Trauma Healing :Mengobati Trauma Anak-Anak Korban Bencana dengan Seni
Kamis, 15 Maret 2007
Bencana Gempa 5,8 SR yang menguncang Sumatera Barat, 6 Maret lalu, tidak saja menyebabkan banyak korban jiwa ataupun menimbulkan kerusakan atas ratusan rumah dan infrastruktur, tetapi juga meninggalkan trauma yang luar biasa.
Jika diamati dengan jeli, beberapa hari paska gempa-hingga saat ini, sensitivitas masyarakat Sumatera Barat, khususnya daerah rawan atas gempa sangat tinggi. Asal terjadi gempa susulan, masyarakat kontak menjadi panik. Temuan tim relawan LIPI Community Preparedness, BEM-UBH dan Komunitas Siaga Tsunami(KOGAMI), hingga satu bulan paska gempa, kasus hypertensi banyak ditemukan diderita masyarakat, rata-rata mengeluh tegang dan takut jika terjadi gempa susulan. Kedua indikasi ini menunjukan tingginya tingkat trauma yang dialami masyarakat.