Universitas Bung Hatta

Menuju Perguruan Tinggi Berkelas Dunia

Bg Universitas Bung Hatta
Genap Berusia 39 tahun, Universitas Bung Hatta Makin Diminati Masyarakat
Minggu, 19 April 2020 Informasi Kampus

Genap Berusia 39 tahun, Universitas Bung Hatta Makin Diminati Masyarakat

Perjalanan Panjang yang Bermakna

Tepat pada 20 April 2020, Universitas Bung Hatta berusia 39 tahun. Universitas Bung Hatta berdiri sejak 1981 di Padang. Memaknai perjalanan panjang ini, Ketua Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Bung Hatta, H. Masri Hasyar, S.H., berkata, "Menyandang nama besar Dr. Mohammad Hatta tidaklah ringan. Beliau, dengan panggilan akrab Bung Hatta, adalah satu dari dua proklamator kemerdekaan Republik Indonesia yang dikenal sebagai pemimpin yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak dan berilmu tinggi, cinta kepada agamanya, berjiwa demokratis, dan mempunyai dedikasi yang penuh untuk perjuangan bangsa dan kesatuan nusantara. Oleh sebab itu, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kebunghattaan, kami Yayasan Pendidikan Bung Hatta bersama Universitas Bung Hatta akan terus berupaya membentuk karakter mahasiswa agar ketika mereka tamat; mereka membawa perilaku baik Bung Hatta."

Universitas Bung Hatta sebagai Tujuan Pendidikan bagi Masyarakat

Misi kehadiran Universitas Bung Hatta, tidak hanya untuk menampung tamatan SLTA saja, tetapi juga untuk mencerdaskan dan menciptakan pemimpin masyarakat guna mengisi kepemimpinan bangsa dan negara untuk mencapai cita-cita Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana diamanatkan oleh UUD 1945.

"Universitas Bung Hatta diharapkan lebih menekankan mutu dan relevansi pengelolaan perguruan tinggi dan kebutuhan masyarakat terutama dalam kerangka otonomi daerah dan pendidikan. Untuk menjawab tantangan tersebut, Universitas Bung Hatta mempunyai visi menjadi perguruan tinggi unggul dan bermartabat menuju universitas berkelas dunia,"ungkap Ketua Badan Pembina Yayasan Pendidikan Bung Hatta, H. Drs. Zuiyen Rais, M.S.

Kampus Terlengkap dengan 33 Pilihan Progam Studi

Di samping mengelola jenjang pendidikan Diploma dan Strata-1, sejak tahun 2003, Universitas Bung Hatta telah mengelola jenjang pendidikan pascasarjana (S-2). Dengan demikian, saat ini, Universitas Bung Hatta telah memiliki 6 program studi di program pascasarjana: Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Perairan, Pesisir dan Kelautan (PSP2K), Program Studi Manajemen, Program Studi Teknik Sipil, Program Studi Ilmu Hukum, Program Studi Arsitektur, dan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Semua Program Studi ini telah terakreditasi B oleh BAN-PT.

Pengakuan bahwa Universitas Bung Hatta merupakan salah satu perguruan tinggi swasta terkemuka di Indonesia dibuktikan dengan banyaknya pilihan program studi. "Saat ini, ada 33 program studi yang telah memperoleh status Terakreditasi A dan B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Jenjang pendidikan S-1, D-3, dan D4 terdiri atas 27 prodi. Sementara itu, jenjang pendidikan S-2 terdiri atas 6 prodi.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) memiliki 3 program studi (Akuntansi, Manajemen, dan Ekonomi Pembangunan); Fakultas Hukum (FH) memiliki 1 program studi (Prodi Ilmu Hukum); Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) memiliki 8 program studi (Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Pendidikan Biologi, Pendidikan Matematika, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer); Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dengan 3 program studi (Sastra Inggris, Sastra Indonesia, dan Sastra Jepang); Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) memiliki 5 program studi (Teknik Arsitektur, Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Teknik Sipil, Teknik Ekonomi Konstruksi, dan yang terbaru Teknologi Rekayasa Pengelolaan dan Pemeliharaan Bangunan Sipil) ; Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) dengan 2 program studi (Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan dan Budidaya Perairan); dan Fakultas Teknologi Industri (FTI) pada tahun 2019 memiliki 5 program studi (Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Industri,Teknik Kimia, dan Teknologi Rekayasa Komputer Jaringan).

Pada tahun 2018, program studi Budi Daya Perairan dan Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan mendapatkan akreditasi A oleh Badan Akreditasi Nasional Perguran Tinggi (BAN-PT). Di tahun 2019, disusul oleh Prodi Teknik Sipil, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, dan Prodi Akuntasi juga berhasil meraih akreditasi A dari BAN-PT.

Sementara itu, Prodi Quantity Surveyor (QS) FTSP (telah terakreditasi B) dan telah memperoleh akreditasi Internasional oleh Tim Akreditasi Royal Institution of Surveyors Malaysia (RISM).

"Kita saat ini sedang melakukan langkah percepatan akreditasi prodi untuk meraih akreditasi A. Diharapkan, dalam waktu dekat, minimal target 50 % prodi-prodi yang sudah memiliki akreditasi B akan memperoleh peningkatan status ke akreditasi A dan kedepan juga mengusulkan beberapa prodi untuk mendapatkan Akreditasi Internasional juga segera meningkatkan status akreditasi Institusi menjadi A, kata Rektor Universitas Bung Hatta, Prof. Tafdil Husni.

Di samping itu, akan ada penambahan satu fakultas, yaitu Fakultas Vokasi (5 prodi). Seiring dengan itu dilakukan penambahan untuk program studi vokasi, yaitu Prodi Teknologi Hasil Perikanan, Teknik Rekayasa Pengelolaan dan Perawatan Bangunan, Teknik Mechanical and Electrical Building, serta Teknik Energi dan Energi Terbarukan. Sementara itu, program studi sarjana (ada 6 prodi), yaitu Akuntansi Publik, Advokat, Ilmu Komunikasi, Ilmu Politik, Ocean Engineering, dan Teknik Informatika.

Penambahan program magister (5 prodi) adalah Sistem Engineering, Ekonomi Terapan, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, dan Kenotariatan. Sementara itu, untuk program doktor (2 prodi), ada Ilmu Perikanan dan Kelautan serta Teknik Sipil.

Kepercayaan Masyarakat Makin Meningkat

Kepercayaan masyarakat terhadap Universitas Bung Hatta terus meningkat. Kualitas pendidikan dan daya saing alumni di dunia kerja membuktikan bahwa Universitas Bung Hatta menjadi salah satu universitas yang bisa bersaing di dunia kerja. Ke depan, kualitas calon mahasiswa baru akan semakin baik lagi, mengingat terbatasnya kapasitas penerimaan mahasiswa baru sesuai dengan ketentuan pemerintah untuk memenuhi rasio dosen dan mahasiswa.

Selain itu, semenjak tahun 2009 Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan telah ditunjuk oleh Dirjen Dikti sebagai penyelenggara pendidikan S-1 bagi guru sekolah melalui Pengakuan Pengalaman Kerja dan Hasil Belajar (PPKHB) untuk wilayah Sumatera Barat dan saat ini sedang mengajukan Program PPG ke KemenristekDikti.

Prestasi Kemahasiswaan

Untuk membina minat dan bakat mahasiswa, Universitas Bung Hatta juga memberikan wadah berupa Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), antara lain Pramuka, Mapala, KSR-PMI, Radio Suara Mahasiswa (Diorama), Olahraga, Scuba Diving, Kesenian, Penerbitan Wawasan Proklamator, Pusat Studi Islam Nurjannah, dan lain-lain.

"Berbagai prestasi kegiatan kemahasiswaan di dua tahun belakangan ini telah mengharumkan nama Universitas Bung Hatta, baik di tingkat internasional, regional. Prestasi mahasiswa pada tahun 2018/2019 dan 2019/2020 di tingkat nasional dan internasional mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Partisipasi mahasiswa ini telah memperlihatkan prestasi yang sangat membanggakan dan bermanfaat sebagai aktualisasi dari suasana akademik yang suportif dan akomodatif di Universitas Bung Hatta, terutama yang berhasil meraih beasiswa ke Jepang, Jerman, dan Malaysia,"kata Wakil Rektor III, Prof. Dr. Diana Kartika.

Masa Kepemimpinan
Memasuki usia ke-39 ini, Universitas Bung Hatta telah dipimpin oleh 10 orang rektor, antara lain:

1.Prof. Dr. H. Agustiar Syah Nur, M.A. (Alm) Periode 1981-1985.

2. Drs. Adrin Kahar, Ph.D (Hon) (Alm) Periode 1995-1990.

3. Prof. Dr. Ir. Sjofjan Asnawi, M.A.D.E (Alm) Periode 1990-1998.

4. Prof. Dr. Ir. Fachri Ahmad, M.Sc. Periode 1998-2000.

5. Prof. Dr. Alfian Lains, S.E., M.A. (Alm.) Periode 2000-2004

6 Prof. Dr. Yunazar Manjang Periode 2004-2008.

7. Prof. Dr. Ir. Hafrijal Syandri, M.S. Periode 2008-2012.

8.Prof. Dr. Niki Lukviarman, S.E., Akt., MBA, Periode 2013-2017.

9. Prof. Azwar Ananda, M.A, Periode 2017-2020

10. Prof. Dr. Tafdil Husni, S.E., M.B.A (2020-2024)

Sumber Daya Manusia

Pencapaian ke arah universitas berkelas dunia tidak akan terlepas dari kualitas sumber daya manusia, terutama kualifikasi dosen yang dimiliki karena kualitas dosen sebagai tenaga pengajar merupakan hal yang menentukan kualitas proses belajar mengajar dan akhirnya mempengaruhi kualitas lulusan. Di usia yang ke-39 tahun ini, Universitas Bung Hatta telah memperlihatkan kemajuan yang berarti dari tingkat pendidikan dan jabatan fungsional para dosen. Dosen tetap Universitas Bung Hatta saat ini berjumlah 292 orang. Dari segi tingkat pendidikan, kita patut berbangga dengan kualifikasi yang dimiliki oleh dosen Universitas Bung Hatta. 93 orang (31%) dosen Universitas Bung Hatta telah berpendidikan Doktor (S-3), 200 orang (60%) berpendidikan Magister (S-2). Mengenai jabatan fungsional dosen, hingga Tahun Akademik 2019/2020, Universitas Bung Hatta memiliki 6 Profesor, Lektor Kepala 68 orang, Lektor 119, Asisten Ahli 82 orang, dan Tenaga Pengajar 16 orang.

"Harapan ke depan, sivitas akademika Universitas Bung Hatta mampu meningkatkan kedisiplinan, kejujuran, kualitas kerja, dan profesionalisme dosen, tenaga kependidikan, dan pimpinan unit satuan kerja. Di samping itu, perlu ditingkatkan kesantunan antara dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, dan pimpinan unit kerja; meningkatkan pendidikan nilai-nilai kebunghattaan kepada mahasiswa melalui penguatan pembelajaran Mata Kuliah Dasar Universitas, yakni "Kebunghattaan" dan integrasi nilai-nilai Kebunghattaan dalam mata kuliah; meningkatkan keterlibatan dosen dan mahasiswa dalam kegiatan ilmiah, baik tingkat lokal, nasional maupun internasional dengan tema kebunghattaan. Indikator ketercapaian itu diukur dari pengembangan citra universitas, pengembangan akademik, pengembangan penelitian, pengembangan pengabdian kepada masyarakat, dan pengembangan kebunghattaan,"kata Wakil Rektor I, Prof. Dr. Hendra Suherman.

Selanjutnya, dosen Universitas Bung Hatta yang telah memperoleh sertifikasi profesional dosen berjumlah 241 orang, 35 dosen sedang melanjutkan ke jenjang S-3, dan 2 orang dosen sedang tahap penilaian Guru Besar di Kemendikbud. "Diharapkan proses ini dapat berjalan lancar sehingga sumber daya manusia yang dimiliki Universitas Bung Hatta semakin berkualitas,"kata Rektor Universitas Bung Hatta, Prof. Tafdil Husni.

Miliki Banyak Relasi

Pada tanggal 23 April 2019 yang lalu, melalui kerja sama dengan Semen Indonesia dan Semen Padang, Universitas Bung Hatta ditunjuk sebagai tuan rumah untuk acara BUMN Goes to Campus. BUMN yang diwakili oleh Semen Indonesia tersebut memberikan bantuan sebesar 1Milyar untuk peningkatan sarana dan prasarana di Prodi Teknik Sipil dan Perencanaan. Selain itu, Pertamina telah bekerja sama dengan Universitas Andalas dan Universitas Bung Hatta pada Jurusan Teknik Kimia dalam penelitian dan pemanfaaatan gas carbondioksida menjadi produl yang bernilai jual lebih tinggi.

Keberadaan Career Development Center (CDC) Universitas Bung Hatta diharapkan dapat memfasilitasi dan memberikan informasi untuk lulusan Universitas Bung Hatta dalam memperoleh pekerjaan. Peningkatan peranan CDC diharapkan dapat mempercepat masa tunggu mendapat pekerjaan.

Saat ini juga, Universitas Bung Hatta melalui Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan ditunjuk menjadi lokasi Tempat Uji Kompetensi (TUK) Bidang Kelautan dan Perikanan di Sumatera. Kemudian Universitas Bung Hatta ditujuk menjadi lokasi Ujian Kemampuan Bahasa Jepang (UKBJ) di wilayah Sumatera bagian Tengah. Selain itu juga Universitas Bung Hatta sudah memiliki Panitia Teknis Uji Kompetensi (PTUK) yang nantinya berfungsi untuk penyelenggraan uji kompetensi para mahasiswa.

Miliki Kerja Sama Institusi Dalam dan Luar Negeri

Kerja sama dengan institusi dalam dan luar negeri juga telah dilakukan dari beberapa tahun sebelumnya. Dalam negeri, kerja sama dilakukan dengan Kementrian Tenaga Kerja untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa di Balai Latihan Kerja. Kerja sama dengan industri juga dilakukan dengan PT Holcim, PT Semen Padang, PT Incasi Raya Grup dan PT Sinergy Oil Nusantara, PT Hutama Karya di bidang kerja praktek mahasiswa dan penelitian. Kerja sama dengan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta yang diwujudkan dalam bentuk "Sister University" juga telah dilakukan dengan pendampingan untuk percepatan akreditasi A program studi dan penuyusunan dokumen penjaminan mutu.

"Kami juga bekerja sama dengan berbagai instansi pemerintah baik pemerintah Provinsi Sumatera Barat, berbagai pemerintah kota dan kabupaten di Sumatera Barat serta berbagai asosiasi professional. Di samping itu, kerja sama dengan Lembaga Layanan Dikti wilayah X dilakukan untuk meningkatkan akses perpustakaan dan fasilitas laboratorium untuk praktikum mahasiswa serta untuk penelitian mahasiswa dan dosen,"kata Prof. Tafdil Husni.

Dari luar negeri, kami juga bekerja sama dengan pihak birokrasi dan institusi pendidikan, seperti Gifu Univesity dan Sonoda Womens Univesity (Jepang) HAWK University (Jerman), Universiti Malaysia Terengganu, Universiti Teknologi Malaysia, Universiti Kebangsaan Malaysia, dam lembaga pemerintahan (Malaysia) Pemerintah Kota Heidelsheim (Jerman), VDMA (Belanda), dan lain sebagainya.

Di bawah kepemimpinan Prof. Dr. Tafdil Husni, S.E., M.B.A

Sejak dilantik menjadi Rektor Universitas Bung Hatta pada 26 Februari 2020 lalu, program kerja Prof. Dr. Tafdil Husni satu persatu diwujudkan. Pemeringkatan Webomatrics dan digitalisasi di Universitas Bung Hatta diawali dengan sosialisasi yang mengundang para narasumber yang berkompeten. Penataan website juga menjadi perhatian beliau. Proses pembelajaran daring bagi mahasiswa juga menjadi sorotan program kerja Prof. Tafdil Husni.

Di tengah pandemi Covid-19, Rektor Universitas Bung Hatta juga memberikan perhatian kepada mahasiswa yang masih tetap bertahan kontrakan atau kosan. Perhatian itu diwujudkan dengan memberikan bantuan berupa sembako ke mahasiswa yang orangtuanya mengalami dampak ekonomi atas pandemi Covid-19.
Di samping itu, imbauan agar tetap menjaga diri dengan menggunakan masker, mencuci tangan dengan hand sanitizer.

Dalam kesempatan itu, untuk menerapkan kampus digital, Prof. Tafdil Husni juga memberlakukan kuliah daring #dirumahaja bagi dosen dan mahasiswa, yang bekerja sama dengan Telkomsel untuk memanfaatkan aplikasi CloudX. Dengan demikian, mahasiswa dan dosen diberikan kemudahan dan keringanan; hanya dengan membayar Rp10 mahasiswa dan dosen sudah mendapat 30GB untuk mengakses video conference melalui aplikasi CloudX. Inisiatif ini dilakukan rektor di tengah banyaknya aplikasi gratis, tetapi memakan data yang sangat banyak. "Kami mencoba merefleksikan 'Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar' sebagaimana yang dianjurkan oleh Kemendikbud. Kami sedang menjalankan program ini di Universitas Bung Hatta,"tutup Prof.Tafdil Husni. (**Rio/Humas)