Bank Indonesia Perwakilan Sumbar Berikan Kuliah Umum Mahasiswa Universitas Bung Hatta
Jum'at, 21 April 2017
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat Bapak Puji Atmoko memberikan kuliah Umum yang bertajuk Motivasi Berprestasi dan Kebijakan Uang Digital Indonesia yang bertempat di Aula Gedung 6 Blok B Kampus Proklamator II Universitas Bung Hatta, Jumat (21/04/2017).Rektor Universitas Bung Hatta Prof.Dr. Niki Lukviarman, SE, Akt, MBA, CA menyampaikan kuliah umum ini merupakan bagian dari Bung Hatta Memorial Lecture Series yang menghadirkan para tokoh-tokoh untuk memberikan motivasi dan menambah wawasan mahasiswa serta dosen. Sekaligus dalam rangka perayaan Dies Natalis ke-67 Universitas Bung Hatta. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa Krida Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan angkatan 2016 serta mahasiswa dari fakultas lainnya.
Atas nama institusi mengucapkan terima kasih atas segala dukungan Bank Indonesia yang telah diberikan kepada Universitas Bung Hatta mulai dari memberikan kuliah umum hingga membantu dalam peningkatan mutu kurikulum serta proses transformasi Fakutlas Ekonomi menjadi Fakultas Ekomoni dan Bisnis. Tentunya kerja sama ini terus berlanjut dan ditingkatkan aktivitasnya, sebutnya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat Bapak Puji Atmoko menyampaikan materi seputar digital money masa depan sistem pembayaran. Ia memulai pemaparannnya dengan pengenalan sekilas tentang Bank Indoensia. Kemudian serba serbi uang rupiah Tahun Emisi (TE) 2016, perkembangan sisitem pembayaran global terkini dan sistem pembayaran di Indonesia serta peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran.
Bank Indonesia merupaak bank sentral Republik Indoensia yang berbeda dengan bank komersial lainnya. Tujuan tunggal Bank Indonesia untuk mecapi dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Untuk tugas dan wewenangnya terkait kebijakan moneter, makroprudensial, sistem pembayaran dan pengelolaan uang rupiah, jelas Puji.
Ia juga mengatakan dalam rangka mencegah dan menanggulangi peredaran uang Rupiah palsu di masyarakat, Bank Indonesia I mengeluarkan uang Rupiah TE 2016 dengan memperkuat sejumlah unsur pengaman mulai dari color shifting, rainbow feature, latent image,ultra violet feature,blind code/tactile effect hingga rectoverso.
Teknologi keuangan mulai beralih dari yang sebelumnya berupa fisik dan secara tunai, mejadi semakin digital dan less cash. Tingginya penggunaan gawai oleh masyarakat juga turut berperan dalam mendorong peralihan tersebut, imbuhnya.
Beberapa dekade lalu, penyedia jasa layanan keuangan masih didominasi oleh teknologi perbankan. Namun, saat ini inovasi jasa layanan keuangan juga didorong dari sisi pengguna (customer) sehingga banyak memunculkan alternatif-alternatif baru lainnya. Ke depan, masyarakat pengguna internet akan mengalami peningkatan yang tajam sehingga penggunaan uang elektronik akan semakin banyak digunakan.
Ia menjelaskan uang elektronik tersendiri merupakan uang yang disimpan secara elektronik atau dalam Chip based dan Server based, berupa prepaid (prabayar), bukan simpanan pada bank dan penerbit bukan merchant.
Sebagai mahasiswa yang merupakan agen perubahan dapat menjadi pelopor untuk menjaga dan terus menggunakan Rupiah. Tidak hanya itu, bila ingin bergabung di Bank Indonesia ada beberapa hal yang harus diperhatikan mulai dari IPK, batas usia hingga kemampuan bahasa Inggris sehingga dapat mengikuti jejak alumni Universitas Bung Hatta lainya yang telah bekerja di Bank Indonesia, pesannya. (**Ubay-Humas UBH)