Detail Berita

Dosen Teknik Kimia Universitas Bung Hatta Terus Teliti Potensi Umbi Dahlia
Dosen Teknik Kimia Universitas Bung Hatta Terus Teliti Potensi Umbi Dahlia

Selasa, 08 September 2015

Selama ini umbi bunga dahlia tidak banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, sebatas menjadi tamanan hias dan produk olah makanan. Padahal dalam umbi tersebut, memiliki kandungan inulin yang berguna bagi kesehatan dan bernilai ekonomis.

Melihat peluang tersebut, peneliti dari dosen jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung Hatta yaitu Dra. Erti Praputri, M.Si., Ir. Elmi Sundari, MT, Dra. Munas Martynis, M.Si melakukan serangkaian kajian mengenai potensi umbi dahlia dimulai dari kandungan umbi hingga nantinya menjadi produk olahan bahan pangan.

Untuk mendukung hasil kajiannya, para peneliti tersebut melakukan tinjauan ke lokasi pembibitan bunga dahlia dan Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk melihat proses budidaya bunga dahlia hingga pemanfaatan umbi dan bunga dahlia menjadi produk pangan di daerah Matur, Padang Lua, dan Biaro Kabupaten Agam dan Kota Payakumbuh pada 5 September 2015 lalu

Salah satu tim peneliti, Dra. Erti Praputri, M.Si mengatakan dalam setahun belakangan ini kami telah melakukan penelitian dari umbi dahlia untuk proses pengambilan kandungan inulin dan telah mendapatkan hasil yang cukup memuaskan.

“Dalam proses pengambilan inulin, umbi bunga dahlia dihaluskan terlebih dahulu kemudian direndam dengan air sehingga didapatkan pati dan ampasnya. Pati itulah yang akan diekstraksi. Biasanya ampas umbi bunga dahlia hanya dibuang saja, dalam penelitian berikutnya kami akan mengolah ampasnya menjadi etanol dan pupuk," ungkapnya.

Ia menambahkan inulin yang dihasilkan dari umbi bunga dahlia yang berbunga merah dan putih lebih baik dari umbi bunga dahlia berbunga yang lain. Bunga dahlia memiliki beberapa warna seperti merah, putih, ungu dan kuning.

“Selama ini kebutuhan inulin untuk industri makanan dan minuman ringan di Indonesia memasok dari luar negeri, padahal inulin juga bisa diperoleh dari umbi bunga dahlia. Dari pantauan kami harga 1 kg inulin dipasaran sekitar Rp. 30 juta. Tentunya hal ini sangat menjanjikan dan bernilai ekonomis," tutupnya.

Sementara itu, Wina salah seorang pembudidaya bunga dahlia di Matur mengatakan biasanya kami hanya menjual bibit bunga dahlia dan tidak tahu manfaat dari umbi bunga dahlia. Namun semenjak tahu manfaatnya dan banyak orang yang berdatangan ke sini untuk membeli bibit bunga dahlia masyarakat sekitar menjadi mau untuk membibitkannya.

"Bunga dahlia yang cantik juga banyak dicari oleh masyarakat sebagai hiasan ruangan di hotel-hotel," ujarnya.

Kemudian Almano Fari Pengelola UKM Produk olahan umbi bunga dahlia di Kota Payakumbuh mengatakan umbi bunga dahlia telah diproses menjadi tepung yang digunakan sebagai bahan untuk pembuatan berbagai cemilan seperti Sagun dari Ombie Dahlia, Air Mata Ombie Dahlia, Es Krim Ombie Dahlia dan lain-lain.

"Kita senang sekali dengan adanya kunjungan dari dosen Teknik Kimia Universitas Bung Hatta. Selama ini kita tahu inulin dari internet namun dengan adanya penjelasan dari ibu-ibu dosen ini, jadi bisa lebih mengerti lagi,” sebutnya. (**Humas UBH/Doni WP)