Detail Berita

Pemerhati Heritage Kumpul di Universitas Bung Hatta Ikuti Simposium Internasional
Pemerhati Heritage Kumpul di Universitas Bung Hatta Ikuti Simposium Internasional

Rabu, 15 November 2017

Universitas Bung Hatta menjadi tempat penyelenggaraan 2nd International Symposium on Nusantara Cultural Heritage (INCH) 2017 dengan tajuk Safeguarding Cultural Heritage: Challenges and Approaches. Kegiatan ini bertempat di Aula Balirung Caraka Gedung B Kampus Proklamator I Universitas Bung Hatta, Rabu (15/11/2017).

Rektor Universitas Bung Hatta Prof. Dr. Azwar Ananda, MA menyampaikan simposium internasional ini merupakan kerjasama dari 2 negara yaitu Malaysia dan Indoensia dengan 4 peguruan tinggi seperti Universiti Malaya Malaysia, Universitas Sumatera Utara, Universitas Pembangunan Panca Budi dan Universitas Bung Hatta melalui jurusan Teknik Arsitekturnya. Hendaknya kegiatan yang merupakan hasil penelitian ini dapat terus berlanjut dengan meningkatkan hasil publikasinya dapat terindeks scopus dan lembaga indeks lainnya.

“Sumatra Barat dan Kota Padang khusunya memiliki sejarah yang panjang dan penting di Indonesia. Banyak bangunan dan situs peninggalan sejarah yang tersebar dapat menjadi perhatian kita bersama dalam menjaganya. Hasil pemaparan dan disuksi simposium ini akan melihat semua isu menarik dan potensi studi warisan budaya di tiap daerah yang menjadi bahan kajian sehingga dapat memberi kontribusi dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan,” ungakpnya.

Dalam sambutan pembukaannya Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang Medi Iswandi, ST, MM menyambut baik dengan kegiatan simposium ini, karena Kota Padang kaya akan bangunan cagar budaya yang dikenal dengan kota tua Padang. Melihat sejarahnya, ketika Belanda masuk dan mulai membangun benteng, kemudian kota hingga berkembang dan diikuti oleh kabupaten kota lainya.

Saat ini masih terlihat bangunan peninggalan sejarahnya dan menjadi potensi wisata. Apalagi kawasan Kota Tua Padang masuk kedalam Kawasan Wisata Terpadu yang terdiri dari Pantai Padang, Gunuang Padang, Kota Tua, Pantai Air Manis dan pulau-pulau kecil disekitarnya.

“Banyak bangunan tua yang kurang terawat dan pemerintah kota terkendala soal aturan-aturan dalam merevitasliasi bangunan tua tersebut. Dengan adanya simposium ini dapat menjadi bahan diskusi untuk menyelesaikan permasalahaan ini dan memberikan masukan kepada pemerintah pusat terkait hal ini,” pesannya

Dalam simposium ini menghadirkan 3 pembicara utama yaitu Drs. Teguh Hidayat, M.Hum dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Batusangkar (Sumbar Riau dan Kepri), Prof. Dr. Yahaya Ahmad dari Universiti Malaya dan Dr. Ir. Eko Alvares Z., MSA dari Universitas Bung Hatta. (**Ubay-Humas UBH)