Universitas Bung Hatta

Menuju Perguruan Tinggi Berkelas Dunia

Bg Universitas Bung Hatta
Dua Anak Proklamator Bung Hatta Berkunjung ke Universitas Bung Hatta
Rabu, 06 Juli 2022 Informasi Kampus

Dua Anak Proklamator Bung Hatta Berkunjung ke Universitas Bung Hatta

Dua anak kandung sang Proklamator Bung Hatta, Prof. Dr. Meutia Farida Hatta dan Halida Hatta, berkunjung ke Universitas Bung Hatta. Kedua putri sang Proklamator itu disambut hangat oleh Ketua Harian Badan Pembina Yayasan Pendidikan Bung Hatta beserta jajarannya, Ketua Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Bung Hatta H. Masri Hasyar, S.H. beserta jajarannya, dan Rektor Universitas Bung Hatta Prof. Dr. Tafdil Husni, MBA., beserta jajarannya di Ruang Sidang Rektor Kampus Proklamator I Ulak Karang Padang, Rabu (6/7/22).

Dalam kesempatan itu, Ketua Badan Pengurus Yayasan Pendidikan Bung Hatta, H. Masri Hasyar, S.H., menyampaikan bahwa di usia yang ke-41, Yayasan Pendidikan Bung Hatta, Universitas Bung Hatta terus berkomitmen untuk mengedepankan dan menanamkan nilai-nilai baik sang Proklamator Bung Hatta kepada seluruh civitas akademika, terutama kepada mahasiswa. Sebagai contoh, di Kampus Proklamator II Universitas Bung Hatta, saat ini telah dibangun dan difungsikan Masjid Asiah yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan tentang ilmu agama dan nilai-nilai karakter.

Hal senada juga diungkapkan oleh Rektor Universitas Bung Hatta, Prof. Dr. Tafdil Husni, MBA. Menurut Rektor Tafdil Husni, Universitas Bung Hatta dari sisi akademik terus mengembangkan dan menurunkan nilai-nilai karakter Bung Hatta bagi mahasiswa, tendik, hingga dosen. Melalui matakuliah Kebunghattaan, mahasiswa setiap program studi di lingkungan Universitas Bung Hatta wajib mengambil matakuliah ini.

"Di Bung Hatta ada juga program Pendidikan Karakter (Pendikar) namanya. Hal ini diharapkan mampu untuk menanamkan nilai-nilai karakter Bung Hatta kepada mahasiswa sehingga lulusan kami nanti keluar dengan tidak hanya menyandang gelar akademik, tetapi juga tampil di masyarakat dengan menjunjung tinggi nilai-nilai karakter Kebunghattaan,"tambah Prof. Tafdil Husni.

Dalam temu ramah itu, anak sulung sang Proklamator, Prof. Dr. Meutia Hatta menegaskan bahwa generasi penerus bangsa tidak hanya kompetensi bidang akademiknya yang diasah, tetapi juga bagaimana mereka bisa membuktikan bahwa mereka telah mengimplementasikan nilai-nilai karakter Kebunghattaan di kehidupan sehari-hari.

"Kenal Bung Hatta tidak hanya dari sejarahnya, tetapi setiap civitas akademika harus menggali informasi secara simultan tentang bagaimana Bung Hatta berpikir, bertindak, dan sebagainya. Ini poin pentingnya,"jelas Prof. Meutia Hatta, yang juga merupakan antropolog Universitas Indonesia itu.

Lebih lanjut, sebut Prof. Meutia Hatta, generasi muda hari ini diharapkan tidak sekadar mengenal Bung Hatta sebagai nama, simbol, dan sebagainya, tetapi juga betul-betul dipahami dan diimplementasikan sikap dan cara pandang Bung Hatta ke dalam berbagai bidang.

Pola musyawarah dan keadilan sosial adalah salah satu contoh cara pandang yang harus diimplementasikan dari sikap baik Proklamator Bung Hatta sehingga diharapkan menjadi budaya nasional yang diteruskan oleh generasi muda.

Teladan sifat-sifat Bung Hatta, seperti disiplin, jujur, hemat, dan sebagainya tidak hanya diajarkan, tetapi juga dicontohkan oleh pengajar. Demikian pula, mahasiswa tidak sekadar menghafal sejarah dan karakter Bung Hatta, tetapi juga harus mengimplementasikannya di kehidupan sehari-hari.

Pluralisme dari sisi agama, sosial, budaya, dan sebagainya dengan mengedepankan nilai menghargai orang lain juga penting untuk diterapkan agar tidak terjadi disharmonisasi.

"Jadilah tuan di negeri sendiri untuk kesejahteraan rakyat. Bung Hatta itu memuliakan rakyat. Ia sebagai pemerintah bekerja dan memimpin untuk rakyat, bukan untuk kepentingan kelompok,"imbuhnya.

Kejujuran, menurut Meutia Hatta, ditunjukkan dengan perilaku nyata yang terus dijaga. Begitu saja dengan sikap pantang menyerah serta menghargai orang dengan mengucapkan terima kasih.

Anak bungsu sang Proklamator Bung Hatta, Dra. Halida Hatta, M.A., juga menegaskan bahwa sejarah proklamasi dengan dinamikanya penting diperkenalkan ulang kepada generasi muda hari untuk memperkuat memori kolektif mereka.

"Sejarah tidak hanya dihafal, tetapi mesti dipahami akar dinamika sejarah itu sendiri,"tutupnya. (*rr)