Detail Berita

UKM Kesenian Proklamator Gelar Potret Galeri Kini di Nan Saisuak Orientasi Mengenal Asa
UKM Kesenian Proklamator Gelar Potret Galeri Kini di Nan Saisuak Orientasi Mengenal Asa

Jum'at, 11 Maret 2016

Insan di bumi manusia ini sudah barang tentu tahu apa itu seni. Sebab telah menjadi suatu kebutuhan, dan bahkan bersemayam dalam diri. Tidak hanya itu saja, terkadang sepetalian dengan mistis. Spritualisme dan unsur-unsur kebudayaan. Bahkan sejumlah para filsuf dan tokoh berpendapat terkait seni.

Seperti Bapak Revolusioner Indonesia Ibrahim Datuak Sutan Malaka atau disebut Tan Malaka. Sosok ini tak pernah berkecimpung dalam kesenian, atau tetapi pemikir, pendidik dan pemimpin ini menilai seni merupakan suatu bayangan (imagi), berari impian. Berorientasi pada asa, penentuan sikap, kepercayaan diri dan budaya.

Mengacu pada pemikiran itu. Mungkin pentas seni dihelat oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kesenian Universitas Bung Hatta. Berpangkalan di Pusat Kegiatan Mahasiswa (Pusgawa) ini menggelar galeri foto, desain dan karya-karya tangan para seni muda mahasiswa. Kegiatan berpusat di salah satu ruang gedung H, Fakultas Ilmu Budaya, Kampus I UBH, Ulakkarang, Padang Utara mengundang perhatian muda-mudi.

Bahkan khayalak umum juga turut melonggok kumpulan karya-karya kesenian mahasiswa di kampus biru dongker itu. Beruntung bagi penulis, saat melonggok Kamis (10/3), saat senja datang sambut sang bulan.

Gumam para pengunjung, dan bisik-bisik seakan syarat memberi nilai atas karya-karya terpajang di dinding ruang teater mini milik Fakultas Ilmu Budaya, UBH. Dinding semula bercat putih, disulap jadi warna cream, dengan memanfaatkan karung-karung bekas semen.

Sekat-sekat berbahan triplek 12 inchi, betopang kayu bekas di desain sedemikian rupa. Bertempelkan karya-karya foto, lukisan cat air, dan desain para seniman muda ini, memanjakan mata pengunjung. Tata letak, cahaya sedikit temaram, memukau. Suasana itu menghipnotis, seakan tidak ingin beranjak.

Seperti halnya dirasakan Rafika Yosania (23) salah seorang pengunjung saat bertandang pada pegelaran Kini di Nan Saisuak oleh UKM Kesenian Proklamator UBH. Ia menilai, lukisan-lukisan tepajang di dinding itu seakan memberi rasa, makna, serta filosofi, terutama bagi orang Minang.

Tidak hanya falsafah adat, hal-hal budaya ke kinian juga ada. Seperti patung terbuat dari lakban tengah duduk sembari memegang gadget (handphone pintar-red), memaknai bahwa manusia sedang terisolasi. Semoga karya seni terus hidup dan tidak membekas serta mengajarkan generasi mencintai akan kesenian dalam dirinya. Begitu juga dengan agama, budaya, serta spiritual.

"Mengajarkan imagi untuk percaya diri, kuat. Walau terkadang ada suatu hal membawa diri lari dari suatu kenyataan. Dan itu kembali pada pengendalian diri dan memaknai kehidupan," ucap Rafika, saat melihat karya lukisan, foto, dan desain para mahasiswa ini.

Semua di penuhi dengan rias-rias lukisan rupa, foto dan karya desain para pelajar tingkat tinggi ini. Takjub dan menggambarkan alam, kehidupan manusia. Bahkan perilaku budaya kecenderungan lebih pada tekhnologi. Rupa-rupa seperti titik, garis, bayangan, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, gelap terang. Tergambarkan disana, kebutuhan kepuasan secara individu, baik suasana emosional, sosial, spiritual, religi, budaya. Terkelompok menurut wujud.

Bincang-bincang dengan salah seorang panitia bernama Qori Fadhillah Nurman (20) Jurusan Manajemen, FE, UBH. Sekaligus anggota UKM Kesenain Proklamator ini menyampaikan, galeri lukisan dan foto merupakan ajang kreatifitas para generasi muda di Kota Padang.

Selain itu untuk terus mengiatkan hubungan silahturahim para pencinta seni, dan penikmat seni se-Sumbar. Khususnya bidang seni rupa dan fotographi. Karya-karya ditampilkan ada bersifat umum. Ada juga bersifat dari karya anggota kesenian proklamator. Lahirnya pameran ini berdasarkan gagasan bersama, untuk menjadi sampel contoh bagi lainnya. Untuk terus berkara dalam seni.

Ia juga menambahkan, karya-karya seni mereka ada dua dimensi, dan tiga dimensi. Tidak hanya itu menampilkan karya seni desain baju. Galeri seni ini pun telah mereka mulai sejak tanggal 9 Maret lalu. Dan akan berakhir Sabtu (12/3) sore hari ini.(Sumber : Harian Umum Rakyat Sumbar)