Detail Berita

Sastra Jepang UBH, Gelar Festival Kebudayaan Jepang ke-13

Rabu, 01 Mei 2013

Penguasaan bahasa asing, khususnya bahasa Jepang ternyata memberikan dampak yang positif bagi daerah, hal ini terbukti dengan banyaknya minat putera daerah Sumatera Barat untuk mempelajari bahasa dan budaya Jepang, demikian dikatakan Dr.Diana Kartika sebagai Ketua Prodi Sastra Jepang FIB-UBH disela-sela persiapan Festival Kebudayaan Jepang XIII se-Sumatera Barat, yang akan diadakan selama 3 hari, Kamis, 2/5 sampai dengan Sabtu 4/5 di Aula Gedung B Kampus I UBH.

Panitia Pelaksana Cornelia menjelaskan, festival tersebut digelar dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya para siswa dan mahasiswa di Sumatera Barat, tentang bahasa, sejarah dan kebudayaan Jepang.

Cornelia menambahkan, pada festival tersebut berbagai event akan diperlombakan antara lain CARICATURE CONTEST yakni Lomba menggambar suatu objek dengan melebih-lebihkan ciri khas dari objek tersebut (bisa berupa lelucon,sindiran,pelajaran,dll). Lomba ini terbuka untuk umum. Penggambarannya bisa seperti kepala yang di gambar lebih besar,jempol tangan yang di gambar lebih besar,badan yang digambar lebih besar,dll.
Kemudia Dance competition yaitu memberi kesempatan kepada peserta yang memiliki kreativitas untuk menciptakan gerakan tarian berdasarkan mix MUSIK JEPANG. Musik untuk dance ini ditentukan oleh peserta dengan durasi maksimal 5 menit, musik tersebut harus mengandung unsur ke-Jepangan. Masing-masing grup terdiri atas 3 sampai 5 orang.

Selain itu digelar juga lomba Lomba berpidato dalam bahasa Jepang. Yang dinilai dalam kontes ini adalah teknik berpidato, penguasaan bahasa atau teks pidato serta pilihan kata atau diksi dalam berpidato.

Lomba berpuisi ala Jepang juga di gelar, yakni seni menulis puisi jepang. Pada perlombaan ini, puisi ditulis dalam bahasa Indonesia dengan tetap mengikuti pola penulisan yang ada dalam puisi jepang. Yang dinilai dalam haiku ini adalah pilihan kata yang tepat serta imaji dalam penulisan dalam puisi tersebut.

Panitia juga menggelar HAIKU CONTEST dan ORIGAMI CONTEST, lomba mendongeng dengan bahasa Jepang, KANA CONTEST, SHUJI CONTEST, ANIME CONTEST, QUIZ CONTEST, MINI DORAMA berbahasa Jepang, dan yang paling heboh yakni COSPLAY CONTEST yaitu Perlombaan kostum. Pada bunkasai kali ini cosplay dibagi menjadi 2 bagian. Pertama, Cosplay Anime yaitu perlombaan kostum yang menyerupai tokoh anime jepang. Kedua, Cosplay Go Green yaitu costum karya desain sendiri yang dibuat dari bahan daur ulang. ACCOUSTIC CONTEST dan SINGING CONTEST pun akan digelar.

“Festival ini merupakan salah satu ajang praktis bagi kita untuk memperkenalkan lebih jauh kepada masyarakat Jurusan Sastra Jepang Universitas Bung Hatta, sebagai satu-satunya Program Studi Kejepangan yang ada di Kopertis Wilayah X”, imbuh Lia. (**Indrawadi-Humas UBH).