Detail Berita

Dr. Rizal Ramli, Akan Bahas Reposisi Ekonomi Indonesia Menyonsong MEA 2015 di UBH
Dr. Rizal Ramli, Akan Bahas Reposisi Ekonomi Indonesia Menyonsong MEA 2015 di UBH

Rabu, 15 Januari 2014

Mantan Menko Perekonomian Republik Indonesia Dr. Rizal Ramli, esok, Kamis (16/1) akan hadir sebagai pembicara utama pada seminar Nasional Repsosisi Ekonomi Indonesia Menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean 2015 yang di gelas Fakultas Ekonomi UBH di Aula Balairung Caraka, Kampus 1 UBH Ulak Karang.

Panitia Pelaksana Dr. Alvis Rozani menyebutkan, di samping Keynote Speech dalam seminar nasional tersebut, peserta seminar juga terdiri dari dosen tetap Fakultas Ekonomi, praktisi dan pemerhati ekonomi juga di undang sebagai pemakalah untuk mempresentasikan hasil riset tentang kesiapan ekonomi nasional menyongsong MEA 2015.

Ditambahkan Alvis, dinamika perekonomian global dalam satu dekade terakhir memperkuat tekad negara-negara kawasan ASEAN untuk memperkokoh kerja sama ekonomi di bawah ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Bagi Indonesia, pembentukan MEA 2015 mendatangkan harapan sekaligus tantangan.

“Dengan latar belakang itulah Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta bekerja sama Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakrta menggelar Seminar Nasional yang bertemakan Reposisi Ekonomi Nasional Menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015”, imbuh Alvis.

Dari seminar nasional tersebut diharapkan dapat memberi kontribusi konkrit berupa hasil riset yang dilakukan oleh para expert dibidangya masing-masing sebagai pedoman bagi pengambil kebijakan untuk memetakan posisi Indonesia di antara negara-negara ASEAN dan sebagai forum bertukar pikiran bagi para akademisi, praktisi, birokrat guna bersama-sama berkontribusi dalam menyongsong MEA 2015.

“Materi seminar mengacu kepada tema sentral seminar yang bersumber dari beberapa disiplin ilmu seperti seluruh bidang ekonomi yang berkaitan dengan isu negara berkembang, seluruh bidang kajian bisnis dan manajemen, seluruh bidang kajian akuntansi dan keuangan serta governance”, ujar Alvis mengakhiri. (**Indrawadi-Humas UBH).