Korkab. Agam dan Pengelola KKN PPM-T Lakukan Audiensi Bersama DPMN Kab. Agam
Kamis, 21 April 2022
Koordinator Kabupaten (Korkab) Agam KKN PPM Tematik 2022 Universitas Bung Hatta, Suryadimal, M.T. dan Sekretaris LPPM, Dr. Ir. Yusra, M.S. serta pengelola Ali Mardius, S. Pd., M. Pd. dan Cintya Sari Dewi, A. Md., melakukan audiensi bersama Pemerintah Kabupaten Agam.Kegiatan ini bertempat di kantor DPMN Agam dan dihadiri Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari, Ir. Deswita, Camat Tanjung Raya Handria Asmi, SSTP., M. Sc., Sekcam Matur Al Hafis dan delapan wali nagari yang sempat hadir pada kesempatan itu, Rabu, (20/4/22).
Tim yang dikomandoi oleh Suryadimal, M.T. itu mendiskusikan terkait persiapan KKN dan model KKN tahun 2022.
"Ada dua skema, yaitu KKN-PPM (interdisipliner) dan KKN-PPMT (desa binaan). Skema KKN dirancang berbasis tema, berasaskan pemberdayaan secara bottom-up dari potensi dan masalah nagari,"sebut Suryadimal.
Dari diskusi tersebut, Ir. Deswita berharap agar Universitas Bung Hatta melaksanakan KKN di wilayah Agam setiap tahun dan hasilnya dapat berkontribusi bagi pengembangan nagari-nagari di Agam.
Sementara itu, Camat Tanjung Raya dan Matur memberikan apresiasi dan harapan yang besar dengan adanya KKN Mahasiswa di wilayah mereka.
Malah, Handria Asmi mempresentasikan potensi dan berbagai persoalan nagari. Semua nagari yang terpilih sebagai target KKN di Tanjung Raya merupakan nagari icon destinasi wisata yang sedang berpacu mengerakan sektor perekonomian masyarakat lokal melalui pengembangkan produk UMKM dengan lembaga Bumnag.
Sumando rang Lubas ini akan mengembangkan pula kawasan Tanjung Raya smart vilage, label pengemasan produk UMKN, pangan aman, kuliner, mitigasi bencana longsor, olah raga tradisional: lompat koncek dan main kelereng, peta wisata hingga pengolahan sampah di nagari.
Sementara itu, paparan Sekcam Matur Al Hafis, menyebutkan bahwa nagari di Matur , khususnya Lawang, juga punya potensi destinasi wisata pendidikan kampung Inggris.
Potensi air yang berlimpah dapat dioptimalisasikan menjadi wisata air serta dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat dan perikanan darat.
Nagari Matur Hilir berpotensi untuk dikembangkan menjadi wisata edukasi, air minum kemasan sebagai produk lokal, dan rumah Tahfiz.
Setelah dilakukannya audiensi, disepakati oleh camat dan walinagari dua nagari Binaan KKN Agam, yaitu Sungai Batang dan Lawang.
"Unntuk menetapkan tema KKN, akan dilakukan FGD dan tema tersebut sebagai acuan proker mahasiswa di bawah koordinasi dosen pembimbing lapangan dan Korkab,"kata Suryadimal Korkab Agam. (*rr)