Detail Berita

50 Ahli Bahasa dari 19 Negara Bahas Bahasa Jawa dan Melayu di UBH
50 Ahli Bahasa dari 19 Negara Bahas Bahasa Jawa dan Melayu di UBH

Kamis, 06 Juni 2013

Universitas Bung Hatta (UBH), menjadi tuan rumah penyelenggaraan International Symposium on the Languages of Java (ISLOJ) yang ke-4 dan International Symposium on Malay-Indonesian Linguistics (ISMIL) yang ke-17 di Aula Balairung Caraka Kampus I UBH, 6-9/6.

Rektor Universitas Bung Hatta Prof. Dr. Niki Lukviarman, SE, Akt, MBA saat membuka acara menyebutkan, symposium digelar atas kerjasama Fakultas Ilmu Budaya Universitas Bung Hatta dengan Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology, Leipzig-Jerman.

Ia menambahkan, International Symposium On The Languages Of Java (ISLOJ 4), merupakan sebuah konferensi mengenai beragam aspek linguistik bahasa-bahasa di Pulau Jawa dan sekitarnya. Bahasa-bahasa tersebut meliputi Bahasa Jawa, sunda, Madura, Bali, dan Sasak yang digelar tiap dua tahun sekali dan International Symposium on Malay and Indonesian Language (ISMIL 17) merupakan konferensi tahunan mengenai aspek linguistik Bahasa Melayu dan Indonesia.

“Kegiatan ini sangat penting, karena merupakan salah satu upaya untuk menjaga kelestarian bahasa yang ada di Indonesia seperti bahasa Jawa, Sunda, Minangkabau dan lainnya, sebab keberadaan bahasa daerah tersebut telah terdegredasi oleh penuturnya,” jelasnya Niki.

Sementara Thomas Conners dari University of Maryland pantia ISLOJ ke4 mengungkapkan, Indonesia memiliki ragam bahasa daerah yang keberadaannya terancam akibat penuturnya semakin berkurang. Selain itu juga bahasa daerah di Indonesia memiliki keunikan yang mendapat perhatian berbagai kalangan untuk mengkajinya yaitu tingkatan-tingkatan pengunaan bahasa.

“Terdapat 5 bahasa daerah yang memiliki tingkatan bahasa yang disesuaikan dengan penuturnya seperti bahasa Jawa, Sunda dan Madura. Dengan simposium ini kita bisa mengkaji dan mendalami berbagai segi-segi macam bahasa,” jelasnya Thomas yang fasih berbahasa Indonesia.

Dengan menggunakan bahasa pengantar bahasa Inggris, simposium ini diikuti lebih dari 50 peserta dari 17 perguruan tinggi yang berasal 7 negara sepertia IndonesIa, Malayasia, Jerman, Amerika, Jepang, Denmark dan Australia.

Simposium internasional bahasa-bahasa Jawa ini dilaksnaakan selama 2 hari dari 6-7 Juni 2013 dengan menghadir pembicara dari University of Iowa, Prof. William Davies dengan materi Rumination on a Madurese Applicative Morpheme.

Terdapat 16 makalah yang dipaparkan dalam simposium bahasa-bahasa jawa ini yang membahas mengenai hubungan semantik, pepatah atau peribahasa dalam bahasa-bahasa Jawa dan masalah-masalah kebahasaaan yang berhubungan dengan bahasa Jawa, sintaksis, penggunaan dan perubahan bahasa dan sosiolingusistik.

Kemudian ISMIL pertama kali dilaksanakan di Malaysia tahun 1997, hingga ISMIL ke-16 telah diselenggarakan di 6 negara yaitu Indonesia, Belanda, Malaysia, Jerman, Amerika dan Sri Langka.

Untuk simposium bahasa Melayu/Indonesia dilaksanakan pada 7-9 Juni 2013 dengan memaparkan 29 makalah yang mengupas permasalahan kebahasaan seperti peribahasa, fonologi, morfologi, sintaksis, semantikal dan sosiolingusitik serta kajian antropologi kebahasaan. (*
  • Bayu-Indrawadi-Humas UBH).