Kurikulum 2013, Tidak Akan Mematikan Kreativitas Guru
Sabtu, 25 Mei 2013
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud), Prof. Dr. Musliar Kasim, MS, hadir sebagai pembicara Seminar Nasional Pendidkan Matematika, dengan tema Menyongsong kurikulum 2013 untuk mencapai Indonesia cerdas 2020 yang di gelar Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Bung Hatta, di Auala Baliarung Caraka Kampus I UBH Ulak Karang, Sabtu 25/5.Seminar yang dihadiri Rektor Unand Dr. Werry Darta Taifur, undangan lainnya serta mahasiswa, dosen, guru-guru dan pemerhati pendidikan tersebut di moderatori langsung oleh Rektor Universitas Bung Hatta Prof.Dr. Niki Lukviarman, SE,Akt,MBA., didampingi Dekan FKIP-UBH Dr. Marsis,MPd.
Selain memberikan materi Pembelajaran Matematika dalam Kurikulum 2013, berkesempatan juga mensosialisasikan kurikulum 2013 yan akan mulai di terapkan Juli mendatang.
Musliar Kasim menyebutkan pihaknya telah mensosialisasikan kurikulum 2013 kepada beberapa propinsi, bahkan kota Batam, audiensnya antara 600-800-an orang guru dan memberikan respons terhadap Kurikulum 2013.
Ia menambahkan, selama ini di media cetak maupun elektronik, memberitakan para guru menolak kurikulum ini karena akan mematikan kretivitas guru. Hal itu tidak benar dan bertolak belakang dengan esensi yang berada di dalam Kurikulum baru ini.
Karena itu saya hadir disini (UBH-red) untuk menyampaikan persepsi yang benar, sehingga para guru di Sumatera Barat yang berkesempatan hadir hari ini bisa menyampaikan informasi yang benar kepada guru-guru yang lain yang tidak sempat hadir, ujar Musliar
Lebih lanjut ia menegaskan, Kurikulum 2013 hadir untuk mengantisipasi perkembangan kehidupan dan ilmu pengetahuan di abad 21, telah terjadi pergeseran paradigma belajar, baik ciri-ciri maupun model pembelajaran yang lebih mengedepankan peserta didik melalui proses mengamati, menanya, menalar dan mencoba untuk meningkatkan kreativitasnya. Selain itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaring melalui collaborative learning.
Jadi saya tegaskan kembali, Kurikulum 2013 telah melewati uji publik pengembangan, dan kini telah memasuki tahap terakhir yaitu tahap penyempurnaan untuk selanjutnya ditetapkan menjadi Kurikulum 2013 pada Juli mendatang, tegasnya.
Menurutnya lagi, orientasi Kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), ketrampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Orientasi Kurikulum baru ini sejalan dengan amanat UU Sisdiknas tahun 2003 sebagaimana tersurat dalam penjelasan Pasal (35), kompetensi lulusan merupakan kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan sesuai dengan standar nasional yang telah disepakati dan sejalan dengan pengembangan KBK yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan secara terpadu.
Inti dari pengembangan Kurikulum 2013 adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-integratif. Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa mampu lebih baik dalam melakukan konservasi, bertanya, bernalar dan mengkomunikasikan atau mempresentasikan apa yang diperoleh atau diketahui setelah siswa menerima materi pembelajaran.
Melalui pendekatan seperti itu, siswa diharapkan memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Peserta didik akan jauh lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan zaman, memasuki masa depan yang lebih baik, imbuhnya (**Indrawadi-Humas UBH).