Detail Berita

Talk Show Sastra Ahmad Fuadi: Menembus Batas Lewat Tulisan
Talk Show Sastra Ahmad Fuadi: Menembus Batas Lewat Tulisan

Senin, 02 Juni 2014

Menulis itu harus konsisten dan siapa saja dapat melakukannya. Dengan menulis kita dapat mendunia hanya dengan karena karya dari tulisan kita seperti membuat buku. Dengan menulis juga bisa kita lakukan dari hal-hal yang ada didekat kita dalam nuansa ke-Indonesia-an atau Minangkau sendiri.

Hal tersebut disampaikan Ahmad Fuadi pemateri dalam kegiatan Talk Show Sastra dengan tema Manjada Wajadda, Tumbuh Kembangkan Kreativitas Menulis Sastra yang diadakan Himpunan Masyarakat Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta di Aula Balairung Caraka Gedung B Kampus Proklamator I Universitas Bung Hatta, Senin (02/06/2014).

Ahmad Fuadi mengatakan kita bisa bercerita lewat sastra karena dengan karya sastra dapat diterima siapa saja dan mudah masuk alam sadar kita. Seperti pepatah kata bisa lebih hebat daripada peluru karena dapat menginformasikan, menginspirasi, dan menggerakan, begitu juga dengan menulis kita akan awet muda karena dapat melintasi wakut dan jarak.

“Saya ingin mengompori mahasiswa semuanya untuk menulis terutama nuansa yang akrab diantara kita yaitu Minangkabau. Semuanya ini lewat menulis. Bila kita menuliskan segala hal yang ada dalam hidup ini, kita tidak akan lupa meski jasad ini telah terkubur karena hasil karya yang kita tuliskan dapat melintasi waktu dan negara tidak pernah mati dan tidak pernah dikubur,” terangnya.

Ia mengatakan proses dalam menulis dapat dimulai denga bertanya dalam diri, luruskan niat dengan menyuntikan stamina yang tidak pernah putus. Kemudian harus tahu apa yang akan ditulis dengan mengenali, peduli, familiar dan tahu karena itu obat dari tulisan. Selanjutnya bagaimana prose untuk menulisnya kita harus mencari referensi dari tulisan yang akan kita tulis baik dari buku, diary, foto dan lainnya. Terakhir dalam menulis harus mencicil setiap hari hingga menjadi buku.

“Itulah prose menulis yang baik, sebaik-baiknya manusia yang paling bermanfaat buat orang lain, maka dengan menulis ini saya ini memberikan dan berbagi manfaat dengan semuanya,” ucapnya.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Drs. Khairul Harha, M.Sc yang membuka tals show sastra ini menyampaikan sastra memiliki kaitan erat denggan kehidupan sehari-hari hasil kreativitas kita, bila ada kemauan tentunya pasti akan muncul ide dan gagasan apa yang muncul dalam pikiran kita bisa menjadi sebuah karya sastra.

“Kegiatan ini sangat bagus sekali untuk para mahassiwa karena kita dapat mendapatkan pengalaman dari pemanteri dan mampu meningkatkan kualitas kita dalam bidang keilmuan masing-masing,” jelasnya.

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Dra. Hj Sofyani, M.Pd mengatakan sebagaimana dalam kurikulum 2013, materi pelajaran sastra sebagai kelompok yang termajinalkan dengan porsi yang sedikit sehingga dengan kegiatan ini kita dapat belajar sastra.

“Kita dapat menghadirkan sosok yang luar biasa dengan menghadirkan tokoh dalam hal menulis sastra. Kegiatan ini menjadi bagian kegiatan rutin yang diadakan oleh oleh jurusan melalui himpunan yang bertujuan untuk memancing dan memotivasi mahasiswa untuk berkrativitas dan memahami maka Manjada Wajadda serta dapat menggali lagi makna dalam tulisan-tulisan yang telah diterbitkannya ini menjadi bahan untuk tinjauan skirpsi mahasiswa,” sebutnya.

Sebelum talk show ini dimulai terdapat penamilan puisi oleh Nindia Renitania dengan judul Tangisan Mata Bunda, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian oleh Ahmad Fuadi dengan dimoderatori oleh Dede Hermawan, S.Pd dan dihadiri lebih dari 200 peserta yang berasal dari mahasiswa, dosen dan tamu undangan lainnya. (**Ubay-Humas UBH)