Universitas Bung Hatta

Menuju Perguruan Tinggi Berkelas Dunia

Bg Universitas Bung Hatta
Rektor Resmi Melepas 1509 Mahasiswa KKN TMB Covid-19 Turun ke Lapangan
Sabtu, 14 Agustus 2021 Informasi Kampus

Rektor Resmi Melepas 1509 Mahasiswa KKN TMB Covid-19 Turun ke Lapangan

Sabtu (14/8/21), Rektor Universitas Bung Hatta, Prof. Dr. Tafdil Husni, S.E., M.B.A., secara resmi mengutus 1509 mahasiswa KKN TMB Covid-19 untuk turut berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor I, Wakil Rektor III, para dekan, koordinator dosen pembimbing lapangan, dosen pembimbing, dan mahasiswa perwakilan masing-masing kelompok. Kegiatan ini diselenggarakan secara daring via Zoom.

Dalam sambutannya, Rektor Tafdil Husni menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan KKN TMB Covid-19 ini masing-masing mahasiswa ditugaskan untuk berperan aktif di tengah masyarakat sesuai dengan bidang ilmunya, terutama dalam konteks pandemi Covid-19. Tentu, dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat, mahasiswa KKN TMB Covid-19 tahun ini diharapkan dapat mengimplementasikan pengalaman belajar di dalam kelas bagi masyarakat di tempat ia tinggal.

"Mahasiswa diharapkan dapat membaur dengan masyarakat untuk menjalankan proker sehingga akan terwujud kesejahteraan masyarakat di tengah Pandemi Covid-19 yang masih belum dapat dipastikan kapan akan berakhir. Di samping itu, program Kampus Merdeka-Merdeka Belajar secara langsung telah terimplementasi melalui program kerja yang dijalankan oleh setiap mahasiswa sesuai dengan bidang keahliannya. Kemudian, mahasiswa Universitas Bung Hatta mesti menjaga nama baik almamater tercinta dengan berperilaku dan etika yang lazim ketika di lapangan nanti,"imbuhnya.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Ketua Pengelola KKN-TMB Covid-19 Universitas Bung Hatta, Indra Khaidir, S.T., M. Sc., bahwa esensinya, dalam pelaksanaan KKN tahun ini, mahasiswa menjadi penggerak masyarakat di nagari atau tempat mereka tinggal melalui program kerja yang telah disusun melalui arahan dosen pembimbing lapangan. Artinya, pelaksanaannya mesti berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mahasiswa bekerja di lapangan bukan sebagai tenaga kerja, melainkan sebagai pemikir yang mampu menggerakkan masyarakat untuk bangkit di tengah kondisi buruk terhadap ekonomi, sosial, pendidikan, dan sebagainya akibat wabah Covid-19. Di samping itu, dengan asas kekeluargaan dan kedekatan antara masyarakat dengan mahasiswa, diharapkan program kerja akan menjadi lebih lancar manakala mahasiswa telah memiliki hubungan emosional yang kuat dan baik dengan masyarakat tempat ia tinggal. Melalui perangkat desa, rukun tetangga, rukun warga, dan seterusnya, mahasiswa harus mengoptimalkan fungsi komunikasi dan kemampuan personalnya di tengah masyarakat.

"Pengelola, Koordinator DPL dan DPL hanya fasilitator atas program yang akan dilaksanakan mahasiswa,"tambahnya.

Mahasiswa mesti memahami mekanisme KKN TPM COVID-19, mengasah hardskill dan softskill, mampu memiliki program berbasis riset dan pengabdian kepada masyarakat, pemanfaatan IT untuk menjalankan program. Di lapangan nanti, kompleksitas program kerja mahasiswa mesti setara dengan tupoksi S-1.

Mahasiswa harus bisa membaur dengan masyarakat dan menggali potensi nagari atau daerah bersama masyarakat. Peran mahasiswa sebagai garda terdepan harus mampu tampil di masyarakat. Inilah sarana manifestasi dalam pembentukan karakter mahasiswa. Pemantauan DPL terhadap mahasiswa dilaksanakan secara daring. Dalam pelaksanaannya, diharapkan ada kesesuaian ilmu dari mahasiswa di prodi dengan kebutuhan masyarakat dan kondisi Pandemi Covid-19. (*rr)