Mahasiswa Harus Siapkan Diri Hadapi ASEAN Economic Community 2015
Jum'at, 06 Desember 2013
Pentingnya pemahaman mahasiswa dalam menghadapi persaingan pasar bebas ASEAN 2015, Badan Eksekutif Masyarakat Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta menggadakan seminar yang bertajuk Kesiapan Sumbar dalam Menghadapi ASEAN Economic Community dengan perspektif dari pendidikan, ekonomi, pengusaha, industri dan UMKM yang diadakan di Aula Balirung Carakan Kampus Proklamator I Universitas Bung Hatta, Jumat (06/12/2013).Dekan Fakultas Ekonomi Yuhelmi, SE, MM mengatakan dunia pendidikan harus siap dengan dalam menghadapi pasar bebas ASEAN ini untuk menciptakan lulusan yang mampu berkualitas dan bersaing dengan yang lainnya. Banyak sekali manfaat yang bisa kita ambil bila pasar bebas ini terjadi, lulusan kita bisa bekerja dengan leluasa di kawasan ASEAN.
Untuk itu para mahasisea harus mempersiapkan diri dalam menyambut pasar bebas ini. tak hanya itu dari segi dunia bisnis dan perkoperasiaan juga akan ada dampaknya. Tentunya semua sektor harus siap bersaing, ujarnya.
Ia menyebutkan para mahasiswa perlu menggali informasi ini sebanyak banyaknya mengenai permasalahan yang akan kita hadapi kedepannya. Dengan seminar ini kita juga dapat membuka wawasan dan pemahaman kita serta bagaimana pemahaman kita dalam menghadapi ASEAN Economic Community.
Seminar ini menghadirkan empat pemateri yaitu Prof. Dr. Niki Lukviarman SE, Akt, MBA Rektor Universitas Bung Hatta, Dr. Romeo Rissal Panjialan praktisi dan pakar ekonomi kreatif, Ir. Zirma Yusri dari Dinas Koperasi dan UMKM Sumbar dan Feri Bendaraha HPMI Sumbar serta dimoderatori oleh Herman Danau.
Prof. Dr. Niki Lukviarman SE, Akt, MBA membahas mengenai kesiapan perguruan tinggi terutama Universitas Bung Hatta dalam menghadapi ASEAN Economic Community 2015 ini. Menghadapai pasar bebas ini mahasiswa harus memiliki kompetensi, mempunyai karakter tentunya kaitannya dengan softskills nya seperti berkomunikasi dan harus kreatif.
Bila telah memiliki kompetensi, karakter dan kreatif, saya percaya para mahasiswa bisa bersaing. Universitas Bung Hatta telah mempersiapkannya sejak dulu dengan melakukan tes TOEFEL ketika akan wisuda, kemudian akan melakukan sertifikasi-sertifikasi sesuai keahlian jurusannya masing-masing dan menerapkan kurikulum yang standar yaitu KBK, imbuhnya
Sementara Dr. Romeo Rissal Panjialan memaparkan Sumbar itu tidak siap untuk menghadapi pasar bebas ini maka perlu membangun sikap dan mindset bagi masyarakat bahwa Sumbar adalah ASEAN. Tentunya perlu adanya penyamaan visi dan tekat antara perguruan tinggi, swasta dan pemerintah. Istilahanya mampaarek gigi masin dengan sinkronisasi strategi dan program, ujarnya dihadapan lebih dari 400 peserta seminar. (**Bayu-Humas UBH)