Universitas Bung Hatta

Menuju Perguruan Tinggi Berkelas Dunia

Bg Universitas Bung Hatta
Jomi Yunaldi Putra Mahasiswa Teknik Arsitektur Jadi Delegasi International Village Volunteering Program
Jum'at, 25 Mei 2018 Informasi Kampus

Jomi Yunaldi Putra Mahasiswa Teknik Arsitektur Jadi Delegasi International Village Volunteering Program

Jomi Yunaldi Putra mahasiswa Teknik Arsitektur Universitas BUNg Hatta angkatan 2016 menjadi delegasi Delegasi Pemuda Nasional Konfererensi Pendidikan, Kebudayaan, Kesehatan, dan Program Pengabdian Masyarakat Desa International (International Village Volunteering Program) yang diselenggarakan oleh Intercultural Friendship Society ke dua negara yaitu Malaysia pada 3-6 Mei 2018 dan Kamboja pada 10-13 Mei 2018.

International Village Volunteering Program ini merupakan program yang mengajak relawan dari generasi muda untuk melakukan aksi sosial di daerah terpencil dan membantu penduduk desa dalam meningkatkan kapasitas hidup mereka dengan memberikan solusi secara berkelanjutan terhadap permasalahan yang terjadi di sana.

Dengan kegiatan ini para relawan dapat memperoleh pengalaman berharga ketika mengikuti aksi, peduli akan lingkungan sekitar dan lebih banyak lagi pada program sukarelawan di luar negeri. Ini menjadi kesempatan emas untuk mengembangkan diri, meningkatkan kesadaran sosial internasional dan menambahkan keterampilan baru sebagai bekal dan pengalaman untuk di masa depan.

Jomi menyampaikan pengalamanya, beragam aktivitas dilakukan saat mengikuti program ini dan mengunjungi Kantor Kedutaan Besar Indoensia dan Kantor Konsulat Jendral Republik Indonesia di kota Kinabalu Malaysia dan Camboja. Kegiatan ini diikuti sektiar 20 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, seperti IPB,UGM,Universitas Bung Hatta juga dan perguruan tinggi lainnya. Tiap relawan menjadi delegasi dan membawa nama kota masing-masing untuk dikenalkan di sana ketika penyampaian materi dan diskusi.

“Saat di Malaysia, kita berdialog dan mengunjungi KJRI Kinabalu, Kemudian membantu anak anak pedalaman di daerah perbatasan di pulau Kalimantan tepatnya di Beaufort, Sabah, Malaysia. Kondisi di sana banyak pekerja dari Indonesia dan susah balik ke Indonesia karena masalah dokumen. Mereka menjadi pekerja di ladang sawit yang anaknya sulit mendapatkan pendidikan dan sering terjadi pernikahan di usia dini,” sebutnya.

Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Indonesia sudah menyediakan sebuah sekolah yang bernama CLC (Comunity Learning Centre), para relawan membawa misi untuk memperkenalkan budaya Indonesia agar jangan dilupakan oleh masyarakat Indonesia yang berada di perbatasan antar negara ini.

Disamping itu juga, para relawan juga mengajak semua generasi muda yang ada di sana untuk dapat melanjutkan pendidikan hingga kemah bersama, membuat permainan, dan mengingatkan ke masyarakat agar anak-anaknya harus cinta tanah air Indonesia.

“Saya pun bawa almamater kita dan banner juga untuk mempublikasi bahwa Bung Hatta seorang bapak proklamasi dari Sumatra Barat dan memiliki perguruan tinggi yang diberi nama proklamator itu yakni Universitas Bung Hatta di Padang,” sebutnya. (**Ubay-Humas UBH)