Buku Tentang Hasjim Djalal, Diplomat Laut Indonesia Dibedah Di UBH
Kamis, 27 Februari 2014
Universitas Bung Hatta mengadakan kegiatan Orasi Ilmiah mengenai Visi Indonesia di Abad 21 dan bedah buku Patriot Negara Kepulauan tentang Prof. Dr. H. Hasjim Djalal, MA di Aula Balairung Caraka Kampus Proklamator I Universitas Bung Hatta, Kamis (27/02/2014).Orasi ilmiah ini disampaikan oleh Mantan Duta Besar Indonesia untuk negara Amerika Serikat, Dr. Dino Pati Djalal dan buku Patriot Negara Kepulauan ini karya Efri Yoni Baikoeni, SS, MA dibedah oleh Dr. Ir Alfian Zein, MS dan Zukri Saat bersama juga Prof. Dr. H. Hasjim Djalal, MA sebagai narasumber buku dengan dimoderatori Dr. Jhon Nurifdinsyah, M.si.
Rektor Universitas Bung Hatta Prof Dr. Niki Lukviarman, SE, Akt, MBA dalam pembukaan acaranya mengatakan kegiatan ini dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-33 Universitas Bung Hatta pada 20 April mendatang. Kita tahu, bung hatta merupakan seoarang diplomat yang ulung begitu juga seperti Prof. Dr. H. Hasjim Djalal, MA.
Ia merupakan seoarang diplomat senior yang telah mewujudkan pengakuan dunia atas Indonesia sebagai negara kepualauan dan juga sebagai tokoh hukum laut internasional lintas generasi yang telah banyak berjasa bagi negara Indonesia ini. ia telah melewati masa orde lama, orde baru hingga zaman reformasi saat ini, ujarnya.
"Terkait gagasan Forum Akademis Samudra Hindia, kita juga berharap Prof. Dr. H. Hasjim Djalal, MA dan Dr. Dino Pati Djalal dapat menjadi penasehat forum ini," tambahnya.
Efri Yoni Baikoeni memaparkan penulisan buku tentang Prof. Dr. H. Hasjim Djalal, M.A ini mengingat Beliau adalah salah seorang diplomat Indonesia yang berada dibalik suksesnya pengesahan Hukum Laut Internasional PBB (UNCLOS 1982). Bersama dengan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, mereka membawa kepentingan Indonesia seperti yang diamanatkan oleh Deklarasi Juanda.
Selama puluhan tahun, Hasjim Djalal telah memperjuangkan konsep Nusantara dengan gigih, ulet dan tekun di medan internasional. Dengan penuh keahlian, Hasjim Djalal tanpa kenal lelah telah berhasil menggalang dukungan diplomatik dan politik, jalasnya
Selain itu, Efri mengatakan ia juga melakukan perundingan secara maraton di berbagai forum bilateral dan multilateral, mengembangkan hukum laut internasional secara kreatif dan menempatkan Indonesia di garis terdepan dalam upaya masyarakat internasional untuk mereformasi hukum internasional.
Sejak itulah saya berkeinginan mencoba mengumpulkan tulisan mengenai isu konflik perbatasan yang terkait dengan pemikiran Prof. Dr. Hasjim Djalal. Tidak hanya itu, melalui kontak pribadi, saya juga berkesempatan menyelami kehidupan pribadi beliau yang menarik untuk dibagi kepada orang lain. Apalagi sampai saat ini, belum pernah ada penulis yang mencoba mendokumentasikan perjalanan hidup beliau, ungkapnya.
Ia menyebutkan Atas perjuangannya, sangat tepat apabila Hasjim Djalal disebut sebagai Patriot Negara Kepulauan, bahkan predikat Pahlawan Nasional layak disandangkan kepada begawan duta besar Indonesia tersebut.
Ia layak menjadi teladan dan panutan karena dalam usia senja ini, beliau masih terus mencurahkan ilmunya dan memikirkan kemajuan bangsa. Apalagi saat ini, sosok Hasjim Djalal sebagai ahli Hukum Laut Internasional menjadi figur langka karena sepertinya Ibu Pertiwi belum melahirkan generasi penerus sebagai pengganti maupun tandingannya, jelasnya. (**Ubay-Humas UBH)