Detail Berita

Delegasi Universitas Bung Hatta, Ikuti Bimtek Pembentukan Satuan Tugas PPKS LLDIKTI Wilayah 10
Delegasi Universitas Bung Hatta, Ikuti Bimtek Pembentukan Satuan Tugas PPKS LLDIKTI Wilayah 10

Selasa, 19 November 2024

Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah 10 mengadakan Bimtek Pembentukan Satuan Tugas PPKS (Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual) bagi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se Sumatera Barat di The ZHM Premiere Hotel, 13-16/11/2024.

Bimtek tersebut menjadi salah satu tonggak penting dalam upaya menciptakan lingkungan kampus yang bebas dari kekerasan dan diskriminasi. Seiring dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 55 Tahun 2024, yang mengatur tentang pencegahan dan penanganan kekerasan di perguruan tinggi.

Bimtek ini tidak hanya membahas pentingnya pembentukan Satuan Tugas PPKS, tetapi juga memberikan panduan dan keterampilan praktis dalam merancang sistem yang efektif untuk mencegah, menangani, dan menyelesaikan kasus kekerasan di lingkungan pendidikan tinggi.

Peserta dari Universitas Bung Hatta Dr. Uning Pratimarati, S.H,M.Hum, Dosen Fakultas Hukum dan Atika Yusa, S.AP, tendik bagian kemahasiswaan bersama dengan perwakilan dari seluruh PTS se-Sumatera Barat berkesempatan untuk berdiskusi langsung dengan narasumber ahli, serta berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam menciptakan lingkungan akademik yang aman, nyaman, dan inklusif bagi seluruh civitas akademika.

Dr. Uning Pratimarati, S.H,M.Hum selaku ketua Satgas PPKS Universitas Bung Hatta menyebutkan, bahwa dengan adanya pembentukan Satuan Tugas PPKS di setiap kampus, diharapkan setiap institusi pendidikan tinggi dapat memiliki mekanisme yang jelas dalam merespons setiap kejadian kekerasan, memberikan perlindungan kepada korban, serta memastikan adanya ruang aman bagi setiap mahasiswa untuk berkembang tanpa rasa takut atau terancam.

Disebutkan Uning, langkah tersebut merupakan bagian dari komitmen bersama untuk membangun perguruan tinggi yang tidak hanya berkualitas secara akademik, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan kesetaraan.

Ia berharap, upaya tersebut dapat memperkuat tekad kita bersama untuk mewujudkan kampus yang aman, terbuka, dan bebas dari kekerasan, demi masa depan pendidikan yang lebih baik untuk generasi mendatang.(*ind)