Detail Berita

Mahasiiswa KKN-PPM UBH Beri Penyuluhan Pembuatan Pupuk Kompos Sekam Padi di Nagari Saruaso
Mahasiiswa KKN-PPM UBH Beri Penyuluhan Pembuatan Pupuk Kompos Sekam Padi di Nagari Saruaso

Kamis, 06 Agustus 2015

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Bung Hatta Nagari Saruaso, Kecamatan Tanjuang Ameh, Kabupaten Tanah Datar mengadakan penyuluhan pembuatan pupuk kompos dari sekam padi di Jorong Talago Gunuang pada 28 Juni 2015 lalu.

Penyuluhan tersebut merupakan program pokok dari Sri Anggreini mahasiswa jurusan Teknik Kimia Universitas Bung hatta Angkatan 2013 yang dibantu juga dengan rekan-rekan mahasiswa KKN-PPM Universitas Bung Hatta lainnya di Nagari Saruaso.

Sri Anggreini mengatakan mengingat didaerah ini banyak sekam padi sehingga dapat dimanfaatkan untuk menjadi pupuk kompos ketimbang dibiarkan begitu saja. Masyarakat dapat memanfaatkan sekam padi yang tidak terpakai menjadi pupuk kompos yang lebih bermanfaat secara tidak langsung dapat juga menciptakan lapangan kerja baru dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Awalnya dilakukan penyuluhan terlebih dahulu oleh mahasiswa di Mesjid Taqwa selesai shalat tarawih untuk melakukan pengenalan tentang pupuk kompos. Kemudian pada akhir langsung mempraktikan materi yang telah dijelaskan kepada masyarakat,” terangnya.

Ia mengatakan masyarakat sangat antusias sekali hal ini terlihat ketika keesokan harinya, mereka datang berbondong-bondong dan membawa bahan-bahan sendiri dari rumah seperti seperti sekam padi, dedak dan kotoran hewan mengingat bahan-bahan yang digunakan sangat mudah didapat di dekat tempat tinggal mereka.

“Masyarakat juga membawa alat-alat yang diperlukan seperti cangkul, karung goni, bahkan terpal untuk memudahkan mengaduk kompos dan memudahkan penyimpanannya. Sementara EM4 sebagai bioaktifator disediakan oleh kami dan untuk selanjutnya bisa dibeli sendiri oleh masyarakat ditoko pupuk terdekat yang harganya tidak terlalu mahal.

Dikatakannya, masyarakat sangat terbantu dengan program ini mengingat di jorong Talago Gunuang mayoritas penduduknya adalah sebagai petani. Biasanya mereka membeli pupuk kompos tersebut dengan harga Rp. 20 ribu. Setelah mereka mengetahui cara pembuatan pupuk kompos, masyarakat merasa sangat terbantu karena mereka bisa membuatnya sendiri dan mereka juga bisa menghemat pengeluaran.

“Karena antusiasnya masyarakat talago gunuang, kami mahasiswa KKN-PPM Universitas Bung Hatta berkali-kali menjalankan program tersebut. Selain menjalankan program tersebut di masjid, kita juga menjalankan program tersebut di mushalla dan di SDN 09 Talago Gunuang.

“Kedepannya masyarakat dapat mempraktikkan sendiri ilmu yang telah mereka dapat dan mengaplikasikannya pada tanaman sehingga dapat meningkatkan hasil panen petani dan mengurangi pengeluaran untuk membeli pupuk kompos yang telah jadi sehingga akan tercipta tujuan dari KKN-PPM itu sendiri yaitu pemberdayaan masyarakat,” tambahnya. (**Ubay-Humas UBH)