TI- UBH Latih Masyarakat Koto Gadang Payakumbuh Promo On-Line
Rabu, 03 Juli 2013
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) merupakan salah satu bagian dari tridarma perguruan tinggi selain Pendidikan, Pengajaran dan Penelitian yang dalam kegiatan ini ada transfer ilmu yang bisa digunakan dan bermanfaat untuk pelaku industri.Demikian dikatakan Yesmizarti Muchtiar, ST, MT dosen jurusan Teknik Industri Universitas Bung Hatta (UBH) di ruangan kerjanya, Rabu,3/7 usai melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) berupa Pelatihan Sistem Administrasi Keuangan dan Promosi Produk On Line di Kantor Kelurahan Muaro Koto Nan Gadang Payakumbuh Utara beberapa waktu yang lalu.
Ia menyebutkan, pelatihan yang digelar tersebut melibatkan dosen serta mahasiswa Teknologi Industri, selain pembelajaran bersama masyarakat, mahasiswa juga berkesempatan menyampaikan materi pelatihan antara lain materi Sistem Administrasi Keuangan.
Materi system administrasi keuangan tersebut menguraikan bagaimana cara memindahkan aktivitas belanja harian dalam usaha mereka ke dalam bentuk pembukuan yang sederhana, sehingga bisa dilihat aliran kas masuk dan aliran kas keluar (cash flow) sampai memperoleh perhitungan laba kotor dan laba bersih., ujar Yesmizarti yang juga ketua jurusan Teknik Industri UBH.
Yesmizarti menyebutkan, bahwa 25% dari laba bersih tersebut digunakan untuk pertambahan modal usaha. Kalau ini dilakukan terus menerus, usaha akan bisa berkembang. Sementara materi selajutnya diberikan bagaimana mempromosikan usaha mereka dengan cara on line dengan cara membuat blog maupun mempromosikan produk melalui jejaring sosial.
Di tempat terpisah Hendra Eriko, SH, Kepala Lurah Kelurahan Muaro menyebutkan sangat antusias kegiatan PKM dari jurusan Teknik Industri UBH tersebut dan berharap peserta serius untuk mengikuti pelatihan.
Umumnya peserta adalah masyarakat pelaku bisnis industri rumah tangga yang memproduksi kerupuk, batako dan pakaian adat. Dengan pelatihan ini peserta bisa mengelola keuangan (administrasi keuangan) demi keberlanjutan dan pengembangan usahanya, jelas Hendra di balik gagang ponselnya.
Ia menambahkan, dalam sesi tanya jawab, banyak pertanyaan tentang penambahan modal untuk pengembangan usaha mereka. Sebenarnya untuk mendapatkan pinjaman modal itu tidak terlalu sulit, bisa di pinjam ke bank, BPR dan dana bergulr yang diberikan oleh pemerintah. Tapi seringkali terkendala, karena pelaku industri tidak mempunyai laporan keuangan yang jelas.
Pelatihan yang di gelar Teknik Industri UBH tersebut, diharapkan masyarakat yang mengikuti pelatihan sebagai pelaku industri untuk bisa mengimplementasikan hasil pelatihan dan dapat membuka jalan untuk melakukan peminjaman ke instansi terkait guna penambahan modal usaha.
Sebelumnya staf pengajar Jurusan Teknik Industri telah beberapa kali menjadi instruktur dalam pelatihan yang diadakan pada Balai Diklat Industri Regional II. Pelatihan ini ditujukan untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan materi Sistem Pengembangan Produk, Sistem Pemasaran, Sistem Persediaan dan Pengemasan Produk imbuh Tata pangilan akrab Yesmizarti. (**Indrawadi-humas ubh).