Transplantasi Terumbu Karang, Berbuah Hasil
Senin, 04 Februari 2013
Hasil transplantasi terumbu karang yang dilakukan Unit Kegiatan Mahasiswa Diving Proklamator Universitas Bung Hatta Pada bulan Oktober tahun lalu, Unit Kegiatan Mahasiswa Diving Proklamator Universitas Bung Hatta, bersama-sama dengan Pelajar SDN 25 Carocok Anau Nagari Ampang Pulai, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, serta dengan masyarakat setempat pantas berbangga dan beruntung, karena kegiatan transplantasi terumbu karang di daerah mereka, dalam rangka ikut melestarikan sumberdaya kelautan dan pesisir, menunjukkan hasil yang sangat mengembirakan.Hal itu terpantau pada monitoring dan penyelaman yang dilakukan sepanjang Sabtu (2/2) dan Minggu (3/2/2013) kemarin.
Berbagai jenis terumbu karang acropora dan non acropora yang ditransplantasi sejak beberapa bulan lalu tampak mulai tumbuh. Di antaranya jenis Pocillopra dan sejumlah jenis karang bercabang Seriatopora sp. Hasil stek terumbu karang itu terlihat telah menyatu dengan substrat berupa wadah dari semen yang dijadikan dudukan. Namun sebagian besar hasil transplantasi itu terlihat mulai didekati sedimen.
Mabruri Tanjung dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Diving Proklamator Universitas Bung Hatta Padang, menjelaskan kegiatan transplantasi itu dilakukan bersama dengan masyarakat, pelajar-pelajar tersebut sekitar 4000 buah subtrat-subtrat beton diatas rangka besi dan yang di benamkan ke dasar laut pada sampai pada kedalaman 5 meter.
Sebelum turun kelapangan, terlebih dahulu kami mengadakan pengenalaan tentang terumbu karang dan langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk pelestarian terumbu karang ujarnya lagi.
Ia menjelaskan, sedimentasi yang terjadi di kawasan perairan itu disebabkan sejumlah hal. Di antaranya abrasi pantai dan struktur pulau berpasir yang dipengaruhi pola pasang gelombang dan perubahan arus yang terus terjadi.
Untuk itulah kita lakukan monitoring sekaligus membersihkannya dari sedimen-sedimen tersebut imbuhnya lagi.
Sementara itu David hidayat, Ketua UKM Diving Proklamator menyebutkan, kegiatan monitoring dilakukan meliputi pembersihan, penggantian bibit yang mati, mengukur tingkat pertumbuhan karang serta pemantauan jenis terumbu karang yang cocok di daerah tersebut.
"Sementara ini belum ditemukan bibit yang mati, dan karang yang di transplantasi pun sudah menempel ke substratnya meski pertumbuhanya belum terlihat," ungkapnya.
Transplantasi terumbu karang merupakan sebagai salah satu teknik pelestarian (rehabilitasi) terumbu karang yang semakin terdegradasi dengan teknik pencangkokan. Tujuan Transplantasi pada dasarnya adalah untuk pelestarian ekosistem terumbu karang yang berperan dalam mempercepat regenerasi terumbu karang yang telah rusak. Atau untuk membangun daerah terumbu karang yang baru yang sebelumnya tidak ada. **Indrawadi-humas UBH/foto: Mabruri Tanjung