Detail Berita

Pascasarjana Universitas Bung Hatta Akan Buka Konsentrasi Diplomasi Internasional
Pascasarjana Universitas Bung Hatta Akan Buka Konsentrasi Diplomasi Internasional

Kamis, 11 Juni 2015

Sudah sejak dari dulu Sumatra Barat dikenal melahirkan banyak tokoh yang piawai dalam berdiplomasi seperti Bung Hatta, Sultan Syahrir, Agus Salim, rof. Dr. H. Hasjim Djalal, MA, Dr. Dino Patti Djalal dan tokoh lainnya yang telah diakui di dunia internasional.

Mereka telah berhasil melakukan tugas diplomatnya dengan berbagai negara dalam menyelesaikan berbagai sengketa dan kasus antar negara. Selain itu juga kemampuan berkomunikasi yang baik dimilik oleh masyarakat Sumatra Barat sebagai dasar untuk melakukan diplomasi.

Melihat hal tersebut Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta akan membuka konsentrasi Diplomasi Internasional dengan nama “Bung Hatta School of Diplomacy” yang nantinya akan berada di bawah program studi Ilmu Hukum sehingga menjadi peluang bagi lulusan sarjana untuk mendalami keahlian dalam berdiplomasi.

Hal tersebut diungkapkan Rektor Universitas Bung Hatta Prof. Dr. Niki Lukviarman, SE, Akt, MBA, CA saat rapat terbatas membahas mengenai “Bung Hatta School of Diplomacy” yang berlangsung di Ruang Sidang Rektor Gedung E Kampus Proklamator I Universitas Bung Hatta, Kamis (11/06/2015).

Niki menambahkan pembentukan konsentrasi baru ini merupakan hasil tindak lanjut pembicaraan Deputi Bidang Kedaulatan Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia dengan Universitas Bung Hatta ketika rangkaian acara kuliah umum di Universitas Bung Hatta pada 06 Mei 2015 lalu yang menghasilkan salah satu poin kesepakatan untuk membuka program studi diplomasi kemaritiman.

“Point kerjasama itu merupakan bagian dari penggembangan sumber daya manusia di bidang diplomasi dalam cakupan luas yang diterjemahkan melalui rencana pelaksanaan pendidikan pascasarjana dalam bentuk Bung Hatta School of Diplomacy. Konsentrasi ini juga terbuka untuk segala bidang termasuk ilmu budaya, ekonomi, pendidikan, hukum dan dengan program unggulannya Diplomasi Kemaritiman,” jelasnya.

Ia mengatakan dalam persiapan pembukaan konsentrasi ini Deputi Bidang Kedaulatan Maritim telah memberikan usulan kurikulum yang akan menjadi pertimbangan dalam penyusunan konsentrasi tersebut dalam memenuhi kebutuhan lulusan diplomasi dibidang kemaritiman dengan spesialisasi pada diplomasi maritim wilayah Asia dengan jumlah kredit sebanyak 45 SKS dan bergelar M.S Diplomasi.

“Nantinya mahasiswa yang akan mengikuti perkuliahan ini akan belajar mendapatkan mata kuliah wajib sebagai dasar keilmuan diplomasi seperti teori dasar hubungan internasional, diplomasi, metodolagi riset dan analisis kebijakan,” ungkapnya.

“Dengan dibukanya konsentrasi diplomasi ini diharapkan menjadi peluang bagi berbagai kalangan untuk mendalami keahlian dalam berdiplomasi dan melahirkan diplomat diplomat yang hebat. Konsentrasi ini juga sebagai satu-satunya program yang terdapat di Indonesia,” tambahnya. (**Ubay-Humas UBH)