Universitas Bung Hatta

Menuju Perguruan Tinggi Berkelas Dunia

Bg Universitas Bung Hatta
Helga Shafiira, Wisudawan ke 80 Universitas Bung Hatta, Hanya Bisa Bawa Foto Almarhum Kedua Orang Tuanya.
Jum'at, 03 November 2023 Informasi Kampus

Helga Shafiira, Wisudawan ke 80 Universitas Bung Hatta, Hanya Bisa Bawa Foto Almarhum Kedua Orang Tuanya.

Prosesi wisuda Universitas Bung Hatta periode ke-80 yang digelar 28-29 Oktober 2023 kemarin, ternyata masih menyisakan momen-momen haru. Salah satunya adalah ketika Helga Shafira angkatan 2020 wisudawati dari Program Studi Teknik Ekonomi Konstruksi (Quantity Surveying) Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Bung Hatta, tanpa kehadiran kedua orang tuanya.

Wisuda Helga hanya dihadiri oleh saudara-saudara dari ibunya dan ke-empat adik-adiknya dengan membawa foto kedua orang tuanya.

Helga anak sulung dari 5 bersaudara ini melalui WhatsApp nya, bercerita bahwa kedua orangtuanya telah meninggal dunia, sehingga tidak bisa hadir di acara wisudanya. Ayahnya Aksan (Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Pasaman) meninggal bulan September tahun 2023 dan Ibunya Devi Alfriani (Sekretaris Dinas Kominfo Kab. Pasaman) meninggal bulan Oktober tahun 2020.

Helga yang sekarang sudah mendapatkan pekerjaan sebagai Konsultan Pengawas Proyek Gedung itu juga menceritakan bahwa, kehadiran orang tua saat acara wisuda merupakan salah satu hal yang ia tunggu-tunggu sejak lama.

Momen wisuda yang Helga tunggu-tunggu dan membanggakan kedua orang tuanya sudah terwujud, namun kedua orang tuanya telah lebih dahulu pergi.

Ia bersama adik-adiknya dan keluarga besar ibunya membawa foto kedua orang tuanya dengan tujuan agar tetap bisa merasakan kehadiran beliau dan berharap kedua orangtua ikut bahagia melihat anak sulungnya sudah diwisuda dan dapat nilai yang memuaskan (IPK 3,504).

Selain keluarga besar ibunya, wisuda Helga juga dihadiri oleh teman-teman, dan ucapan selamat serta doa dari keluarga besar ayah yang kebetulan tinggal jauh yaitu di Pulau Sulawesi.

Ketika wisudawan mempersembahkan lagu “Ibu” dan lagu “Ayah-Ibu” saat prosesi acara wisuda, yang dipersembahkan bagi seluruh orang tua yang menghadiri wisuda. Helga menceritakan, bahwa saat lagu itu dipersembahkan, perasaannya campur aduk, mulai dari sedih dan bahagia, ada perasaan iri juga karna melihat teman teman lain yang didampingi oleh orangtua mereka, namun ia yakin, kedua orang tuanya disana pasti jauh lebih bahagia melihat anaknya sudah diwisuda.

Semoga kisah yang dibagikan Helga ini, walapun telah ditinggal oleh kedua orangtuanya, Helga berhasil membuktikan kalau dia terus berjuang mengatasi permasalahan hidup, kedua orangtuanya memberi bekal untuk menjalani kehidupan saat ini dan ke depannya.

Helga membagikan kisahnya ini sebagai bentuk motivasi dan inspirasi kepada kita semua (*indrawadi).