Detail Berita

Tim PKM Pindo UBH Revitalisasi Tradisi Bercerita dan Cerita Tradisional bagi Ibu Rumah Tangga di  Koto Tangah
Tim PKM Pindo UBH Revitalisasi Tradisi Bercerita dan Cerita Tradisional bagi Ibu Rumah Tangga di Koto Tangah

Selasa, 24 Mei 2022

Dosen-dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia melaksanakan Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan tema “Revitalisasi Tradisi Bercerita dan Cerita Tradisional bagi Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto, Kecamatan Koto Tangah”, Kamis (19/5).

Kegiatan tersebut diketuai oleh Romi Isnanda, S.Pd., M.Pd. dengan anggota Dr. Hasnul Fikri, M.Pd. dan Dr. Syofiani, M.Pd. serta melibatkan beberapa orang mahasiswa. Kegiatan dilaksanakan di gedung pertemuan Kantor Lurah Koto Panjang, Ikur Koto.

Adapun yang menjadi peserta dalam kegiatan tersebut adalah ibu-ibu anggota PKK sebanyak 70 orang.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk program yang berkelanjutan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh dosen-dosen di Program Studi Pendidikan bahasa dan Sastra Indonesi melalui hibah Ristekdikti tahun 2015.

Di sana, para ibu PKK dibekali pengetahuan vtentang
eksistensi tradisi bercerita di beberapa wilayah yang ada di Sumatera Berat.

"Cerita rakyat (lokalitas) yang terdapat di tiap-tiap daerah mempunyai pesan-pesan dan nilai-nilai yang dapat digunakan sebagai salah satu media pembentukan karakter generasi muda serta revolusi mental. Untuk itu, perlu disosialisasikan kepeda para orang tua, terutama yang masih berada dalam tahap mendidik anak di usia dini,"kata Romi Isnanda, Ketua PKM tersebut.

Namun di sisi lain, perkembangan teknologi yang begitu pesat, nyaris menganulir tradisi bercerita bagi orang tua terhadap anaknya.

"Untuk itu, perlu dilakukan sosialisasi pentingnya tradisi cerita tradisional kepada anak, baik secara teoretis maupun praktis,"imbuhnya.

Materi sosialisasi disampaikan oleh Dr. Hasnul Fikri, M.Pd. dan Dr. Syofiani, M. Pd. yang berkaitan dengan bagaimana memilih cerita yang baik dan teknik bercerita seperti apa yang disenangi oleh anak-anak.

Berikutnya, kegiatan dilanjutkan dengan bagaimana teknik bercerita yang menarik bagi anak-anak yang dipraktikkan oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Selanjutnya, pihak kelurahan dan tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) menyepakati bahwa kegiatan tidak hanya berhenti pada tahap sosialisasi saja, tetapi juga disertai dengan program yang berkelanjutan. Artinya, para ibu rumah tangga betul-betul mengimplementasikan dalam rumah tangga sebagai salah satu media mendidik anak.

"Dengan demikian, harapan kita bersama bahwa cerita tradisional sebagai salah satu media pembentukan karakter generasi muda serta revolusi mental serta sebagai wadah pelestarian sastra lokal dapat tewujud dengan baik,"tutup Romi Isnanda. (*rr)