Adrian Akhza, Lulusan Teknik Elektro Universitas Bung Hatta: Pengusaha Sukses Ekspor Cassia Vera
Kamis, 14 April 2022
Adrian Akhza, S.T., lulusan Teknik Elektro Universitas Bung Hatta 1997, telah mulai meniti karier bidang rempah-rempah, khususnya Cassia Vera (kulit manis) semenjak tahun 2011. Sebelumnya, Ardian bekerja selama 11 tahun di PT Bintan Inti Inustrial Estate bidang Pembangkitan Tenaga Listrik.
Kunjungan Direktur, Founder dan juga Owner PT Cassiaco-OP itu ke Universitas Bung Hatta diterima baik oleh Wakil Rektor III, Dr. Ir. Hidayat, S.T., M.T., IPM., Kamis (7/4/22).
Ardian mengungkapkan, selama 11 tahun bekerja sebagai profesional di perusahaan orang lain, sangat banyak pengalaman sebagai karyawan yang dialami.
"Dari situ, terbesit keinginan saya untuk membuka usaha sendiri yang dimulai dari nol, yaitu bidang rempah-rempah,"ungkapnya.
Berawal dari usaha pengumpul dan pedagang kulit manis, hingga saat ini, ia telah memiliki pabrik pengolahan kulit manis berstandar internasional. Pabrik tersebut merupakan desain sendiri dan produk olahan sudah berkualitas ekspor sehingga diterima di pasar internasional.
"Untuk bisa sampai ke tahap ekspor, harus di mulai dari kualitas tanaman oleh petani dan ketersediaan bahan. Oleh karena itu, perlu pembinaan kepada petani,"demikian ungkap Ardian.
Ardian menambahkan, PT Cassia Co-op adalah perusahaan pengolahan dan pengekspor kayu manis pertama yang didirikan di Kerinci, di jantung perkebunan kayu manis. Lokasinya di Jalan Lembang Jaya, RT 04, Desa Koto Dumo, Kec. Tanah Kampung, Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi.
"Produk utamanya adalah cassia vera atau dikenal sebagai kayu manis dari kulit pohon,"tambahnya.
85% kayu manis di pasar dunia saat ini berasal dari Indonesia. Sebagian besar tumbuh di satu daerah unik di Pulau Sumatera, yang disebut Kerinci (Provinsi Jambi).
Gunung Kerinci adalah gunung berapi tertinggi di Indonesia dan merupakan puncak tertinggi di pulau Sumatera. Gunung Kerinci dikelilingi oleh pohon kayu manis dan hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat, rumah bagi harimau Sumatera yang terancam punah.
Tanah subur di lereng lembah tinggi Kerinci sangat cocok untuk menanam pohon cassia karena tumbuh paling baik pada ketinggian antara 800 hingga 1.500 meter.
Sebuah pohon, sebut Ardian, harus berumur minimal 10 tahun sebelum dapat dipanen. Kulit pohon yang lebih muda digunakan untuk menghasilkan batang kayu manis (7cm), sedangkan yang lebih tua (15 - 35 tahun) menyediakan bahan baku untuk broken dan clean dan akhirnya menjadi bubuk kayu manis. Semakin tua pohon, semakin tinggi kandungan minyak atsiri (VO) di kulit kayu. VO yang lebih tinggi menghasilkan rasa yang lebih kuat.
Berdasarkan hasil penelitian, kayu manis dapat mengatur gula darah, menjadikannya pilihan yang cocok untuk penderita diabetes dan hipoglikemik. Ini mengurangi kadar kolesterol LDL. LDL juga dikenal sebagai kolesterol berbahaya. Menguranginya dapat membantu mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
"Atas nama pimpinan Universitas Bung Hatta, saya mengucapkan terima kasih atas kunjungan Ardian. Semoga bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi mahasiswa maupun alumni Universitas Bung Hatta yang lainnya. Ke depannya, akan ada mahasiswa yang melakukan praktik kerja lapangan dan magang untuk implementasi MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) di sana,"tutup Hidayat. (*rr)