Detail Berita

KKN-PPM di Nagari Batu Hampar: Mahasiswa UBH Lebih Mengenal Sejarah Keluarga Bung Hatta

Rabu, 15 Juli 2015

Mahasiswa Universitas Bung Hatta yang memperoleh lokasi Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Nagari Batu Hampar, Kecamatan Akabiluru, Kabupaten Limapuluhkota sangat beruntung sekali sebab di daerah tersebut memiliki keterkaitan dengan tokoh Proklamator RI Mohammad Hatta dikenal dengan Bung Hatta yang menjadi nama perguruan tinggi ini.

Muhammad Berkah Ketuan Kelompok Mahasiswa KKN-PPM Universitas Bnug Hatta di Nagari Batu Hampar mengatakan rasa bangga dan syukurnya telah ditempatkan KKN-PPM didaerah ini karena Nagari Batu Hampar ini merupakan tanah kelahiran ayahanda dari Bung Hatta sehingga sebagai mahasiswa Universitas Bung Hatta juga dapat mengetahui lebih dalam sejarah dan kehidupan dari ayahanda Bung Hatta.

“Kita ketahui nama Bung Hatta adalah nama kebesaran dari kampus kita sendiri. Tidak hanya mengenal seorang Bung Hatta-nya, namun kami selaku mahasiswa Universitas Bung Hatta yang berslogankan Bung Hatta Muda ini dapat menambah ilmu pengetahuan sejarah mengenai ayahnya,” ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan agar seluruh mahasiswa Universitas Bung Hatta dapat mengali lagi sejarah akan masa lalu yang telah berjasa bagi kehidupan bangsa dan negara sekarang, termasuk ayah dari sang proklamator. “Nagari Batu Hampar sangat kental sekali dengan nilai dan sejarah keluarga Bung Hatta. Tidak susah untuk mengenalkan kampus ke masyarakat, sebab di sini masyarakat yang sudah banyak yang mengetahui Univeristas Bung Hatta sebagai Kampus Proklamator,” imbuhnya.

Sementara itu, Disebutkannya Kepala Jorong, Muhammad Afdal Askar, Nama ayahanda Bung Hatta adalah Syekh M. Djamil, lahir pada tahun 1873. Beliau wafat 6 April 1903. Pemakaman ayah dari sang Proklamator RI ini bertempat di area Pondok Pesantren Al-Manaar di Nagari Batu Hampar.

“Uniknya pemakaman sang ayah dari proklamator ini berbeda dari pemakaman lainnya. Terdapat pada batu nisan yang menunjukan bahwa almarhum seorang alim ulama,” sebutnya

“Tidak hanya terdapat pemakaman ayah dari sang proklamator, di daerah ini juga ada rumah Mutia Hatta anak dari Bung Hatta yang berkunjung 2 kali dalam setahun ke pemakaman kakeknya dan menginap dirumahnya. Ini menggambarkan kalau anak cucunya masih ingat akan orang orang yang berjasa dalam kehidupan keluarga dan negaranya,” tambahnya. (**Ubay-Humas UBH)