Detail Artikel

Jum'at, 06 Mei 2005

Mengelola Sumberdaya Kelautan, Pilihan Masa Depan
Mengelola Sumberdaya Kelautan, Pilihan Masa Depan

Oleh : Indrawadi,S.Pi
Ka. Humas Universitas Bung Hatta

Tahun 1977, Prof Dr.Sumitro Djojohadikusumo, masih menjabat sebagai Menteri Negara Urussan Riset pernah mengatakan “ Indonesia mulai tahun 2000 akan berkiblat pada kekayaan laut di bidang pangan dan energi”.

Pernyataan ahli ekonomi itu jugalah yang menggugah perhatian yang selanjutnya mendorong diadakannya lokakarya yang bertema pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan sumberdaya hayati laut yang diadakan oleh dewan riset nasional. Dari hasil lokakarya tersebut jugalah mengingatkan kita lahirnya resolusi PBB No. 2749 yang menyatakan bahwa” Kekayaan alam yang terkandung di dasar laut dan tanah di bawahnya diluar yuridiksi sesuatu negara adalah warisan semua umat manusia”

Masalah urusan umat manusia itu pulalah yang mendesak PBB melangsungkan Konperensi Hukum Laut International III. Dari hasil konpersensi tersebut menghasilkan konvensi laut yang baru yang mengakui dalam pasal-pasalnya, tentang wawasan nusantara. Terhadap konvensi hokum laut yang baru itu banyak negara-negara yang merasa iri karena ternayata Indonesia termasuk yang paling beruntung dengan hukum laut international yang baru tersebut.

Beberapa kenyataan tersebut saya kutip dari Harian Suara Pembaruan edisi Juni 1987, untuk mengingtakan kita semua bahwa betapa kurangnya intensitas dan perhatian kita ke arah pengelolaan kekayaan laut yang maha dahsyat ini, tetapi mendapatkan porsi yang kurang sekali.

Sebagi ilustrasi, bangsa Indonesia adalah negara kepulauan yang terbesar di dunia dengan 17.508 lebih pulau dengan panjang garis pantai lebih dari 81.000 Km. Wilayah laut yang terdiri dari perairan territorial nusantara dan ZEE meliputi 5,8 Km persegi atau lebih dari 70% dari luas total Indonesia. Sumberdaya pesisir dan lautan Indonesia mengandung potensi pengembangan yang besar, tetapi sejauh ini pemanfaatannya belum lagi optimal.

Semasa Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup di pegang oleh Prof.Dr.Emil Salim, juga mengakui pentingnya kekayaan laut Indonesia. Hal ini dikaitkan dengan laju pertumbuhan penduduk yang diperkirakan meningkat lebih dari 212 juta jiwa, sehinga mau tidak mau sumberdaya laut Indonesia itu menjadi semakin mendesak untuk dimanfaatkan dan di kelola secara optimal.

Dr. Rokmin Dahuri, MSc, sebelum menahkodai Departemen Kelautan dan Perikanan, pernah mengatakan bahwa laju pertumbuhan penduduka Indonesia sebsar 1,8% pertahun, pada tahun 2020 nanti jumlah penduduk Indonesia di perkirakan mencapai 267 juta jiwa. Artinya, kebutuhan akan sumberdaya alam dan dan jasa lingkungan akan semakin meningkat, sementara ketersediaannya didarat tidak lagi mencukupi.

Oleh karena itu sudah saatnya kita kita lebih mengoptimalkan pembangunan nasional di bidang kelautan, dengan demikian sumberdaya kelautan dapat memperkokoh fundamental ekonomi nasional yang menjadi syarat utama menjadi bangsa Indoensia yang maju dan mandiri serta masyarakat yang adil dan makmur.

Menumbuhkan pengatahuan, pemahaman, sikap dan cinta bahkan ketrampilan tentang laut adalah tugas dan panggilan bagi semua orang yang menyadarinya. Ini bukan saja tugas dati dunia pendidikan atau intanstasi yang berwenang mengurus masalah ini, tetapi adalah bagi kita semua.

Dalam kaitannya di dunia pendidikan khususnya di Sumatera Barat, saat ini telah banyak berdiri sekolah-sekolah yang berbasiskan kelautan dan perikanan dan kemaritiman. Dibidang perguruan tinggi, Universitas Bung Hatta mempunyai Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan yang bertujuan menumbuhkan minat, sikap serta cinta dan tanggung jawab, sehingga diharapkan para almamaternya dan masyarakat berminat mengembangkan potensi kelautan untuk menguasai dan mengelola serta melestarikan lingkungannya, sedangkan untuk menyiapkan tengaga ahli dan lebih profesiona; Universitas Bung Hatta juga telah membuka Program Pascasarjana Pengelolaan Sumberdaya Perairan Pesisir dan Kelautan, yang kini telah mulai menerima mahasiswa untuk angkatan kedua mulai dari sekarang dan perkuliahan untuk angkatan kedua akan di mulai tanggal 14 Agustus nanti.*
  • ( Indrawadi)