Universitas Bung Hatta

Menuju Perguruan Tinggi Berkelas Dunia

Bg Universitas Bung Hatta
Tim Peneliti FKIP UBH Menggelar FGD bagi Guru se-Sumatra Barat
Jum'at, 02 Agustus 2019 Informasi Kampus

Tim Peneliti FKIP UBH Menggelar FGD bagi Guru se-Sumatra Barat

Tim peneliti dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bung Hatta menyelenggarakan Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion) bagi Kepala Sekolah dan Guru Kelas 5 Sekolah Dasar se-Kota Padang. Tim peneliti ini diketuai oleh Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Dr. Hasnul Fikri, M. Pd., dengan anggota Dr. Yetty Morelent, M. Hum. (Pindo), dan Ade Srimadona, S. Pd., M. Pd. (PGSD).

Dalam diskusi ini, ini diangkat tema "Pemanfaatan Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Multimedia Interaktif dan Bernilai Pendidikan Karakter: Potensi dan Hambatan", Jumat (2/8/19) di Balairung Caraka Kampus I Universitas Bung Hatta.

"Tujuan kegiatan adalah menambah wawasan kepala sekolah dan para guru tentang pentingnya media pembelajaran di era reformasi industri 4.0 karena mereka berhadapan dengan peserta didik generasi milenial sehingga dapat menumbuhkan/meningkatkan motivasi guru untuk menggunakan & merancang media pembelajaran berbasis TI. Secara khusus, kegiatan ini adalah persiapan uji coba penggunaan media pembelajaran bahasa Indonesia kelas 5 SD berbasis multimedia interaktif & bernilai pendidikan karakter yang dirancang oleh Tim Peneliti,"kata Dr. Hasnul Fikri.

Kegiatan ini akan ditindaklanjuti dengan bimbingan teknis penggunaan media bg guru kelas 5 di 33 SD se-Kota Padang yang menjadi tempat ujicoba media, Sabtu (3/8/19).

Diundang tiga narasumber, Prof. Dr. Agustina, M. Hum. (Guru Besar dari UNP), Dr. Eva Krisna, M. Hum. (Penyuluh dari Balai Bahasa Sumatra Barat), Syamdani, M. Pd. (Dinas Pendidikan Kota Padang).

Syamdani menyampaikan bahwa teknologi dan inovasi menjadi kebutuhan generasi revolusi industri 4.0. Dalam kerangka kompetensi abad 21, beberapa hal yang paling penting untuk dicermati, antara lain pembelajaran dan inovasi, kreatif dan inovasi, berpikir kritis menyelesaikan masalah, komunikasi dan kolaborasi. "Guru mesti tanggap dan melek informasi, media, dan TIK sehingga selaras dengan kebutuhan siswa saat ini,"imbuhnya.

Seiring dengan pentingnya kebutuhan teknologi dan inovasi, Prof. Dr. Agustina menyampaikan penguatan softskill tenaga pendidik pada era revolusi industri 4.0.

Beliau juga mengatakan bahwa karakter pendidik dalam menerapkan prinsip revolusi industri 4.0 mesti mengingat prinsip kritis dan selektif yang berlandaskan kepada koordinatif, kreatif yang berlandaskan kepada komunikatif, solutif yang berlandaskan kepada kooperatif, adaptif yang berlandaskan kepada evaluatif.

"Tidak hanya kebutuhan teknologi dan inovasi, guru mesti kembali memperkuat pengetahuan tentang kaidah bahasa Indonesia,"kata Dr. Eva Krisna. (**Rio/Humas)