Detail Berita

FTI Universitas Bung Hatta Tanda Tangani Perjanjian Kerja Sama dengan Dinas ESDM Sumbar, Dinas Pendidikan Sumbar, dan Balitbang Sumbar
FTI Universitas Bung Hatta Tanda Tangani Perjanjian Kerja Sama dengan Dinas ESDM Sumbar, Dinas Pendidikan Sumbar, dan Balitbang Sumbar

Rabu, 09 Maret 2022

FTI Universitas Bung Hatta menyelenggarakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Dinas ESDM Sumbar, Dinas Pendidikan Sumbar, dan Balitbang Sumbar.

Kegiatan ini diselenggarakan di Ruang Sidang Rektor Kampus Proklamator I Ulak Karang Padang, Rabu (9/3/22).

Kegiatan ini dihadiri oleh Rektor Universitas Bung Hatta, Wakil Rektor I, II dan III, Dekan di Lingkungan Universitas Bung Hatta, Wakil Dekan dan Ka. Prodi di Lingkungan FTI Universitas Bung Hatta, dan Ka. BPP Universitas Bung Hatta.

Sementara itu, dari pihak eksternal, juga hadir Kepala Dinas ESDM Sumbar, Dinas Pendidikan Sumbar, dan Balitbang Sumbar.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Bung Hatta, Prof. Dr. Tafdil Husni, S.E., M.B.A., menyampaikan bahwa Universitas Bung Hatta mempunyai prodi yang bisa diberdayakan untuk meningkatkan kualitas ekonomi dan pendidikan bagi masyarakat daerah, misalnya Fakultas Teknologi Industri.

"Di FTI, sekarang sudah ada Program Studi Teknologi Rekayasa Energi Terbarukan (D-IV),"sebut Tafdil Husni.

Pendirian program studi ini merupakan tindak lanjut kerja sama Program Studi Teknologi Rekayasa Energi Terbarukan (TRET) di FTI Universitas Bung Hatta dengan Pemerintah Provinsi Sumatra Barat dan PT Supreme Energy.

"Di Program Studi Teknologi Rekayasa Energi Terbarukan, mahasiswa mempelajari berbagai macam energi terbarukan, seperti bahan bakar nabati (biofuel), geothermal, energi proses, energi dari biomassa dan biogas, energi listrik, energi mikrohidro, energi surya, pengembangan dan rekayasa energi ,"sebut Prof. Dr. Reni Desmiarti, M.T., Dekan FTI Universitas Bung Hatta.

Energi terbarukan akan menjadi sumber energi dominan bagi manusia di masa depan karena cadangan sumber energi berbasis fosil semakin berkurang dan akan habis. Pemanfaatan energi terbarukan lebih ramah lingkungan memperkecil dampak negatifnya terhadap perubahan iklim.

Prodi Teknologi Rekayasa Energi Terbarukan menjadi salah satu program studi yang dibutuhkan dan memiliki peranan penting dalam berbagai sektor industri yang memanfaatkan energi terbarukan.

Lapangan kerja lulusan dari TRET ini sangat luas, seperti Proses Produksi Biomassa, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPb), Pembangkit Listrik Tenanga Air, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro, Pembangkit Listrik Tenaga Gas, Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Proses Produksi Biofuel, Industri Manufaktur
Industri Pertambangan, Industri Proses, Industri Pertanian dan Perkebunan, Industri Bioenergi, dan Sistem Pembangkit Tenaga.

"Sinergitas antara Universitas Bung Hatta dengan ESDM, Dinas Pendidikan, Balitbang ini tentu bisa saling menguntungkan dalam mengembangkan bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,"kata Rektor Universitas Bung Hatta saat menutup sambutannya.

Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Sumbar, Ir. Herry Martinus, M.M. menanggapi bahwa Universitas Bung Hatta adalah lembaga pendidikan yang memiliki potensi besar melalui program studi yang ada di dalamnya. Prodi Teknologi Rekayasa Energi Terbarukan, misalnya, memberikan kesempatan bagi anak daerah untuk belajar meningkatkan pengelolaan potensi sumber daya alam dan manusia yang ada di daerahnya, seperti di Solok Selatan.

"Kami dengan Universitas Bung Hatta terus berkoordinasi untuk menyusun rencana program yang akan dilaksanakan. Tentu, dukungan masyarakat juga dibutuhkan demi terwujudnya cita-cita bersama ini,"imbuhnya.

Kepala Badan Balitbang Sumbar, Dr. Ir. Reti Wafda, M. Tp., juga menyambut baik adanya perjanjian kerja sama antara Universitas Bung Hatta dengan Balitbang ini.

"Semoga program ini dapat diwujudkan sesuai dengan kesepakatan yang tercantum dalam surat perjanjian kerja sama,"ungkapnya.

Reti Wafda menambahkan, cukup banyak topik penelitian yang bisa diselesaikan bersama. Universitas Bung Hatta tentu memiliki pakar-pakar yang sangat dibutuhkan untuk mengembangkan kajian-kajian dan bidang penelitian. (*rr)