Detail Berita

Mahasiswa UBH Rancang Kartu Cerdas Untuk Pasien di Rumah Sakit
Mahasiswa UBH Rancang Kartu Cerdas Untuk Pasien di Rumah Sakit

Rabu, 15 Januari 2014

Kemajuan sistem informasi dan teknologi membuat banyak kalangan menggunakan sistem dari komputer sebagai salah satu sarana penunjang agar dapat memberikan hasil dan pelayanan yang lebih baik. Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan umum yang membutuhkan keberadaan suatu sistem informasi yang akurat dan cukup memadai untuk meningkatkan pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang terkait.

Terkait dengan akan dibukannya Fakultas Kedokteran Universitas Bung Hatta bersamaan dengan rumah sakit tempat pendidikannya melatarbelakangi Harpan Febriansyah mahasiswa Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta untuk membuat kartu cerdas berbasis sistem informasi untuk pelayanan di rumah sakit.

Rancangan kartu cerdas ini merupakan tugas akhir mahasiswa dalam menamatkan studi S1 Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta yang dibimbing oleh Ir. Arnita, M.T dan Ir. Eddy Soesilo, M.Eng.

Harpan merancang sistem ini untuk membuat sistem informasi pasien rawat jalan secara komputerisasi, membuat program mengenai sistem informasi terpadu agar memudahkan pasien untuk mendapatkan pelayanan dan membuat software sehingga memudahkan tenaga pekerja dalam melaksanakan tanggung jawabnya.

“Selama ini di rumah sakit banyak mengolah data secara manual. Hal ini mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar,” ungkapnya.

Untuk mengefektifkannya maka perlu dirancang suatu sistem basis data pasien yang lebih komprehensif sehingga akan memudahkan dalam mengolah data yang dibutuhkan dengan memanfaatkan sebuah sarana sebuah sistem basis data dan informasi pasien dengan menggunakan kartu ID pasien berbasis radio frequency identification (RFID).

“Dengan menggunakan kartu ID pasien sebagai akses penunjuk identitas yang berisi kode tertentu. Dalam kode ini akan berisi data-data para pasien, seperti data nama, tanggal lahir, jenis pasien, jenis kelamin, umur, agama, alamat, dan lainya,” jelasanya.

Sementara Itu, Ir. Arnita, M.T dosen pembimbing mengatakan rancangan yang dibuat mahasiswa ini juga dapat digunakan untuk pencarian data pasien dengan cepat, dapat digunakan untuk membuka pintu ruangan muat inap yang telah dikontrol dan dapat digunakan untuk mengetahui biaya perawatan dan pengobatan.

“Jadi semua urusan adminstrasi tidak lagi menggunakan kertas tapi beralih menjadi data digital dengan inovasi-inovasinya sehingga pelayanan pada rumah saktit lebih baik dan efisien,” ujarnya saat melihat hasil pengujian kartu cerdas ini. (**Bayu-Humas UBH)