Pesan Putri Sulung Bung Hatta Prof. Dr. Meutia Farida Hatta Swasono Bagi Bung Hatta-Bung Hatta Muda
Senin, 27 Mei 2024
Putri sulung Bung Hata Prof.Dr.Meutia Farida Hatta Swasono, hadir pada acara Dies Natalis ke-43 Universitas Bung Hatta yang diselenggarakan di Bung Hatta Convention Hall, Kampus 1 Universitas Bung Hatta, Ulak Karang, Senin,27/5/2024.Beliau kembali menceritakan bagaimana sejarah penggunaan nama Bung Hatta sebagai sebuah nama universitas swasta di Kota Padang, beliau masih ingat ketika Bapak Drs. Hasan Basri Durin sebagai Ketua Yayasan Pendidikan Wawasan Nusantara menyatakan keinginan beliau dan para pendiri Yayasan untuk membangun sebuah universitas swasta yang baru di Padang yang akan diberi nama Universitas Bung Hatta.
Diceritakan, bahwa Bapak Drs. Hasan Basri Durin menemui Ibu Rahmi Hatta untuk menyampaikan permohonan tersebut. Ibunda Rahmi Hatta dan kami, Meutia Hatta, Gemala Hatta dan Halida Hatta segera pula menyetujui.
Ibunda Rahmi Hatta hanya berpesan agar sifat-sifat, karakter dan sikap hidup Bung Hatta dapat mewarnai prinsip dan pelaksanaan kegiatan pendidikan Universitas Bung Hatta secara menyeluruh.
Dengan kata lain, karakter dan pemikiran Bung Hatta yang mengutamakan kepentingan rakyat. Nantinya agar tersirat dalam isi kurikulum di semua fakultas yang kelak akan terdapat di UniversitasBung Hatta.
Di usia 43 tahun Universitas Bung Hatta, Ibu Meuthia berpesan kepada seluruh sivitas akademika Universitas Bung Hatta, antara lain pesannya adalah apa yang harus dilakukan oleh Dosen dan Tenaga Kependidikan yakni Dosen yang berasal dari alumni Universitas Bung Hatta maupun dosen yang berasal dari luar Universitas Bung Hatta direkrut sesuai dengan tujuan pendidikan sebagaimana yang tersirat dalam kurikulumnya di tiap fakultas/departemen. Dosen perlu mendapatkan kesempatan untuk menambah kualitas keilmuannya.
Untuk Bung Hatta-Bung Hatta Muda, dalam hal ini adalah mahasiswa Universitas Bung Hatta, beliau berpesan agar Mahasiswa diarahkan oleh dosen-dosennya untuk tidak sekedar belajar dan mendapatkan materi kuliah yang sesuai dengan tuntutan perkembagan zaman demi memperoleh nilai baik dan ilmu yang bermanfaat.
Lebih dari itu, para mahasiswa perlu didorong agar mereka memahami peran mereka sebagai generasi muda Indonesia yang akan menjadi kaum inteligensia Indonesia masa depan, yang mempunyai tanggungjawab moral untuk menjaga dan membangun bangsa dan negara kita melalui keahlian mereka di bidangnya masing-masing.
Bung Hatta pernah mengatakan bahwa tanggung jawab moral kaum intelegensia Indonesia adalah selalu tanggap akan perkembangan zaman, dan mampu menemukan keganjilan dalam masyarakat, dan mencari jalan keluarnya.
Menggunakan istilah yang kini digunakan secara umum, kaum inteligensia harus mencarikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam kehidupan mereka. Bung Hatta juga mengatakan, jika seorang yang termasuk kaum inteligensia itu tidak menduduki suatu jabatan apa pun dalam pemerintahan, ia tidak lepas dari tanggung jawab moralnya untuk mencari solusi bagi kepentingan masyarakat.(*indrawadi)