di kawasan Taluak Bunguih dan Perairan Kodya Padang diantaranya Pulau Pisang Ketek, Pulau Pisang Gadang, Pulau Kasiak, Pulau Terlena, Pulau Pasumpahan dan Pulau Sirandah.

Beberapa buah pulau lainnya perlahan-lahan mulai terus dibenahi pengelolaannya menjadi tempat wisata bahari, seperti halnya dengan Pulau Sikuai yang telah berdiri hotel berbintang tiga, demikian juga halnya dengan Pulau Cubadak dan Pulau Cingkuak di kawasan perairan Painan Pasisia Salatan.

Meskipun perkembangan wisata bahari di Ranah Minang telah mulai cukup pesat, tapi hanya baru terbatas untuk menikmati keindahan pulau, rekreasi pantai atau wisata mancing dan mandi-mandi. Masih banyak yang belum mengetahui bahwa nun jauh di dasar lautnya terdapat keindahan lain yang jauh lebih luar biasa.

1. Gosong Sinyaru

Bagi para peselam yang ada di Padang, sebutan gosong ini lebih populer dengan sebutan gosong kapal, mungkin karena pada lokasi ini ditemukan adanya bangkai kapal yang tenggelam entah beberapa tahun lalu. Lokasi ini merupakan tempat penyelaman yang sangat menarik bagi para petualang selam yang suka wreck dive dengan kedalaman di bawah permukaan air sekitar 15 - 20 meter.

Di lokasi ini para peselam akan dapat menikmati suasana yang lain bila dibandingkan dengan lokasi lain yang berterumbu karang. Uniknya pada lokasi ini adalah dasar dari perairannya yang berupa rataan karang keras (hard coral) dan tidak berpasir.

Bila melakukan penyelaman di lokasi ini, peselam akan dapat menyelam pada lorong-lorong dan puing-puing rongsokan bangkai kapal yang menciptakan suatu kenikmatan tersendiri, disamping itu peselam juga akan melihat beraneka jenis ikan karang dan ikan hias yang bersileweran dintara puing-puing kapal tersebut. Bahkan bagi para peselam yang belum pernah menyaksikan ikan hiu selama melakukan penyelaman, nah.. di lokasi ini akan dapat melihatnya.

Menyaksikan ikan hiu di saat melakukan penyelaman sebenarnya melahirkan suatu kenikmatan tersendiri dan harus bisa menghilangkan opini bahwa hiu itu akan memangsa kita.

2. Gosong Suar

Merupakan gugusan karang yang belum muncul ke permukaan, dan di lokasi ini dipasang mercu suar yang berfungsi sebagai rambu-rambu pelayaran arus lalu lintas laut. Tutupan terumbu karangnya yang hanya sampai pada kedalaman 5 meter, menjadikan lokasi ini lebih cocok hanya untuk ber-snorkelling. Untuk melakukan penyelaman scuba kurang cocok disebabkan kejernihan air yang relatif rendah.

Pada waktu pasang terendah, gosong ini mempunyai kedalaman 3 - 6 meter dibawah permukaan air. Terumbu karang hidup ditemukan sampai pada kedalaman 12 meter dan pada bagian-bagian tertentu di temukan dasar perairan yang berupa pasir. Pada rataan flat, pertumbuhan karang lebih didominasi oleh karang Acropora Tabulate dan karang Acropora bercabang.

Lokasi ini cocok dijadikan tempat penyelaman scuba, karena kedalaman yang cukup serta kejernihan air relatif lebih bagus, kemudian ditumbuhi oleh keanekaragaman karang yang cukup tinggi.

Bila melakukan penyelaman scuba di sini, kita harus ekstra lebih berhati-hati, karena lokasi ini merupakan sebuah gosong yang biasanya memiliki arus lebih kuat, dan jangan lupa untuk mengingatkan kepada kru atau orang yang ada di atas perahu / kapal agar mereka selalu mengawasi kita dari atas kapal selama melakukan penyelaman.

3. Pulau Sirandah

Hanya sekitar 40 menit dari pelabuhan Muaro Padang atau sekitar 30 menit dari TPI Bunguih, kita sudah sampai ke pulau ini dengan menggunakan perahu 80 HP. Pulau ini merupakan pulau yang relatif kecil yang terletak lebih kurang 11 mil dari pusat kota Padang.

Setiap harinya, puluhan kapal-kapal nelayan bagan yang berasal dari kawasan Bunguih lego jangkar di sekitar perairan pulau ini untuk berlindung dan menunggu hari sore untuk berangkat ke tengah laut mencari ikan. Pantainya terdiri dari pasir putih halus dan landai.

Keindahan bawah lautnya dapat dilihat di sekeliling pulau yang ditumbuhi oleh karang dari Acropora bercabang, Heliopora. Pada kedalaman 2 - 3 meter lebih didominasi oleh pertumbuhan karang-karang lunak. Pertumbuhan karang yang ditemukan sampai dengan kedalaman 15 meter, menjadikan panorama lautnya menjadi indah untuk diselami.

Lokasi ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai tempat penyelaman scuba dan snorkelling karena didukung oleh kejernihan air dan keanekaragaman terumbu karangnya yang cukup padat.



Indrawadi, S.Pi
Pengamat Kelautan Fakultas Perikanan UBH