Detail Berita

UBH Sosialisasikan Alat Pengaman Listrik: 70% Penyebab Kebakaran Karena Arus Pendek Listrik

Senin, 13 Mei 2013

Sebanyak 402 orang peserta dari anggota AKLI Sumbar, dosen, karyawan dan mahasiswa FTI UBH, dosen dan mahasiswa jurusan kelistrikan se-Sumbar, guru dan pelajar sekolah penerbangan dan SMK kelistrikan serta masyarakat se-Sumbar, mengikuti pelatihan dan pembekalan pemasangan gawai pengaman arus sisa (Earth Leake Circuit Breaker/ELCB) yang di selenggarakan Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (AKLI) bersama dengan PT. Scheneider Electric Indonesia bekerja sama dengan Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta (UBH), di Aula Fakultas Teknologi Industri, Kampus III UBH Gunung Pangilun, Sabtu,11/5.

Ir. Ija Darmana, MT, Ketua Pelaksana acara mengatakan kegiatan tersebut melibatkan dan didukung oleh staf pengajar dan mahasiswa dari jurusan Teknik Elektro UBH dan Institiut Teknologi Padang (ITP) dalam rangka menunjang kegiatan tri darma perguruan tinggi dengan tujuan melatih pemasangan instalasi listrik berdasarkan standar dengan pemakaian ELCB yang berstandar SNI, dengan harapan memperkecil resiko kebakaran dan sengatan listrik (setrum) untuk keselamatan dan kenyamanan masyarakat Sumatra Barat
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) AKLI Sumbar, Asmoni menjelaskan setiap kebakaran yang terjadi di masyarakat selalu dikaitkan dengan hubungan arus pendek, padahal itu belum tentu.

“Kegiatan ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar betul-betul mengimplentasikan Peraturan Mentri No 20 Tahun 2012 yang mewajibkan memasang ELCB di rumah maupun industry, kita akan mempersiapkan SDM kelistrikan untuk melakukan pelatihan dan pemasangan ELCB kepada masyarakat, imbuh Asmoni.

Sementara, Masdi Ardi,S.Sos perwakilan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) AKLI Indonesia dalam sambutannya menyebutkan, bahwa berdasarkan data, penyebap kebakaran yang selama ini terjadi di masyarakat 70%, terutama di Jakarta di antaranya diakibatkan oleh listrik.

Ia mengungkapkan, bahwa sejak tahun 2012, AKLI telah melatih lebih dari 2700 tenaga terampil kelistrikan se-Indonesia, dan di tahun 2013 menargetkan 5000 tenaga yang siap diterjunkan langsung di masyarakat untuk mensosialisasikan dan memasang ELCB.

Pelatihan tersebut dibuka oleh Rektor UBH, Prof. Dr. Niki Lukviarman, SE, Akt, MBA, menurutnya pelatihan tersebut selain mempersiapkan SDM kelistrikan juga sebagai bentuk peran serta UBH dalam dunia pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat.

“UBH siap mengawal dan membantu memonitoring maupun jadi pendamping dalam pengawasan dan pelakasanaan pemasangan ELCB, dengan menurunkan tim dari staf pengajar maupun mahasiswa UBH yang berkompeten dibidangnya,” ungkap Niki.

4 pemateri dalam pelatihan tersebut mengupas masalah instalasi listrik, kerusakan dan aplikasi pencegahan kebakaran akibat arus listrik. Di antaranya Ir. Ija Darmana, MT membahas mengenai regulasi ketenagalistrikan dan peraturan pemerintah yang mengatur tentang kelistrikan dan upanya pengurangan resiko akibar arus listrik salah satunya pada Permen ESDM No 20 Tahun 2012 yang mewajibkan penggunaan Residual-Current Circuit Breaker (RCCB) atau ELCB.

Kemudian Ir. Eddy Soesilo, M.Eng menyampaikan materi tentang arus hubungan singkat dan arus bocor. Arus hubungan singkat dapat dicegah dengan mengunakan alat MCB (Miniature Circuit Breaker) dan untuk arus bocor dapat mengunakan alat ELCB pada rangkaian listrik.

Sementara Ir. Yani Ridal,MT. membahas pemasangan gawai penanganan arus sisa, penyebab kebakaran di rumah penduduk itu bukan disebabkan oleh sumber listrik tapi bisa terjadi akibat konslet arus listrik, sambungan instalsis listrik yang tidak sempurna dan kontak menumpuk dll.

Terakhir, Fredy Angga dari PT. Scheneider Electric Indonesia membahas tentang potensi terhadap bahaya kebakaran dan sengatan listrik serta melakukan demo peralatan ELCB.

Usai penyampaian materi para peserta langsung mempraktikan cara merakit dan memasang perlalatan ELCB dengan dibagi menjadi beberapa kelompok. Semua peserta pelatihan diberikan sertifikat keahlian pemasanangan ELCB dari ALKI dan juga mendapatkan souvenir menarik dari PT. Scheneider Electric Indonesia. **( Bayu/Indrawadi).