Universitas Bung Hatta

Menuju Perguruan Tinggi Berkelas Dunia

Bg Universitas Bung Hatta
Unit Pengelola KKN-TMB Covid-19 Selenggarakan Forum Group Discussion (FGD)
Senin, 28 Juni 2021 Informasi Kampus

Unit Pengelola KKN-TMB Covid-19 Selenggarakan Forum Group Discussion (FGD)

Sabtu (26/6/21), Unit Pengelola KKN-TMB Covid-19 Universitas Bung Hatta menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) Penyusunan Kerangka Kerja dan Mekanisme Pelaksanaan KKN-TMB Covid-19 di Balairung Caraka, Kampus Proklamator I Ulak Karang Padang.

Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor Universitas Bung Hatta yang diwakili oleh Wakil Rektor I, Prof. Dr. Hendra Suherman, M.T. Di samping itu, kegiatan ini juga dihadiri oleh seluruh dekan di lingkungan Universitas Bung Hatta, koordinator dosen pembimbing lapangan, dan dosen pembimbing lapangan.

Indra Khaidir, Ketua KKN TMB Covid-19 Universitas Bung Hatta dalam ulasannya yang berjudul "Filosofi dan Mekanisme Pelaksanaan KKN Tematik Dimasa Covid-19" menyatakan bahwa pengelola ingin mendapatkan pandangan dan argumen dari seluruh Koordinator DPL dan DPL tentang program yang akan dilaksanakan pada KKN-TMB Covid-19. Esensinya, dalam pelaksanaan KKN tahun ini, mahasiswa bekerja secara individu di nagari atau tempat mereka tinggal masing-masing. Oleh sebab itu, FGD ini bertujuan untuk menghimpun pendapat atas kondisi lingkungan, masa, dan alam yang disampaikan oleh pengelola. Pengelola, Koordinator DPL dan DPL hanya fasilitator atas program yang akan dilaksanakan mahasiswa. Mahasiswa harus punya hubungan emosional yang kuat dengan masyarakat, yang tentu lebih dekat dengan masyarakat di tempat mereka berada. Mahasiswa mesti memahami mekanisme KKN TPM COVID-19, mengasah hardskill dan softskill, mampu memiliki program berbasis riset dan pengabdian kepada masyarakat, pemanfaatan IT untuk menjalankan program. Mahasiswa harus bisa membaur dengan masyarakat dan menggali potensi nagari atau daerah bersama masyarakat. Peran mahasiswa sebagai garda terdepan harus mampu tampil di masyarakat.
Pemantauan DPL terhadap mahasiswa dilaksanakan secara daring. Dalam pelaksanaannya, diharapkan ada kesesuaian ilmu dari mahasiswa di prodi dengan kebutuhan masyarakat dan kondisi Pandemi Covid-19.

"Salah satu kata kunci dalam memahami substansi KKN adalah program. Istilah ini diaktualisasikan menjadi Program Kerja (Proker) untuk mahasiswa. Target utamanya bagaimana mahasiswa mampu merancang dan menjalankan sebuah proker, bukan beraktivitas mengandalkan skill individu utk menyelesaikan masalah masyarakat. Salah satu program, misalnya program sosialisasi tata kelola organisasi yang baik memajukan BUMNag di sebuah nagari. Proker ini nantinya menghadirkan ekspert (ahlinya). Terutama ekspert yang ada di nagari itu sendiri atau dosenya secara virtual. Selama ini barangkali ada yang beranggapan bahwa mahasiswa kita harus bertindak sebagai ekspert untuk menjelaskan secara keilmuan ke organisasi itu. Pernyataan ini jelas keliru karena mahasiswa prinsipnya sedang belajar. Contoh lainnya, Proker Sunatan Massal yang digagas mahasiswa dalam perayaan 17 Agustus 2021 di tengah masyarakat. Pelaksanaan secara medis jelas bidan atau dokter,"imbuhnya.

Prof. Hafrijal Syandri juga hadir sebagai narasumber pada FGD tersebut. Ia menyampaikan materi dengan judul "Program KKN Mengasah Kemampuan Mahasiswa dalam Melakukan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat". Ia mengatakan bahea melalui program pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan program provinsi, misalnya program nagari tangguh: kesehatan, pangan, keamanan/hukum, iman. Mahasiswa harus paham kondisi lingkungan setempat. Singkatnya, dosen dan mahasiswa bisa menemukan permasalahan untuk diangkat menjadi riset, terutama yang dekat Covid-19. Tentu permasalahan itu harus bernilai kebaharuan. Mahasiswa harus kreatif dan inovatif menemukan masalah untuk riset dan pengabdian kepada masyarakat.

Rektor, yang diwakili oleh Wakil Rektor I, menjelaskan tentang "Program KKN Mengasah Hards Skill dan Soft Skill Mahasiswa".

"KKN TMB adalah mata kuliah wajib yang harus diambil oleh mahasiswa. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa ditugaskan untuk melaksanakan program kerja dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di kampus dan teknologi informasi. Hardskill : teknologi informasi, analisis data, marketing, desain user experience, english proficiency, web development, sales. Softskill: interpersonal dan intrapersonal. Secara teori mahasiswa, mampu menghasilkan website nagari. Dengan kemampuan softskillnya, mahasiswa mampu meyakinkan mahasiswa tentang pentingnya website nagari dan mengakomodasi serta menerima masukan masyarakat,"sebut Prof. Hendra Suherman.

Peserta FGD juga disuguhi materi yang disampaikan oleh Dra. Susi Herawati, M. Pd., dengan judul "Program KKN Mengasah Kemampuan Mahasiswa dalam Berprilaku yang Baik di Tengah Masyarakat".

"KKN merupakan bagian indikator kinerja utama, yakni pengabdian kepada masyarakat. Dengan demikian, harus ada luaran kegiatan yang jelas berbasis prodi dan universitas,"sebutnya.

Dr. Edi Septe, M.T., yang juga berkesempatan menjelaskan "Program KKN Mengasah Kemampuan IT Mahasiswa dalam Merancang Sebuah Kegiatan pada
Kondisi Pandemi Covid-19" menyatakan bahwa masyarakat saat ini dihadapkan dengan dimensi maya dan nyata. Oleh sebab itu, KKN harus relevan dengan program pembangunan daerah, kebutuhan masyarakat, dan visi-misi Universitas Bung Hatta. Mahasiswa mampu menjawab tantangan, memberikan solusi, menunjukkan kinerja yang baik. Program yang bisa dilakukan mahasiswa, misalnya menyediakan konten media sosial (Penyuluhan, materi pelajaran, tutorial) dan kegiatan di sekitar tempat tinggal (produk kerajinan, pendampingan belajar, pembentukan organisasi remaja).

Karena mengikuti protokol kesehatan, kegiatan ini dilakukan dua sesi, yakni sesi pagi dan sesi siang. Standar penilaian yang sudah disusun oleh unit pengelola terkait aktivitas mahasiswa telah dijelaskan pada buku panduan KKN. (**Rio)